Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA BANGUNAN Mufti Ali Nasution; Effendi Nurzal
Rumoh Journal of Architecture Vol. 9 No. 2 (2019): Rumoh: Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/rumoh.v9i18.7

Abstract

Arsitektur kontemporer tidak muncul secara tiba-tiba, gaya arsitektur ini didasari oleh semangat perubahan yang berakar dari revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri mengakibatkan munculnya tipologi bangunan baru yang sebelumnya belum pernah ada, seperti tipologi pabrik, gudang, dan sebagainya. Revolusi industri juga mengakibatkan adanya material dan teknik baru dalam Arsitektur. Arsitektur Kontemporer adalah gaya aliran arsitektur yang muncul pada akhir abad 20 sampai dengan saat ini dan juga menampilkan sesuatu yang berbeda dengan menampilkan kualitas tertentu terutama dari segi penggunaan teknologi dan juga kebebasan dalam menampilkan suatu gaya arsitektur. ciri–ciri arsitektur kontemporer sebagai berikut Ideologi adalah suatu konsep yang memberikan arah,tuuan dan maksud agar pemahaman arsitektur kontemporer bisa lebih terencana dan sistematis, Style (ragam) adalah gaya – gaya dalam arsitektur kontemporer sehingga memberikan pengertian mengenai pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur kontemporer, Ide Desain merupakan gagasan awal dalam perancangan suatu karya. Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur Kontemporer ialah merupakan suatu gagasan perancangan yang mendasari atau menjai titik awal karakteristik Arsitektur Kontemporer.
KOETARADJA CINEMA CENTRE DI BANDA ACEH: (Tema: Arsitektur Ekspresionisme) Zulfikar; Effendi Nurzal
Rumoh Journal of Architecture Vol. 10 No. 2 (2020): Rumoh: Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/dn3ggy10

Abstract

Perencanaan Koetaradja Cinema Centre di Banda Aceh dilatar belakangi untuk memenuhi kubutuhan masyarakat akan Bioskop, menjawab permintaan pasar khususnya dibidang perfilman dan hal ini juga didukung dengan adanya wacana Pemerintah Kota Banda Aceh terkait dengan pembangunan Bioskop di Kota Banda Aceh. Maksud dari perencanaan ini adalah merencanakan Gedung Bioskop untuk memehuhi keinginan masyarakat Kota Banda Aceh akan sebuah gedung pertunjukan film. Dengan rumusan masalah merencanakan Koetaradja Cinema Centre di Banda Aceh yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, Koetaradja Cinema Centre di Banda Aceh berlokasi di Jl. Prof. Ali Hasyimi, Pango, Ulee Kareeng, Kota Banda Aceh. Berdasarkan klasifikasi Bioskop, rancangan termasuk kedalam Bioskop Cineplex, karena bioskop ini mempunyai layar lebih dari satu, sehingga film yang ditayangkan lebih bervariatif, serta memiliki ruang pertunjukan dengan kapasitas 800 kursi, Tema rancangan adalah Arsitektur Ekspresionisme, tema ini dipilih dikarenakan memiliki korelasi yang jelas dengan menerapkan karakter kristalin yaitu geometri sederhana dari permainan kaca dan material secondary skin sebagai fasade bangunan. Luas lahan 30.039m², luar lantai dasar 4.181m², luar lantai keseluruhan 12.543 m², massa tungga, dengan kapasitas 800 pengunjung perhari. Fasilitas kegiatan utama ada enam ruang studio yaitu 2D Regular, 3D, 4DX, Ultra XD, dan Gold Class, Kegiatan Penunjang seperti Lounge, Café/Restaurant, Coffe Shop, Smoking Lounge, Gallery Merchandise, Retail Shop, Ruang Serbaguna, dan Mushalla, Ruang Pengelola, dan Servis.
PASAR MODERN MANGGENG DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA: (Tema: Arsitektur Kontekstual) Afrimansyah; Effendi Nurzal
Rumoh Journal of Architecture Vol. 10 No. 1 (2020): Rumoh: Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/mnajcc59

