Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas edukasi pencegahan anemia pada remaja putri menggunakan media sosial dan media interaktif. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental with pre-test and post-test control group design. Sampel penelitian ini sejumlah 150 remaja putri, dengan jumlah 50 tiap kelompok, kelompok edukasi media sosial, kelompok edukasi media interaktif, dan kelompok kontrol. Data pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan anemia dikumpulkan melalui kuesioner daring sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data kuantitatif dengan menggunakan uji statistik Paired t-test, ANOVA, dan uji post-hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua bentuk edukasi, baik melalui media sosial maupun media interaktif, secara signifikan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan anemia pada remaja putri (p<0.001). Namun, edukasi menggunakan media interaktif terbukti lebih efektif dan signifikan dalam meningkatkan ketiga variabel tersebut dibandingkan dengan edukasi melalui media sosial (p<0.05). Pada kelompok kontrol tidak menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi pencegahan anemia pada remaja putri menggunakan media digital, khususnya media interaktif tersebut sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik. Media interaktif menawarkan potensi yang lebih besar dalam mendorong keterlibatan dan perubahan perilaku yang lebih mendalam dibandingkan media sosial. Hasil ini mendukung penggunaan teknologi digital sebagai pendekatan edukasi kesehatan yang relevan bagi remaja.