Pasien yang dirawat di rumah sakit sering mengalami gangguan pemenuhan kualitas tidur, terutama pada pasien dengan kondisi kritis yang diakibatkan dari kegagalan adaptasi dengan lingkungan baru seperti pasien pada ruang High Care Unit (HCU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan kualitas tidur pada pasien HCU di RSUD Ngimbang. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional pada 35 pasien di RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan yang diambil dengan teknik consecutive sampling pada bulan Maret-April 2023. Pengambilan data menggunakan kuesioner mekanisme koping dan kualitas tidur. Data dianalisis menggunakan uji Pearson. Hasil penelitian didapatkan 21 pasien memiliki mekanisme koping maladaptif dan 14 pasien dengan koping adaptif, sedangkan 31 pasien memiliki kualitas tidur cukup baik, 3 pasien kualitas tidur buruk dan 1 pasien memiliki kualitas tidur baik. Hasil uji statistik nilai Pearson Correlation rs = 0,581 dengan nilai signifikansi p = 0,000 artinya terdapat hubungan mekanisme koping dengan kualitas tidur pada pasien HCU di RSUD Ngimbang dengan kekuatan korelasi positif. Mekanisme koping diperlukan dalam pengontrolan emosional seseorang. Hal tersebut dapat menyebabkan kecemasan sehingga dapat mengakibatkan kualitas tidur cukup baik. Faktor lain yang dapat menyebabkan pasien HCU memiliki kualitas tidur sedang, yaitu lingkungan seperti suara monitor dari pasien lainnya dan cahaya ruangan. Untuk memperbaiki kualitas tidur baik, pasien dapat melakukan identifikasi diri terhadap emosional agar tidak timbul kecemasan yang dapat mengakibatkan stres.