Abstract

Kawasan Pasar Manggeng pada saat ini belum memiliki fasilitas publik seperti area parkir dan toilet umum. Kawasasan Pasar Manggeng umumnya berbentuk toko dengan keterbatasan luas ruangan serta padatnya barang dagangan yang tidak diatur rapi membuat ruang gerak menjadi tidak leluasa. Selain itu pencapaian ke setiap ruko menyebar mengikuti arah jalan, sehingga menyulitkan pengunjung dalam mencari barang. Maka, perlu adanya pembangunan Pasar Modern Manggeng Di Kabupten Aceh Barat Daya yang berfungsi sebagai sebuah pusat perbelanjaan dengan sistem transaksi tawar menawar harga, serta menerapkan konsep ruang dan fasilitas yang modern. Lokasi perancangan berada di Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan, Desa Kedai, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya. Pasar Modern Manggeng Di Kabupten Aceh Barat Daya tergolong dalam jenis Pasar Kota, dari segi jumlah pedagang merupakan jenis pasar tipe III yaitu menampung 250 pedagang, serta menjual lebih dari satu jenis barang dagangan (heterogen). Tema desain yang diterapkan adalah Arsitektur Kontekstual dengan kategori Kontras, yaitu bangunan yang dirancang berbeda dengan bangunan yang ada dilokasi site perancangan, tidak ada pengambilan motif dan tidak memiliki keterkaitan dengan bangunan disekitarnya. Analisis yang dipakai adalah analisis fungsional, analisis lingkungan dan analisis bangunan. Bangunan Pasar Modern Manggeng Di Kabupaten Aceh Barat Daya menerapkan konsep bentuk simetris dengan menampilkan vocal point bangunan, material lapisan dinding luar bangunan menggunakan material fabrikasi yaitu aluminium composite, dan kaca. Massa bangunan yang direncanakan menggunakan pola massa tunggal. Luas keseluruhan site 27.295 ha, luas lantai dasar 6.281,62m² dan luas kesuluruhan lantai 13.383,63m². Bangunan Pasar Modern Manggeng Di Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki fasilitas los tipe A 62 unit, los tipe B 61 unit, toko tipe A 119 unit dan 5 unit toko tipe B.
PUSAT REHABILITASI NARKOBA ACEH DI JANTHO: (Tema: Arsitektur Organik) Putri Puspa Sari; Effendi Nurzal
Rumoh Journal of Architecture Vol. 10 No. 1 (2020): Rumoh: Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/g2h7tj11

Abstract

Aceh merupakan daerah peringkat pertama pengedar dan pengguna narkotika jenis ganja. Dari 73.201 pecandu, 916 telah direhabilitasi, dimana 12% dari jumlah tersebut direhabilitasi di Kota Banda Aceh pada 2 (dua) tempat yang berbeda dan hanya menampung pasien narkoba pria. Tujuan perancangan ini adalah merancang sebuah bangunan yang menampung pasien narkoba pria dan wanita berskala provinsi sehingga dapat membantu penyembuhan dan pemulihan pecandu Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) dengan pelayanan medis dan pelayanan sosial. Lokasi rancangan berada di Jln. Prof. A. Majid Ibrahim, Barueh, Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Klasifikasi Pusat Rehabilitasi Narkoba Aceh di Jantho termasuk dalam kategori rehabilitatif (pemulihan). Berdasarkan fungsinya yang mempertimbangkan kenyamanan pemakai maka pendekatan tema rancangan adalah tema arsitektur organik. Analisis yang digunakan adalah analisis fungsional, analisis lingkungan dan analisis bangunan. Hasil rancangan organik yang diterapkan perancangan ini adalah building as nature, of the people dan of the hill dimana implementasi mampu menyelaraskan bangunan dengan alam, memanfaatkan kondisi lingkungan yang alami, mempertimbangkan kenyamanan pemakai bangunan dan memberikan ide dan solusi rancangan yang unik pada lokasi yang memiliki kontur tanah yang tidak stabil. Pusat Rehabilitasi Narkoba Aceh ini dirancang bermassa banyak yang terdiri dari 5 massa dengan daya tampung 500 pasien. Luas Lahan 31.250 m², Koefisien Dasar Bangunan 40% yaitu 12.000 m² dan Koefisien Lantai Bangunan 3,5 yaitu 42.000 m². Fasilitas yang direncanakan adalah Kantor Administrasi dan Instalasi Gawat Darurat (IGD), Unit Asrama Pasien (Putra dan Putri), Unit Terapi, Unit Pemantapan Sosial, Fasilitas Penunjang dan Parkir.
STASIUN ACEH TV DI BANDA ACEH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGH TECH: Aceh TV Station in Banda Aceh, Theme: High Tech Architecture Jerri Maisaputra; Effendi Nurzal
Rumoh Journal of Architecture Vol. 12 No. 1 (2022): Rumoh: Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/rumoh.v12i1.170

