Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimasi Pembuatan Abon Kaya Protein (AkaPe) dengan Food Dehydrator Suharyani, Ine; Falya, Yuniarti; Sulastri, Lela; Herliningsih, Herliningsih; Berliani, Fadiyah Romadhona; Hapsari, Dinda Alifia; Wahyuni, Popi Sri; Mas'ud, Ibnu; Putri, Maisya Mauliana Insani Alifa; Setiadi, Encu Asep
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.669

Abstract

Tahu dibuat dari air perasan kedelai yang dikoagulasi dengan menambahkan kalsium sulfat atau magnesium klorida. Sisa perasan kedelai ini menghasilkan limbah berupa ampas tahu yang dapat menimbulkan bau tidak sedap bila tidak segera ditangani, Program pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan sisa olahan pabrik tahu, yaitu ampas kedelai menjadi produk yang bermanfaat dan menambah nilai jual. Ampas tahu bersih dan segar diberi bumbu, lalu dikeringkan dengan cara disangrai dan didehidrasi dengan food dehydrator. Abon ampas tahu yang dihasilkan dengan proses ini memiliki rendemen 22,09+0,79%, dan kadar air 3,50+1,72%. Hasil abon kering ini kemudian dikemas dalam botol plastik berlubang besar, lengkap dengan segel alumunium di bagian dalam dan segel plastik di bagian luar. Proses pengabdian ini menghasilkan inovasi dalam pengolahan ampas tahu, menjadi produk olahan kaya nutrisi dan halal, yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Inovasi ini diharapkan dapat menambah manfaat dan nilai jual ampas tahu yang biasanya dibuang begitu saja, sehingga meningkatkan pendapatan dari pengrajin tahu. Tofu is made from soybean juice, which is coagulated by adding calcium sulfate or magnesium chloride. The remaining soybean juice produces waste in the form of tofu dregs, which can cause an unpleasant odor if not treated immediately. This program aims to utilize the remaining processed tofu factories, namely soybean dregs, into a useful product and increase sales value. Clean and fresh tofu dregs are seasoned, then dried by roasting and dehydrated with a food dehydrator. Shredded tofu dregs produced using this process have a yield of 22.09+0.79% and a water content of 3.50+ 1.72%. The final product is then packaged in a plastic bottle with large holes, finished with an aluminum seal on the end of bottle and a plastic seal on the outside. The program resulting in the modification in processing of tofu dregs into a nutritional and halal abon which can be stored for a long time. This innovation is hopefully to increase the benefits and selling value of tofu dregs, which are usually thrown away, thereby increasing the income.
REVIEW ARTIKEL: GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT DAN PENGETAHUAN ASMA PADA PASIEN ASMA Aan Kunaedi; Hapsari, Dinda Alifia; Elis Setiawati; Endah Yuningsih; Hakim, Fatih Nandika; Hilal Haidar; Anjani, Irna Dini
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/mh.v5i1.597

Abstract

Prevalensi dan tingkat keparahan asma dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Keberhasilan pengobatan asma bergantung pada ketepatan obat yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis obat yang biasa digunakan dan tingkat pengetahuan pasien asma mengenai asma. Penelitian ini menggunakan metodologi tinjauan literatur, yang mencakup jurnal dan artikel yang berkaitan dengan tujuan dan masalah penelitian. Temuan menunjukkan bahwa salbutamol merupakan obat yang lazim digunakan dalam jurnal I dan II. Selain itu, tinjauan terhadap pengetahuan pasien mengenai asma menunjukkan bahwa pasien di jurnal III dan IV menunjukkan tingkat pemahaman yang tinggi. Kata kunci: asma, pengetahuan pasien, obat asma, salbutamol
PROFIL PENGGUNAAN ANALGETIK ANTIPIRETIK PADA RESEP PASIEN ANAK DI PUSKESMAS GEGESIK KABUPATEN CIREBON: PROFILE OF THE USE OF ANTIPYRETIC ANALGESICS IN PRESCRIPTION OF PEDIATRIC PATIENTS AT THE PUSKESMAS GEGESIK VILLAGE DISTRICT CIREBON Maftukha; Tomi; Arsyad Bachtiar; Hapsari, Dinda Alifia; Sidik Lingga Kusuma; Yadi Supriyadi
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/mh.v3i1.394

Abstract

Demam adalah kondisi suhu tubuh diatas normal sebagai akibat dari peningkatan pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Seringkali anak mengalami demam serta diberikan tata laksana farmakologis berupa obat yang digunakan adalah paracetamol atau acetaminofen dan ibuprofen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis obat analgetik antipiretik yang digunakan pada pasien anak serta bentuk sediaan obat dan dosis obat analgetik antipiretik pada resep pasien anak di Puskesmas Gegesik Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode random sampling dengan cara pengumpulan data secara retrospektif melalui pencatatan data resep pasien anak dengan analgetik antipiretik, meliputi : umur, jenis kelamin, alamat, jenis analgetik antipiretik, kekuatan, bentuk sediaan dan dosis obat, pada periode 2020 di Puskesmas Gegesik. Sampel yang diambil berdasarkan rumus slovin adalah 335 resep secara acak. Sampel penelitiannya adalah resep pasien anak yang berumur 0 - 11 tahun yang mengandung analgetik antipiretik. Didapatkan data karakteristik pasien anak yang menggunakan analgetik antipiretik di Puskesmas Gegesik Kabupaten Cirebon berdasarkan usia yaitu: 0-5 tahun 53%, dan usia 6-11 tahun 47%. Jenis kelamin yaitu: perempuan 53% dan laki-laki 47%. Alamat yaitu: Gegesik kidul 9,5%, Gegesik wetan 7,8%, Gegesik kulon 8,9%, Gegesik lor 9,8%, Panunggul 4,6%, Bayalangu lor 10,4%, Bayalangu kidul 19,94%, Kedung dalem 2,97%, Sibubut 4,7%, dan lain-lain diluar dari wilayah kecamatan tersebut sebanyak 21,39%. Profil penggunaan analgetik antipiretik berdasarkan jenis analgetik antipiretik yang digunakan yaitu: Paracetamol 75%, ibuprofen 22% dan metampyron 3%. Kekuatan analgetik antipiretik yang digunakan adalah paracetamol 60mg/0,6 ml (18%), paracetamol 120mg/5ml (41%), paracetamol 500mg (17%), ibuprofen 200mg/5ml (12%), ibuprofen 200mg (10%). Bentuk sediaan analgetik antipiretik sirup 53%, drop 20% dan tablet 27%.