Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RANCANG BANGUN AUTOMATIC SLIDING DOOR/GATE MENGGUNAKAN NODEMCU ESP8266 DAN DRIVER MOTOR DC ULN-2003 BERBASIS IoT lenni, Lenni; Taufik Ridwan, Taufik Ridwan; Pramudya, Arya
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 1 (2023): JURNAL TEKNIK ELEKTRO
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jte.v7i1.9790

Abstract

Pada dunia industri kemajuan di bidang ilmu pengentahuan dan teknogi, khususnya di bidang mikro elektronika sangat mempengaruhi kehidupan pada masyarakat saat ini. yang cenderung menginginkan segala sesuatu dikerjakan secara otomatis, sehingga sangat membantu dan mempermudah didalam melakukan pekerjaan. Pada pintu geser otomatis mengunakan input sensor ultrasonic HC-SR04, module driver ULN 2003 sebagai pengerak reverse forward dan motor stepper sebagai output sliding door, agar orang tidak lagi membuka dan menutup pintu secara manual. Selanjutnya mengunakan mikro controller Nodemcu Esp6288 pintu akan membuka dan menutup secara otomatis jika sensor mendeteksi adanya sebuah objek. Metodelogi yang diginakan pada penelitian ini merancang sebuah miniatur rancang bangun serta melakukan monitoring terhadap pengujian alat. Pengendalian ini akan dilakukan program pada hanphone android sebagai input baik untuk membuka dan menutup pintu dan dengan memanfaatkan jaringan wifi untuk instruksi pengendaliannya sehingga dapat dilakukan di dimanapun selama masih berada dalam jangakauan jaringan sinyal wifi dan nodemcu esp8266 sebagai pemrosesnya serta motor stepper sebagai pengerak pintu geser agar bisa membuka dan menutup secara otomatis. Hasil dari penelitian ini input sensor ultrasonic HC-SR04 dapat membaca jarak secara akurat dengan seting maxdistance 8 terhadap kedua input. Petugas yang sedang inspeksi dilapangan dapat mengetahui keadaan deteksi distance pada kondisi saat itu yang ditampilkan melalui aplikasi blynk. Sensor ultrasonik yang sedang menyala atau mati dapat terpantau dari tampilan rancang bangun dan juga dapat terpantau melalui aplikasi Blynk. Saat berada diluar ruangan Petugas dapat memantau distance dan kondisi ultrasonik melalui aplikasi blynk secara real time.
ANALISA PENGARUH PEMASANGAN STABILIZER DAN GROUNDING TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK RUMAH TANGGA Taufik Ridwan, Taufik Ridwan; Purnomo, Bayu Purnomo; Wibowo, Sugeng Wibowo
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 2 (2023): JURNAL TEKNIK ELEKTRO
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jte.v7i2.9804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh pemasangan stabilizer dan grounding terhadap penggunaan energi pada instalasi listrik rumah tangga denagn daya 1300 VA. Dalam penelitian ini elektroda grounding yang digunakan adalah elektroda batang yang dililit kawat tembaga 2,5 mm dan ditancapkan sedalam 2 meter ke dalam tanah berair. Adapun pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode 3 kutub yang menggunakan elektroda bantu 2 pasak untuk mendapatkan hasil pengukurannya. Alat ukur utama pada penelitian ini adalah kWh meter digital atau biasa disebut juga meter pra bayar (MPB). Selain alat ukur utama penelitian ini juga menggunakan alat ukur pembanding yang digunakan sebagai alat pembanding dan alat penguat atas hasil ukur yang didapatkan. Adapun metode penghitungannya, penulis menggunakan hasil ukur ”daya sesaat” yang diambil dari kWh meter untuk mengetahui perbedaan hasil penggunaan energinya, hal tersebut dikarenakan hasil ukur daya sesaat adalah yang paling mendekati dari perhitungan sistematis kWh meter dari pada metode penghitungan dengan menggunakan rumus daya aktif. Hasil ukur kWh meter sendiri tidk dapat dijadikan metode perbandingan dikarenakan nilai hasil ukurnya yang sama antara instalasi yang menggunakan grounding dan tanpa grounding. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa instalasi yang dipasang grounding ddalam waktu 5 jam mengkonsumsi listrik sebesar 49,76%, sedangkan instalasi yang tidak menggunakan grounding yaitu 50,24%, Sedangkan  instalasi listrik dengan menggunakan stabilizer mengkonsumsi energi sebesar 52,24% dan yang tidak menggunakan stabilizer yaitu 47,76%. Kemdian berdasar perhitungan tarif apabila dihitung selama 1 bulan sesuai tarif dasar listrik (TDL) yang ditetapkn oleh PLN maka dengan beban motor fan 55Watt, selisih pembayaran antara instalasi yang menggunakan grounding dan stabilizer dalam satu bulan adalah Rp.348,5 atau 0,4% lebih kecil dari instalasi yang tanpa grounding sedangkan selisih pembayaran antara instalasi yang menggunakan grounding tanpa stabilizer adalah Rp.691,7 atau 1,3% lebih kecil dari instalasi yang tanpa grounding juga.
Prototype Mesin Dust Collector Berbasis Internet Of Things (IOT) Menggunakan Aplikasi Blynk Gumilang, Fajar; Taufik Ridwan, Taufik Ridwan; Muhammad, Fadhil
Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK ELEKTRO
Publisher : University of Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jte.v6i2.9780

Abstract

Pada perusahaan yang menggunakan material serbuk sebagai dasar komposisi berskala besar dan menggunakan tahap penghalusan permukaan pada produk yang mereka hasilkan maka akan menimbulkan sisa-sisa debu dari permukaan yang dihaluskan, oleh karena itu dibutuhkannya mesin dust collector sebagai penyedot debu yang tersisa. Proses pada prototype ini ialah dengan memberi input jumlah RPM (Rotation Per Minute) melalui Aplikasi Blynk pada motor DC (Dirrect Current) sesuai Rotation Per Minute (RPM) yang dibutuhkan untuk menghisap debu. Dengan menggunakan jumlah putaran pada motor DC sesuai dengan kebutuhan untuk menhisap debu, ini dapat menghasilkan energy saving yang digunakan pada mesin Dust Collector. Terlihat pada hasil pengujian jumlah daya hisap & Rotation Per Minute (RPM) tertinggi dan terendah memiliki perbedaan tegangan yang digunakan sebesar 7,5 volt Dirrect Current (DC). Lalu setelah diberi input melalui aplikasi blynk maka NodeMCU ESP32 memberi perintah kepada PWM (Pulse Width Modulation) module L298N untuk menggerakan motor sesuai RPM (Rotation Per Minute) pada aplikasi blynk. Pada saat motor DC (Dirrect Current) berputar, maka lampu pilot hijau menyala sebagai indikator bahwa motor dalam posisi on, lalu apabila mesin sedang dinyalakan tetapi suhu dalam panel kontrol melebihi 40˚ celcius maka motor akan berhenti berputar dan lampu pilot merah serta buzzer menyala sebagai indicator suhu diatas 40˚ celcius, setelah suhu kembali normal maka motor akan berputar kembali. Pada saat posisi suhu diatas 40˚ celcius atau keadaan overheat maka lampu pilot merah menyala sebagai indicator suhu dalam keadaan overheat. Dan pada LCD menampilkan kondisi mesin dust collector secara real time.