Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendampingan Pengembangan Potensi Wisata Sudamala Jogging Track bagi Perangkat Desa Sukawati, Gianyar, Bali Novianti, Kadek Dwi Pradnyani; Chaerunnisa, Indah Utami; Natalia, Sang Ayu Made Dewi Krisna; Sari, Putu Yunita Wacana; Sudarmini, Ni Made
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 4 No 1 (2023): Desember-Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v4i1.1194

Abstract

Pariwisata menjadi industri yang berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu sumber devisa di berbagai negara. Pariwisata Indonesia sempat melemah dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Setelah pandemi covid-19 mereda, gerbang Indonesia dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan mancanegara, sehingga mampu menaikan jumlah kunjungan wisatawan. Kabupaten Gianyar sebagai yang masih sangat kental dengan adat dan budaya serta kondisi alam yang masih sangat hijau menjadi pusat wisata di Provinsi Bali. Apabila ditilik lebih dalam salah satu potensi wisata alam yang ada di Desa Sukawati adalah Sudamala Jogging Track yang terletak di Jalan Pantai Purnama, Banjar Gelumpang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar yang dapat dikembangkan menjadi wisata healing atau wellness tourism bagi wisatawan yang datang berkunjung. Pengelolaan untuk Sudamala Jogging Track ini baru sebatas tiket masuk untuk pengunjung yaitu Rp 1.000,00 untuk warga Kecamatan Sukawati dan Rp 2.000,00 untuk warga yang berkunjung dari luar Kecamatan Sukawati. Hal ini menyebabkan tidak terlalu banyak profit yang diperoleh oleh Sudamala Jogging Track mengingat banyak pengembangan infrastruktur yang ingin dilakukan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan memiliki tujuan untuk mendampingi pemerintah Desa Sukawati untuk mengembangkan potensi wisata yang dimiliki oleh Sudamala Jogging Track ke dalam paket-paket wisata yang memiliki jual tinggi sehingga dapat memperoleh profit yang lebih optimal.
Exploring hydrotourism: Health and wellbeing Ernawati, Ni Made; Mudana, I Gede; Sari, Putu Yunita Wacana; Indrawati, Yayu; Pamularsih, Tyas Raharjeng
Journal of Commerce, Management, and Tourism Studies Vol. 4 No. 2 (2025): Aug 2025
Publisher : YAYASAN MITRA PERSADA NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58881/jcmts.v4i2.365

Abstract

This emic study presents literature research of qualitative study on hydrotourism - health and wellness focusing on the practices and the uniqueness of the product offering around the globe highlighted with hydrotourism - health and wellness offered in Bali Indonesia. The findings show hydrotourism as a generic name represents three types of leisure and tourism products: water for sport, health and wellness, and for panoramic viewing experience. The current well developed and highly innovative products of hydrotourism - health and wellness around the world which could create a strong allegiance to particular destinations, has been known since the nomadic era. Bali offers high quality and variety of spa products that often offered by hotels or independents spa–establishment; it is noted that hydro for spiritual purification of ‘melukat-ritual’ is highly popular among tourists and become a substantial hydro product offer which is rooted from Hindu practice. Hydrotourism - health and wellness offer high variety and each with unique selling proposition. Hydrotourism – health and wellness could be in the form of bathing, spiritual purification, healing and rejuvenation, medication to relieve pain, detoxification and skin beauty, and a more complex spiritual ceremony of forging the endurance of body and mind; during the process, it could utilize various materials to assist healing, e.g. stone and herbs, or leveraging extreme temperature of warm and cold, often combined with yoga practice and meditation, also consuming healthy and whole food during the program; it could be an exclusive and luxurious for the rich, spa and wellness products for travelers, or simply public bathing where children and people could go to refresh; it could be well facilitated spa establishments with prime service or simply public baths, natural spring and thermal baths managed by local community. Indonesia considers spa services as traditional health services rather than entertainment.