Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Eksplorasi Pesan-Pesan Kehidupan Dalam Aqsām Al-Qur’an Muhd, Aisyah; Siti Harbiah; Achmad Abubakar
Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 7 No. 1 (2024): Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/alfurqon.v7i1.2667

Abstract

Essentially, oaths are used to strengthen a statement or information so that in the Al-Qur’an it can be found that most of the oath verses used to convey important information are supernatural in nature and difficult to believe because their existence cannot be proven. However, if we examine it in more detail, there are several oath verses that do not carry magical information, but instead discuss the human condition. Departing from this, this research aims to understand the concept of oaths in the Al-Qur’an and explore the important messages regarding the human condition contained therein. The type of research used is descriptive qualitative in the form of library research with an interpretive science approach. The research results show that the aqsām of the Al-Qur’an which is used to provide confirmation in disclosing occult information also contains many life messages such as messages to appreciate the differences contained in the QS. Al-Lail, the message of gratitude contained in QS. Al-Tīn, message to make the best use of time as contained in QS. Al-Aṣr.
Konstruksi Tradisi dan Tafsir : Internalisasi Nilai-Nilai Etos Kerja Berbasis Qur’ani di Era 5.0 Ridwan; Achmad Abubakar; Halimah Basri; Abdul Gafur
PAPPASANG Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pappasang
Publisher : STAIN Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jiat.v5i2.851

Abstract

Jurnal ini membahas konstruksi tradisi dan tafsir dalam internalisasi nilai-nilai etos kerja berbasis Qur'ani di era 5.0. Melalui pendekatan studi literatur dan analisis konten, penulis menganalisis teks-teks Qur'ani yang relevan dengan etika kerja dan mengintegrasikannya dengan pemahaman tradisi dan tafsir yang ada. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana nilai-nilai etos kerja Qur'ani dapat diadaptasi dan diterapkan dalam era 5.0 yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan perubahan paradigma dalam dunia kerja. Jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang relevansi nilai-nilai etis dan moral yang terkandung dalam Al-Qur'an dalam menghadapi tantangan dan perubahan dalam dunia kerja modern.
Analisis Literatur tentang Prinsip-Prinsip Entrepreneurship Dalam Q.S Quraisy: Sebuah Landasan untuk Pengembangan Strategi Bisnis Berbasis Syariah Pratiwi, Nurul; Halimah Basri; Achmad Abubakar; Muh. Azka Fazaka Rif’aah
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 4 No 2 (2023): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : STAI DDI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55623/au.v4i2.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis literatur terkait prinsip-prinsip entrepreneurship yang terkandung dalam Surah Quraisy, dengan focus bagaimana prinsip-prinsip ini dapat menjadi landasan yang kokoh untuk pengembangan strategi bisnis berbasis syariah. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Surah Quraisy seperti mengacu pada paradigmatik Quranik dan Sirah Nubuwwah, mengembangkan strategi bisnis yang koheren, ketekunan, pembelajaran, dan pembiasaan, kemudian kepedulian sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip ini dapat membantu pengusaha dalam mengembangkan strategi bisnis yang berkelanjutan, etis, dan bermanfaat bagi Masyarakat, sambal menjaga integritas dan kepatuhan nilai-nilai Islam. Prinsip-prinsip dalam Surah Quraisy memberikan landasan moral yang kuat untuk bisnis syariah, memastikan bahwa bisnis tersebut tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang positif dan adil bagi Masyarakat. Prinsip-prinsip ini menjadi pedoman yang penting bagi mereka yang ingin merintis bisnis yang memadukan keberhasilan materi dengan integritas moral dan nilai-nilai Islam.
Peran Asbabun Nuzul Dalam Menafsirkan Al-Qur’an: Kajian Terhadap Ayat-Ayat Mutasyabih Jesika Saputri; Baso Arsyadi; Achmad Abubakar; Dudung Abdullah
Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 5 No 1 (2024): Education and Islamic Studies (Januari-Juni)
Publisher : STAI DDI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55623/au.v5i1.316

