Pandemi COVID-19 merupakan salah satu disrupsi rantai pasok, hal ini dikarenakan wabah COVID-19 telah berdampak besar pada aktivitas bagi perusahaan, negara sebesar China yang merupakan produksi global di era ekonomi saat ini juga terguncang oleh wabah COVID-19. Kelumpuhan sebagian besar ekonomi China telah mengganggu rantai pasok ke mitra dagangnya, termasuk Indonesia. Jumlah kasus COVID-19 yang tumbuh secara eksponensial di seluruh dunia telah mengakibatkan penutupan perbatasan, karantina, dan penutupan total banyak fasilitas pasar. Digitalisasi rantai pasokan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan baru, dan tantangan sisi penawaran, dan meningkatkan efisiensi. Digitalisasi dapat mengatasi disrupsi rantai pasokan dengan teknologi industri 4.0 antara lain Artificial Intelligence (AI), Big Data (BD), Blockchain, Cloud Computing (CC), Internet of Things (IoT), dan 3D Printing (3DP). Penelitian ini menggunakan metodologi kajian pustaka yang sistematis untuk mengetahui proses rantai pasok ketika mengalami disrupsi, untuk mengetahui proses digitalisasi untuk mengatasi disrupsi rantai pasok di masa depan SCM, untuk mengetahui bahwa digitalisasi dapat mengatasi disrupsi rantai pasok agar lebih efisien di masa depan SCM. Peneliti menggali informasi dengan menganalisis peta penelitian (bibliographic mapping) dengan software Vos Viewer, sumber data artikel ilmiah dengan kualitas publikasi yang dipublikasikan di Google Scholar dibantu oleh satu Software yaitu Publish or Perish dengan jumlah 250 artikel dan diseleksi agar lebih spesifik topik penelitian menjadi 54 artikel ilmiah.