Abstract

Stasiun Aceh TV di Banda Aceh merupakan kantor televisi swasta yang menyajikan kearifan lokal budaya Aceh secara kreatif dan inovatif, serta program-program acara lainnya. Stasiun Aceh TV saat ini tidak sesuai standar untuk kegiatan penyiaran yang dilakukan dan juga lokasinya tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang seharusnya. Lokasi perancangan Stasiun Aceh TV ini berada di Jl. Teuku Moh. Hasan, Gampong Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh. Perancangan Stasiun Aceh TV diharapkan bisa menjadi pusat informasi, mejadi tempat edukasi serta tempat pengiklanan bagi masyarakat dan pengusaha di Aceh. Bangunan Stasiun Aceh TV dirancang bertema Arsitektur High Tech dengan menerapkan konsep Work Space pada ruang kerja karyawan, dan penerapan pilotis sebagai area parkir, penggunaan warna yang cerah pada fasad bangunan, ekspose struktur dan utilitas bangunan. Material struktur utama yang digunakan adalah baja WF dan H-Beam. Untuk material lantai menggunakan panel lantai AAC, dengan lapisan penutupnya menggunakan marmer, granit, material dinding menggunakan GRC, ACP, kaca flim dan kaca laminasi. Adapun analisis yang digunakan pada perancangan ini adalah analisis fungsional dan analilis tapak. Luas site untuk perancangan Stasiun Aceh TV adalah 21.715 m² dan luas bangunan 12.994 m², dengan massa tunggal yang berjumlah 6 lantai. Pada Stasiun Aceh TV terdapat 3 studio, ruang aula, ruang galeri/workshop, kantin, musala, ruang direksi dan karyawan, ruang menyusui, smoking area, ruang istirahat/ game, dan ruang penunjang lainnya.
Analysis of Noise Strategies for Mosque Buildings in Banda Aceh Muhammad Joni; Qurratul Aini*; Effendi Nurzal; Cut Putri Nahrisyah
Rumoh Journal of Architecture Vol. 14 No. 2 (2024): Rumoh: Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/178

Abstract

Noise in mosque buildings is a significant issue affecting the comfort of its users. Mosques are highly sensitive to noise levels, as a calm atmosphere, which is typically found in mosques, requires clear hearing for worship activities. If there is noise disturbance, the function of activities will also be disrupted. The numerous mosque buildings found in the city of Banda Aceh and the increasing density and activity of the surrounding environment will affect its environmental quality, one of which is the noise level. This study aims to examine noise strategies in mosque buildings located in the city of Banda Aceh amidst the rising city activities. The method used is a case study, with the research sample consisting of 10 mosque buildings in Banda Aceh representing nine districts. The results of this study show that most mosques have implemented strategies to reduce noise. The analysis is limited to reviewing the physical elements of the buildings and the environment that affect the noise level.
Sosialisasi Lubang Biopori Dalam Pengelolaan Sampah Organik Yulia; Effendi Nurzal; Manovri Yeni; Nafisah Hanim
JKA Vol. 1 No. 1 (2024): JKA
Publisher : Bansigom Na Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/JKA.1.2.00013

Abstract

Biopores is a technique for water infiltration (water absorption) in surface areas of the land to restore soil fertility, protect the water system and reduce waterlogging/surface runoff in areas that lack water absorption. One of the organic wastes that can be filled into the biopore holes is coffee grounds. Coffee grounds are the coffee residue left after the brewing process or grinding the coffee beans. Often coffee grounds are considered useless waste and are simply thrown away. Through this International Community Service (PKM) activity, it is hoped that compost can be produced in the soil so that it can improve the quality of the soil (fertilize the soil). Apart from that, it can absorb surface water into the ground and reduce surface waterlogging. The biopore method was first discovered in 2008 by Dr. Kamir R Brata, a researcher from IPB (Bogor Agricultural Institute). Biopores are absorption holes made vertically into the ground to reduce waterlogging and increase water absorption. The conclusions that can be concluded from this Community Service activity are as follows: This activity has produced compost in the soil so that it can improve the quality of the soil. This activity has also succeeded in making water infiltration into the soil very well which can reduce standing water on the surface of the soil.
Sosialisasi Desain Infiltration Trench Sebagai Upaya Pengendalian Banjir Di Hatyai, Songkhla Yulia; Manovri Yeni; Effendi Nurzal; Ira Dama Yanti
JKA Vol. 1 No. 2 (2024): JKA
Publisher : Bansigom Na Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/r1ed9p78