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang urgensi dan peranan Asbabun Nuzul dalam menafsirkan ayat Mutasyabih Al-Qur’an. Ayat Mutasyabih dapat diartikan sebagai ayat dengan makna yang samar, global dan universal sehingga membutuhkan pengkajian yang mendalam dalam pemaknaannya. Metode penelitian ini menggunakan studi kepustakaan (library research) dengan memanfaatkan beberapa literatur baik berupa buku maupun jurnal publikasi yang berkaitan dengan tema ataupun pokok bahasan. Adapun hasil dalam kajian ini ialah Asbabun Nuzul memegang peran penting dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an, termasuk didalamnya ayat-ayat Mutasyabih yang dapat diketahui maknanya melalui pengkajian. Ayat Mutasyabih merupakan ayat yang sulit dalam pemaknaannya, terkadang membutuhkan pentakwilan ayat. Sehingga peran Asbabun Nuzul dalam hal ini sebagaimana memberikan gambaran secara komprehensif melalui tinjauan sejarah terakit dengan situasi ataupun kondisi pada saat diturunkannya ayat tersebut. Olehnya itu, dengan pengkajian Asbabun Nuzul dalam hal ini dapat menjadi sumber informasi dalam pemaknaan ayat.
The Urgency of Munasabah the Al-Qur'an and Its Relevance to Verses Related to Educational Values Hamsah Awing; Achmad Abubakar; Muhammad Yusuf; Nurchamidah; Muhammad Hamsah
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v7i2.1104

Abstract

Munasabah is a branch of knowledge from the ulumul Qur'an which has an urgent position in the process of interpreting verses. Studying it can provide clarity and astuteness in seeing the relationship between verses, sentences, surahs and the content contained in them. By paying attention to the rules in making munasabah such as paying attention to general. typical, aqli, hissi, cause and effect, similarities and contradictions. However, munasabah is ijtihad, that is, it is only carried out by mufassir who specialize in several branches of knowledge. The consultation process must pay attention to the rules that have been established in order to provide a broader and more detailed understanding. So as to avoid mistakes or exaggerations in interpreting a verse. This research uses a library research approach, while this type of research is based on revelation studies and the technique used is a content analysis technique which aims to review consistency in a text which is described in structured patterns in order to provide scientific and accurate results. The research results show that munasabah on verses and values that lead to education provides comprehensive and detailed explanations in studying every verse, sentence and surah in the Al-Qur’an.
Perilaku Hedonis dalam al-Qur’an Studi atas Term al-Israf Q.S al-A’raf ayat 31. Adi, Kurniadi; Prades Arianto Silondae; Achmad Abubakar; Halimah Basri; Muh. Azka Fazakah Rifah
AL-MUTSLA Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Al Mutsla Desember 2023
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jstain.v5i2.755

Abstract

Perilaku israf dan tabdzir merupakan perilaku yang menunjukkan sikap boros, berlebih-lebihan dan cenderung bermasa bodoh terhadap lingkungan sekitarnya. Orang yang berperilaku hedonis (israf dan tabdzir) senantiasa mencari kesenangan duniawi semata kurang mempertimbangkan dampaknya di akhirat. Tujuan penelitian ini mengkaji mengenai pandangan al-Qur’an terkait perilaku hedonis, yaitu israf dan tabdsir khususnya dalam perilaku konsumsi. Penelitian ini juga mengkaji surah al-A’raf ayat 31 sebagai gambaran larangan perilaku israf dan tabdzir. Metode yang digunakan dalam dalam peneltian ini adalah library research. Hasil dalam peneltian menunjukkan bahwa Islam melarang perbuatan berlebih-lebihan, baik dalam mengluarkan harta untuk kosumsi ataupun dengan tujuan tertentu yang dianggap tidak sesuai dengan kadarnya dan tidak pada tempatnya. Hal tersebut dilarang karena termasuk dalam perbuatan syetan. Agar tehindar dari perbuatan israf dan tabdzir seorang Muslim diharuskan senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah supaya selalu dijaga dan dipelihara oleh Tuhan. Seorang hamba harus selalu mengingat Allah dan berserah diri atas segala apa yang hendak diperbuatnya.
BENTUK I’JAZ AL-QUR’AN PADA MASA KINI: KAJIAN AYAT AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA TERHADAP KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN Risma; Samirah; Achmad Abubakar; Dudung Abdullah
AL-MUTSLA Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Al Mutsla
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jstain.v6i1.984

