Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ZAKAT DAN FUNGSINYA BAGI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT: KAJIAN TAFSIR EKOMOMI QS. AL-TAUBAH AYAT 103 A M Nur Atma Amir; Achmad Abubakar; Halimah Basri; Muh. Azka Fazaka Rif’ah
El-Iqthisadi Volume 5 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisady.vi.44120

Abstract

Abstrak Salah satu ayat yang menjelaskan fungsi zakat adalah Surah al-Taubah ayat 103. Penelitian ini mencoba mengkaji makna dari lafaz ṣadaqah di dalam ayat tersebut serta perbandingannya dengan infak dan sedekah. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji fungsi zakat baik secara social maupun secara ekonomi yang terkandung dalam surah al-Taubah ayat 103 tersebut. Penelitian ini meupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode interpretasi dengan pendekatan metode tafsir tahlili yang merupakan salah satu metode untuk mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa maksud dari lafaz ṣadaqah dalam Surah al-Taubah ayat 103 menurut mayoritas mufasir adalah zakat. Zakat merupakan bagian dari infak karena termasuk penggunaan uang dan merupakan bagian dari sedekah karena merupakan bentuk tindakan yang menjadi bukti keimanan. Adapun fungsi zakat yang terkandung dalam surah al-Taubah ayat 103 ada dua yang meliputi muzaki, mustahik, dan harta itu sendiri. Secara sosial zakat berfungsi mensucikan hati muzaki dari sifat rakus dan kikir. Zakat juga berfungsi mensucikan hati mustahik dari sifat iri, dengki, dan amarah. Zakat juga mensucikan harta dari kotoran dan syubhat. Pada akhirnya, zakat mampu menciptakan kehidupan bermasyarakat yang aman, tentram, dan harmonis. Secara ekonomi, zakat berfungsi meningkatkan konsumsi mustahik, zakat juga berfungsi meningkatkan produktifitas muzaki. Sementara bagi harta, fungsi zakat dapat dilihat dari aspek makro berupa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Kata Kunci: Zakat, Sosial Masyarakat, Ekonomi Masyarakat, Tafsir Ekonomi, dan Surah al-Taubah ayat 103 Abstract One of the verses that explains the function of zakat is Surah al-Taubah verse 103. This research tries to examine the meaning of the ṣadaqah statement in this verse and its comparison with infaq and alms. Apart from that, this research also examines the function of zakat both socially and economically as contained in surah al-Taubah verse 103. This research is a type of qualitative descriptive research using an interpretation method with a tahlili interpretation method approach which is one method for studying verses of the Al-Qur'an. From the results of this research, it can be concluded that the meaning of the ṣadaqah lafaz in Surah al-Taubah verse 103 according to the majority of interpreters is zakat. Zakat is part of infaq because it includes the use of money and is part of alms because it is a form of action that is proof of faith. There are two functions of zakat contained in surah al-Taubah verse 103, including muzaki, mustahik, and the treasure itself. Socially, zakat functions to purify the muzaki's heart from greed and stinginess. Zakat also functions to purify the mustahik's heart from envy, envy and anger. Zakat also purifies wealth from dirt and doubts. In the end, zakat is able to create a safe, peaceful and harmonious social life. Economically, zakat functions to increase mustahik consumption, zakat also functions to increase muzaki productivity. Meanwhile, for assets, the function of zakat can be seen from the macro aspect in the form of sustainable and fair economic growth. Keywords: Zakat, Social Society, Economy Society, Economic Interpretation , and Surah al-Taubah verse 103.
Konsep Jaminan Sosial Dalam Islam: Kajian Surah Al-Ma’un 2-3 Wiwik Permatasari; Halimah Basri; Achmad Abubakar; Muh. Azka Fazaka Rif’ah
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 5 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-quran adalah kitab suci yang memberikan kabar baik dan petunjuk kepada orang-orang beriman yang beramal shaleh ke jalan yang lebih lurus. Keseluruhan kebenaran dibawa dengan hadirnya Al-Quran. Salah satu surah yang menerangkan mengenai nilai-nilai kemasyarakatan adalah surah Al-Maaun ayat 2-3. Ayat-ayat ini menggambarkan perilaku, pemikiran, dan karakter yang dipandang baik dan benar oleh masyarakat, dan patut ditiru oleh orang lain agar dapat mewujudkannya dalam kehidupan. Strategi penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif dan prosedur analisis kajian melalui tinjauan pustaka merupakan metodologi penelitian yang digunakan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran surat Al-Maaun ayat 2-3 menegaskan bahwa pada ayat 2 disebutkan berbagai sifat pembohong agama, antara lain mereka yang sungguh-sungguh jauh dari keutamaan dan memperlakukan anak yatim secara sewenang-wenang. Lebih lanjut, ayat 3 tidak mengatakan untuk saling mendukung dalam berbuat baik dan tidak menunjukkan kepedulian terhadap penderitaan orang miskin