Plexus Medical Journal
Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus

Analisis Faktor Risiko Anemia Defisiensi Besi pada Remaja Putri

Hidayati, Yusmalia (Unknown)
Sulastri , Delmi (Unknown)
Defrin, Defrin (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Oct 2024

Abstract

Pendahuluan: Anemia defisiensi besi diperkirakan memengaruhi lebih dari 30% penduduk dunia. Persentase remaja putri yang mengalami anemia defisiensi besi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018 yaitu 32%. Data Dinas Kesehatan Kota Padang menunjukkan bahwa Wilayah Kerja Puskesmas Andalas merupakan wilayah dengan risiko anemia defisiensi besi tertinggi yaitu 27,96%. Laporan Puskesmas Andalas Tahun 2021 menunjukkan SMP Negeri 31 Padang merupakan SMP dengan persentase risiko anemia defisiensi besi remaja putri tertinggi (31%). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko anemia defisiensi besi pada remaja putri di SMP Negeri 31 Padang. Metode: Metode penelitian merupakan penelitian kombinasi (Mixed Method). Penelitian kuantitatif menggunakan desain case-control. Jumlah sampel penelitian 79 (33 kasus dan 46 kontrol). Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Analisis bivariat menggunakan chi square dan multivariat dengan Regresi Logistik Berganda. Penegakan diagnosa anemia defisiensi besi dilakukan dengan pemeriksaan Hemoglobin dan cadangan besi darah menggunakan ELISA Test (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). Penelitian kualitatif menggunakan urutan pembuktian (Sequential Explanatory). Data diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD), in-depth interview dan telaah dokumen. Analisis data kualitatif menggunakan teknik Thematic Analysis. Hasil Rata-rata hemoglobin kelompok kasus adalah 10,23±0,963 dan kelompok kontrol 13,20±0,687. Rata-rata kadar feritin serum kelompok kasus 11,91±6,932, sedangkan kelompok kontrol 72,22±55,108. Faktor risiko signifikan yang berhubungan dengan ADB adalah asupan protein (p=0,001) dan asupan zat besi (p=0,006). Asupan protein menjadi faktor paling dominan. Tidak ditemukan hubungan antara pengetahuan (p=1,000), sikap (p=1,000), asupan vitamin C (p=0,498), dan pola menstruasi (p=0,203) dengan ADB. Data kualitatif menunjukkan tingginya konsumsi junk food dan kebiasaan melewatkan sarapan sebagai penyebab utama. Kesimpulan : Kurangnya asupan protein merupakan faktor risiko yang paling dominan terhadap kejadian ADB pada remaja putri di SMP Negeri 31 Padang. Intervensi berupa edukasi gizi dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya sarapan dan asupan protein yang cukup diperlukan untuk menurunkan prevalensi ADB di kalangan remaja putri.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

pmj

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Public Health

Description

Plexus Medical journal (PMJ) publishes original research articles or article review in the basic medical sciences, clinical medical sciences, medical education and public health science. Plexus Medical journal is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences ...