p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Elektro
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KOORDINASI SISTEM PROTEKSI MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK 20 KV PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PENGOLAHAN MAKANAN Gumilang, Fajar; Purnomo, Bayu Purnomo; Prakoso, Ilham Tri
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 2 (2023): JURNAL TEKNIK ELEKTRO
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jte.v7i2.9808

Abstract

Terjadinya gangguan simetri dan asimetri sehingga mengakibatkan koordinasi proteksi yang terpasang pada instalasi kurang berjalan dengan baik. Dari kegagalan koordinasi proteksi menyebabkan black out pada jaringan distribusi yang berimbas pada kelancaran produksi dimana membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali ke keadaan normal, hal tersebut mengakibatkan kerugian pada perusahaan tersebut. Penulis menggunakan jenis metode penelitian kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan suatu pengumpulan data dan analisis data non-numerik, seperti teks, wawancara, observasi, atau dokumen di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan serta kelemahan sistem proteksi yang dapat ditemukan upaya penyempurnaannya. Setelah melakukan setting ulang pada proteksi OCR dan melakukan simulasi koordinasi proteksi sistem ideal dapat di simpulkan jika sistem ideal sudah terkoordinasi dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil simulasi ETAP. Pada simulasi ETAP, urutan koordinasi proteksi sudah berjalan dengan baik dan proteksi bekerja dengan urutan yang benar. Keuntungan koordinasi proteksi yang baik adalah jika terjadi gangguan pada satu jaringan distribusi, tidak mengganggu proses produksi di jaringan distribusi yang lain sehingga gangguan hanya bersifat lokal. Sehingga jaringan yang tidak tekena gangguan bisa tetap beroperasi dan tidak mengganggu proses produksi pada sub jaringan. Kesimpulan dari hasil plot koordinasi proteksi terpasang pada jaringan distribusi menggunakan software ETAP dapat diketahui bahwa banyak proteksi OCR yang terjadi kesalahan antara OCR utama dan OCR distribusi, misalnya jika terjadi gangguan pada distribusi candy, distribusi biscuit dan wafer urutan proteksi yang aktif adalah CB A1, LBS A3, CB A2 atau CB A3 kurang peka dalam mendeteksi gangguan. setting ulang proteksi OCR pada jaringan distribusi dapat didasarkan dari arus gangguan. Arus gangguan beban lebih digunakan untuk setting high set pada proteksi OCR dan arus gangguan hubung singkat digunakan untuk setting standar inverse time pada proteksi OCR. Dengan setting ulang OCR pada jaringan distribusi, keandalan koordinasi proteksi dan selektifitas proteksi menjadi lebih baik dibandingkan kondisi awal.
ANALISA PENGARUH PEMASANGAN STABILIZER DAN GROUNDING TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK RUMAH TANGGA Taufik Ridwan, Taufik Ridwan; Purnomo, Bayu Purnomo; Wibowo, Sugeng Wibowo
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 2 (2023): JURNAL TEKNIK ELEKTRO
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jte.v7i2.9804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh pemasangan stabilizer dan grounding terhadap penggunaan energi pada instalasi listrik rumah tangga denagn daya 1300 VA. Dalam penelitian ini elektroda grounding yang digunakan adalah elektroda batang yang dililit kawat tembaga 2,5 mm dan ditancapkan sedalam 2 meter ke dalam tanah berair. Adapun pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode 3 kutub yang menggunakan elektroda bantu 2 pasak untuk mendapatkan hasil pengukurannya. Alat ukur utama pada penelitian ini adalah kWh meter digital atau biasa disebut juga meter pra bayar (MPB). Selain alat ukur utama penelitian ini juga menggunakan alat ukur pembanding yang digunakan sebagai alat pembanding dan alat penguat atas hasil ukur yang didapatkan. Adapun metode penghitungannya, penulis menggunakan hasil ukur ”daya sesaat” yang diambil dari kWh meter untuk mengetahui perbedaan hasil penggunaan energinya, hal tersebut dikarenakan hasil ukur daya sesaat adalah yang paling mendekati dari perhitungan sistematis kWh meter dari pada metode penghitungan dengan menggunakan rumus daya aktif. Hasil ukur kWh meter sendiri tidk dapat dijadikan metode perbandingan dikarenakan nilai hasil ukurnya yang sama antara instalasi yang menggunakan grounding dan tanpa grounding. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa instalasi yang dipasang grounding ddalam waktu 5 jam mengkonsumsi listrik sebesar 49,76%, sedangkan instalasi yang tidak menggunakan grounding yaitu 50,24%, Sedangkan  instalasi listrik dengan menggunakan stabilizer mengkonsumsi energi sebesar 52,24% dan yang tidak menggunakan stabilizer yaitu 47,76%. Kemdian berdasar perhitungan tarif apabila dihitung selama 1 bulan sesuai tarif dasar listrik (TDL) yang ditetapkn oleh PLN maka dengan beban motor fan 55Watt, selisih pembayaran antara instalasi yang menggunakan grounding dan stabilizer dalam satu bulan adalah Rp.348,5 atau 0,4% lebih kecil dari instalasi yang tanpa grounding sedangkan selisih pembayaran antara instalasi yang menggunakan grounding tanpa stabilizer adalah Rp.691,7 atau 1,3% lebih kecil dari instalasi yang tanpa grounding juga.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE KANOPI OTOMATIS PADA CAFE ROOFTOP MENGGUNAKAN NODEMCU ESP8266 DENGAN APLIKASI BLYNK Mulyati, Sri; Purnomo, Bayu Purnomo; Imanudin, Azis
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 2 (2023): JURNAL TEKNIK ELEKTRO
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jte.v7i2.9806

