Trimawati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Apakah Stunting sebagai Faktor Penyebab Keterlambatan Perkembangan pada Anak Usia Prasekolah? Selina, shella; Trimawati; Saparwati, Mona
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 2 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v2i2.3112

Abstract

  Prevalensi balita pendek yang dikumpulkan WHO tahun 2019 menyebutkan bahwa Asia Tenggara merupakan wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi kedua di dunia (31,9%) setelah Afrika (33,1%). Hasil Riskesdas tahun 2018, angka stunting di Indonesia sebesar 30,8%. Penelitian ini  untuk menganalisa hubungan stunting dengan perkembangan pada anak usia prasekolah di Desa Branjang. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian anak usia 2-5 tahun berjumlah 190 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak 65 responden. Alat ukur yang digunakan adalah formulir Denver Developmental Screening Test II dan alat microtoise. Uji statistik dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan dari 65 responden di dominasi usia 2 tahun (35,4%), berjenis kelamin perempuan (50,8%), terjadi stunting (32,3%), tidak stunting (67,7%), perkembangan normal sebanyak 23 (35,4%) dan perkembangan suspect sebanyak 21 (32,3%), analisis uji chi-square diperoleh p-value (0,341) > α (0,05). Tidak terdapat hubungan antara stunting dengan perkembangan pada anak usia prasekolah di Desa Branjang. Orang tua diharapkan dapat menambah wawasan terkait perkembangan pada anak terutama anak yang mengalami stunting sehingga orang tua dapat mengantisipasi adanya keterlambatan perkembangan pada anak.
Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Dewi Melyana, Ima; Saparwati, Mona; Trimawati
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 3 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v3i1.3522

Abstract

Profesi perawat mempunyai risiko yang sangat tinggi terkena stres, karena perawat memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat tinggi terhadap keselamatan nyawa manusia. Salah satu faktor yang menjadi penyebab stres pada perawat yakni beban kerja yang terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, konflik kerja, perbedaan nilai antar karyawan dengan pemimpin dan frustasi dalam kerja. Penelitian bertujuan mendeskripsikan gambaran tingkat stres kerja perawat di instalasi rawat inap RSUD RA Kartini Jepara. Metode penelitian yaitu deskriptif kuantitatif yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti, dan menggunakan analisis univariat. Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 79 orang. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden umur responden rata-rata paling banyak adalah pada rentang dewasa muda (umur 20-44 tahun) 54 responden (68,4%), jenis kelamin perempuan 70 responden (88,6%), menikah 75 responden (94,9%) masa kerja adalah > 10 tahun yaitu 57 responden (72,2%). Stress kerja sedang yaitu 32 responden (40,5%), stress kerja rendah sejumlah 28 responden (35,4%), dan sebagian kecil ialah stress kerja agak tinggi 19 responden (24,1%), adapun stress kerja tinggi tidak ditemukan. Sebagian besar stress kerja perawat yaitu dengan stress sedang sebesar 40,5%. Bagi layanan kesehatan rumah sakit agar lebih memperhatikan kondisi psikologis perawat dan beban kerja perawat.
Hubungan Burnout Perawat dengan Pelaksanaan Budaya Keselamatan Pasien di RSUD DR. Gunawan Mangunkusumo Achmad Syaifudin; Mona Saparwati; Trimawati
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v8i1.4019

Abstract

Safety is a global issue in hospitals. Hospitals have a responsibility to improve service quality in managing patient safety. Efforts must be made by implementing a patient safety culture. Every nurse has a responsibility in implementing patient safety, but in this case there are individual factors influencing the implementation of this culture, namely the level of burnout by officers, especially nurses. Objective: to determine the relationship between nurses burnouts and the implementation of patient safety culture at dr Gunawan Mangunkusumo hospital. This research design is quantitative correlation with cross sectional design. The population uses 223 nurses at dr Gunawan Mangunkusumo, a sample of 132 nurses was taken used a proportional random sampling technique. Data collection tools used the Maslach Burnout Inventory Human Services Survey (MBI-HSS) Questionnaire and the Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) Questionnaire. Data analysis used the chi square.Results: The results of the hypothesis test obtained a p value of 0.000 with an p value of -0.477 which means that there is a significant relationship between the nurses burnout and the implementation of patient safety culture at dr.Gunawan Mangunkusumo Ungaran Hospital. Suggestion: It is hoped that the hospital can provide support in the form of policies to reduce nurses burnout.   Abstrak Keselamatan pasien menjadi salah satu indikator mutu dan isu global dalam rumah sakit. Rumah sakit memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam pengelolaan keselamatan pasien. Upaya yang harus dilakukan dengan menerapkan budaya keselamatan pasien. Setiap perawat memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan keselamatan pasien, namun dalam hal ini terdapat faktor individu mempengaruhi terlaksananya budaya ini adalah burnout yang dialami petugas terutama perawat. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan burnout perawat dengan pelaksanaan budaya keselamatan pasien di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo. Desain penelitian ini kuantitatif korelasional dengan rancangan cross sectional. Populasi menggunakan 223 perawat, sampel penelitian 132 perawat diambil dengan teknik proportional random sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory Human Services Survey (MBI-HSS) dan kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC). Analisa data menggunakan uji chi square.Hasil dari penelitian ini didapatkan: Burnout perawat sebagian besar dalam kategori rendah sebanyak 60 responden (48,5%), pelaksanaan budaya keselamatan pasien sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 80 responden (60,6%). Hasil uji hipotesis didapatkan nilai p value 0,000 dengan nilai p-0,477 yang berarti ada hubungan cukup signifikan antara burnout perawat dengan pelaksanaan budaya keselamatan pasien di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo. Diharapkan pihak rumah sakit dapat memberikan dukungan berupa kebijakan untuk menurunkan burnout pada perawat.