Sulastri , Delmi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko Anemia Defisiensi Besi pada Remaja Putri Hidayati, Yusmalia; Sulastri , Delmi; Defrin, Defrin
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i4.1817

Abstract

Pendahuluan: Anemia defisiensi besi diperkirakan memengaruhi lebih dari 30% penduduk dunia. Persentase remaja putri yang mengalami anemia defisiensi besi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018 yaitu 32%. Data Dinas Kesehatan Kota Padang menunjukkan bahwa Wilayah Kerja Puskesmas Andalas merupakan wilayah dengan risiko anemia defisiensi besi tertinggi yaitu 27,96%. Laporan Puskesmas Andalas Tahun 2021 menunjukkan SMP Negeri 31 Padang merupakan SMP dengan persentase risiko anemia defisiensi besi remaja putri tertinggi (31%). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko anemia defisiensi besi pada remaja putri di SMP Negeri 31 Padang. Metode: Metode penelitian merupakan penelitian kombinasi (Mixed Method). Penelitian kuantitatif menggunakan desain case-control. Jumlah sampel penelitian 79 (33 kasus dan 46 kontrol). Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Analisis bivariat menggunakan chi square dan multivariat dengan Regresi Logistik Berganda. Penegakan diagnosa anemia defisiensi besi dilakukan dengan pemeriksaan Hemoglobin dan cadangan besi darah menggunakan ELISA Test (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). Penelitian kualitatif menggunakan urutan pembuktian (Sequential Explanatory). Data diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD), in-depth interview dan telaah dokumen. Analisis data kualitatif menggunakan teknik Thematic Analysis. Hasil Rata-rata hemoglobin kelompok kasus adalah 10,23±0,963 dan kelompok kontrol 13,20±0,687. Rata-rata kadar feritin serum kelompok kasus 11,91±6,932, sedangkan kelompok kontrol 72,22±55,108. Faktor risiko signifikan yang berhubungan dengan ADB adalah asupan protein (p=0,001) dan asupan zat besi (p=0,006). Asupan protein menjadi faktor paling dominan. Tidak ditemukan hubungan antara pengetahuan (p=1,000), sikap (p=1,000), asupan vitamin C (p=0,498), dan pola menstruasi (p=0,203) dengan ADB. Data kualitatif menunjukkan tingginya konsumsi junk food dan kebiasaan melewatkan sarapan sebagai penyebab utama. Kesimpulan : Kurangnya asupan protein merupakan faktor risiko yang paling dominan terhadap kejadian ADB pada remaja putri di SMP Negeri 31 Padang. Intervensi berupa edukasi gizi dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya sarapan dan asupan protein yang cukup diperlukan untuk menurunkan prevalensi ADB di kalangan remaja putri.
Strenghening Anemia Prevention Among Adolescent in Timor Leste : A Systematic Review Jesus, Joaninha Cavalho de; Sulastri , Delmi
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.48160

Abstract

Abstract Anemia remains a significant public health concern in Timor-Leste, particularly among adolescents, primarily due to rapid developmental changes and inadequate nutrition. Its impact includes fatigue, diminished concentration, and lowered immune function. Promoting nutritional awareness among teenagers can lead to healthier eating habits, increased iron consumption, and better adherence to supplement regimens. Supplementing with iron and folic acid has proven effective in preventing iron deficiency and supporting proper growth. Enhancing education about nutrition is vital in mitigating anemia and fostering both academic performance and overall adolescent well-being.A systematic review was conducted in line with PRISMA guidelines, using databases such as PubMed, Google Scholar, and Science Direct to locate pertinent studies. The review focused on empirical investigations that aimed to improve adolescent anemia prevention, utilizing qualitative, quantitative, or mixed-method approaches. From an initial pool of 568 studies, 10 met the eligibility requirements and were included in the final synthesis. Key findings emphasized the critical role of nutrition education and the consistent use of iron supplements. The review also highlighted the need for future studies to concentrate on strategies that enhance long-term adherence.