Abstract

Penelitian ini membahas tentang tentang I’jaz Al-Qur’an berserta mu’jizat Al-Qur’an yang dapat dilihat pada masa kini dan Relevansinya dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Secara khusus tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hakikat i’jaz Al-Qur’an, segi-segi kemukjizatan Al-Qur’an, arah baru dalam memahami kemukjizatan Al-Qur’an pada masa kini, serta analisis relevansinya terhadap kemajuan ilmu pengetahuan Penelitian ini menggunakan metode library research. Sumber primer dalam penelitian ini adalah Al-Qur’an dan sumber sekunder yaitu berupa buku Ulum al-Qu’an dan literatur-literatur lain yang sehubungan tema pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakikat dari i’jaz Al-Qur’an adalah ilmu Al-Qur’an yang membahas mengenai kekuatan dari susunan lafal dan kandungan Al-Qur’an, hingga dapat mengalahkan ahli-ahli bahasa Arab dan ahli-ahli lain. Signifikansinya diharapkan mampu semakin memperkokoh keorisinalan AlQur’an, memperkokoh keyakinan umat Islam dalam beragama dan membuka hati para non muslim, menyelami luasnya lautan ilmu di dalam Al-Qur’an, menunjukkan bahwa Al-Qur’an tidak hanya cocok untuk masa Nabi saja melainkan relevan sampai kapanpun. Relevansinya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah Al-Qur’an bukanlah buku ilmu pengetahuan dan teknologi namun mengandung isyarat ilmiah yang dapat dijadikan dasar dalam pegembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
MAKNA AL-NABĪ AL-UMMĪ PERSPEKTIF MUFASIR INDONESIA : (Penafsiran Bisri Mustofa dan Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an RI terhadap QS. Al-‘Arāf/7:157-158) Panggih Widodo; Achmad Abubakar; Sohrah; Ahmad Dani
Al-Fath Vol 17 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v17i1.8211

Abstract

This study discusses the interpretation of the meaning of al-nabī al-ummī in QS al-A'rāf/7: 157-158 according to Bisri Mustofa and the Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an RI and is a literature study using primary and secondary data. The result of the research is that al-nabī al-ummī which is attributed to the Prophet Muhammad found in QS al-A'rāf/7: 157-158. Bisri Mustofa interpreted that the Prophet Muhammad could not read and write and also meant that he was clean from sin. Meanwhile, the Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an RI interpreted that the Prophet Muhammad not good at reading and writing. There are several similarities and differences in the interpretation of each of these figures in terms of the diversity of meanings of the sentence al-nabī al-ummī, the attribution of these characteristics to him, and the level of ability of the Prophet Muhammad in terms of reading and writing. The purpose of this research is to find out the interpretation of some Indonesian interpreters about the meaning of al-nabī al-ummī.
ZAKAT DAN FUNGSINYA BAGI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT: KAJIAN TAFSIR EKOMOMI QS. AL-TAUBAH AYAT 103 A M Nur Atma Amir; Achmad Abubakar; Halimah Basri; Muh. Azka Fazaka Rif’ah
El-Iqthisadi Volume 5 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisady.vi.44120