Abstract

Saat ini café di rooftop merupakan tempat dimana banyak diminati oleh banyak orang untuk menikmati makanan dan minuman serta mendapatkan pemandangan sekitar. Sebagian desain ada yang memiliki kanopi untuk melindungi pengunjung dari hujan dan terik panas  matahari, sehingga pengunjung tidak dapat menikmati pemandangan apabila terkendala cuaca yang tidak  bersahabat. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti membuat model sistem kanopi otomatis. Sistem kanopi ini menggunakan mikrokontroller nodemcu esp8266, Oleh sebab itu dibuat alat kanopi otomatis yang bisa membuka atau menutup atap dengan keadaan cuaca disekitar, dan menambahkan pemanas tambahan jika dibutuhkan. Berdasarkan hasil pengujian alat, atap akan membuka dan menutup secara otomatis sesuai dengan inputan dari LDR (Light Dependent Resistor) dan sensor hujan, jika cahaya yang ditangkap oleh LDR (Light Dependent Resistor) melebihi atau dibawah titik jangkauan yang sudah ditentukan dan memberikan sinyal tegangan terhadap Relay atau menghidupkan motor. Sensor Hujan yang disimpan di luar ruangan pada kondisi cuaca hujan dan tidak hujan, sensor mendapatkan data hasil pengujian ketika basah (cuaca hujan) tegangan (V) adalah keluaran 1 dan pengujian sensor hujan ketika kering (cuaca tidak hujan) tegangan (V) adalah keluaran 0 dan memberikan sinyal tegangan dan  menghidupkan motor, dan Aplikasi Blynk akan menampilkan hasil data yang didapat
RANCANG BANGUN KULKAS PORTABLE MENGGUNAKAN TERMOELEKTRIK DAN THERMOSTAT SEBAGAI SENSOR SUHU Gumilang, Fajar; Pratama, Ilham; Purnomo, Bayu Purnomo; Kurniawan, Akhmad
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 1 (2023): JURNAL TEKNIK ELEKTRO
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jte.v7i1.9789

Abstract

Pemanasan global yang dialami saat ini sangat memprihatinkan sehingga manusia berlomba lomba dalam membuat alat atau mengimprove sebuah alat pendingin yang dapat menghadapi suhu panas seperti pembuatan sebuah kulkas portabel yang mudah dibawa ke mana saja untuk mendinginkan sebuah air. Kulkas yang didesain dengan menggunakan sebuah termoelektrik, heatsink, kipas dan motor pompa sebagai komponen utama . Untuk membaca suhu sebuah kulkas portabel menggunakan thermostat sebagai pengukuran temperatur ruangan. Dengan ini sistem sudah menjadikan sebuah kulkas dengan fungsional portabel bisa dibawa kemana saja.Pengujian kulkas portabel dilakukan 3 kali dengan menggunakan beban dan tidak menggunakan beban. suhu yang dicapai saat tidak ada beban yaitu 15.8 °C, yang menggunakan beban air 320 ml yaitu 20.0 °C, dan beban 640 ml yaitu 21.5 °C yang masing masing diuji coba selama 1 jam. Ini menyatakan bahwasanya kulkas portabel yang berbasis termoelektrik dapat menurunkan suhu yang signifikan jika diberi rentan waktu yang lama dan dapat dibawa kemana saja.