Abstract

Frequent flooding in Hatyai, Songkhla, Thailand, has become a serious threat to local communities. Although various flood control efforts have been carried out through infrastructure, they have not been able to completely solve the existing problems. Therefore, the active involvement of the community is very important in reducing the risk of flooding. The purpose of this article is to explain the process of disseminating the infiltratetrench system design to the community in Hatyai, Songkhla as part of the Flood Risk Reduction Strategy. This socialization process involves preparation, preparation of materials, implementation, and evaluation. By involving the community directly in the understanding and application of the infiltratetrench system, it is expected to reduce the risk of flooding and increase community resilience to such disasters.
Edukasi Berkonsep Sustainable Cities and Communities Pada Pengurangan Resiko Banjir dan Kepadatan Lalu Lintas Yulia; Cut Nawalul Azka; Effendi Nurzal; Manovri Yeni
Seumike : Society Progress Journal Vol. 1 No. 1 (2025): SEUMIKE
Publisher : Bansigom Na Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi urbanisasi yang pesat di berbagai wilayah telah memicu berbagai tantangan lingkungan dan sosial, termasuk risiko banjir dan kepadatan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media edukasi berbasis konsep Sustainable Cities and Communities yang berfokus pada pengurangan risiko banjir dan kepadatan lalu lintas. Metode yang digunakan melibatkan analisis data sekunder mengenai pola banjir dan lalu lintas di wilayah perkotaan serta wawancara dengan pemangku kepentingan lokal untuk memahami kebutuhan edukasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap konsep kota berkelanjutan masih terbatas, sehingga diperlukan pendekatan edukasi yang inovatif. Dalam penelitian ini, dikembangkan modul edukasi interaktif yang mencakup strategi adaptasi risiko banjir seperti perencanaan ruang terbuka hijau, serta manajemen transportasi berbasis teknologi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Uji coba modul pada kelompok masyarakat di wilayah rawan menunjukkan peningkatan pemahaman hingga 45% terkait mitigasi banjir dan pengelolaan transportasi. Kesimpulan penelitian ini menegaskan pentingnya edukasi berbasis keberlanjutan sebagai upaya preventif dalam mengatasi tantangan perkotaan. Media edukasi yang dikembangkan tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk direplikasi di wilayah lain. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada pembangunan kota yang lebih tangguh dan inklusif sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
PERANCANGAN PERPUSTAKAAN UMUM MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT(FUTURISTIK) Sari, Ocha Puspa; Marlisa Rahmi; Effendi Nurzal; Wahyunita Hanum
LIBRIA Vol. 17 No. 1 (2025): LIBRIA: LIBRARY OF UIN AR-RANIRY
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/32471

Abstract

Abstract A public library is a library that is funded by public funds and is open to anyone, regardless of gender, race, caste, religion, ethnicity and so on. The design of the Meulaboh Public Library, West Aceh Regency is an innovation to increase public interest in reading and provide facilities that are not only able to accommodate reading activities. By using a futuristic theme and raising the concept of Time Vortex. Keywords: Library, Public Library Design, Futuristic, Time Vortex, Reading Interest, Community  Abstrak Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai oleh dana umum dan terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang jenis kelami, ras, kasta, agama, suku dan lain sebagainya. Perancangan Perpustakaan Umum Meulaboh Kabupaten Aceh Barat ini merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat serta menyediakan fasilitas yang tidak hanya mampu memwadahi kegiatan membaca. Dengan menggunakan tema futuristik dan mengangkat konsep Time Vortex. Kata Kunci: Perpustakaan, Perancangan Perpustakaan Umum, Futuristik, Time Vortex, Minat Baca, Masyarakat