Abstract

Abstrak Salah satu ayat yang menjelaskan fungsi zakat adalah Surah al-Taubah ayat 103. Penelitian ini mencoba mengkaji makna dari lafaz ṣadaqah di dalam ayat tersebut serta perbandingannya dengan infak dan sedekah. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji fungsi zakat baik secara social maupun secara ekonomi yang terkandung dalam surah al-Taubah ayat 103 tersebut. Penelitian ini meupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode interpretasi dengan pendekatan metode tafsir tahlili yang merupakan salah satu metode untuk mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa maksud dari lafaz ṣadaqah dalam Surah al-Taubah ayat 103 menurut mayoritas mufasir adalah zakat. Zakat merupakan bagian dari infak karena termasuk penggunaan uang dan merupakan bagian dari sedekah karena merupakan bentuk tindakan yang menjadi bukti keimanan. Adapun fungsi zakat yang terkandung dalam surah al-Taubah ayat 103 ada dua yang meliputi muzaki, mustahik, dan harta itu sendiri. Secara sosial zakat berfungsi mensucikan hati muzaki dari sifat rakus dan kikir. Zakat juga berfungsi mensucikan hati mustahik dari sifat iri, dengki, dan amarah. Zakat juga mensucikan harta dari kotoran dan syubhat. Pada akhirnya, zakat mampu menciptakan kehidupan bermasyarakat yang aman, tentram, dan harmonis. Secara ekonomi, zakat berfungsi meningkatkan konsumsi mustahik, zakat juga berfungsi meningkatkan produktifitas muzaki. Sementara bagi harta, fungsi zakat dapat dilihat dari aspek makro berupa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Kata Kunci: Zakat, Sosial Masyarakat, Ekonomi Masyarakat, Tafsir Ekonomi, dan Surah al-Taubah ayat 103 Abstract One of the verses that explains the function of zakat is Surah al-Taubah verse 103. This research tries to examine the meaning of the ṣadaqah statement in this verse and its comparison with infaq and alms. Apart from that, this research also examines the function of zakat both socially and economically as contained in surah al-Taubah verse 103. This research is a type of qualitative descriptive research using an interpretation method with a tahlili interpretation method approach which is one method for studying verses of the Al-Qur'an. From the results of this research, it can be concluded that the meaning of the ṣadaqah lafaz in Surah al-Taubah verse 103 according to the majority of interpreters is zakat. Zakat is part of infaq because it includes the use of money and is part of alms because it is a form of action that is proof of faith. There are two functions of zakat contained in surah al-Taubah verse 103, including muzaki, mustahik, and the treasure itself. Socially, zakat functions to purify the muzaki's heart from greed and stinginess. Zakat also functions to purify the mustahik's heart from envy, envy and anger. Zakat also purifies wealth from dirt and doubts. In the end, zakat is able to create a safe, peaceful and harmonious social life. Economically, zakat functions to increase mustahik consumption, zakat also functions to increase muzaki productivity. Meanwhile, for assets, the function of zakat can be seen from the macro aspect in the form of sustainable and fair economic growth. Keywords: Zakat, Social Society, Economy Society, Economic Interpretation , and Surah al-Taubah verse 103.
KARAKTERISTIK AL-MUFLIH{Uli> QS Al-Baqarah/2: 5) Yusril Emra; Achmad Abubakar; Muhammad Irham
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v9i1.2457

Abstract

Abstrak Al-Muflih}u>n dalam Al-Qur’an menggambarkan orang-orang yang berhasil mencapai keberuntungan dan kesuksesan, terutama dalam dimensi spiritual dan akhirat. QS Al-Baqarah/2: 5 menunjukkan bahwa keberuntungan ini dapat dicapai melalui takwa, pelaksanaan salat, bersedekah, dan keyakinan pada wahyu ilahi. Al-Muflih}u>n bukan hanya mencitrakan sukses materi, tetapi juga kesuksesan moral dan spiritual yang membimbing umat Islam menuju kebahagiaan hakiki. Dalam konteks ini, konsep Al-Muflih}u>n memberikan pedoman berharga bagi individu dan komunitas Muslim untuk mengarahkan kehidupan mereka sesuai dengan ajaran Islam, menciptakan harmoni antara dunia dan akhirat. Mencapai status Al-Muflih}u>n bukan sekadar pencapaian materi, tetapi merupakan perjalanan spiritual dan moral yang membawa keberuntungan dan kesuksesan sejati. Jenis penelitian ini adalah library research dengan pendekatan tafsir tah}li>li>, yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik Al-Muflih}u>n yang terdapat dalam QS Al-Baqarah/2: 5. Hasil penelitian menemukan lima karakteristik Al-Muflih}u>n dalam QS Al-Baqarah/2: 5, pertama, iman kepada perkara gaib. Kedua, konsisten melakukan ketaatan. Ketiga, melaksanakan kewajiban sosial. keempat, iman kepada hari akhir. Kelima, beriman kepada kitab-kitab Allah.