Kontrasepsi implant memiliki pengaruh efektif dan jangka panjang bagi ibu untuk mengatur kehamilannya. Namun demikian cakupan kontrasepsi implant yang paling rendah. Tujuan Penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya penggunaan kontrasepsi implan di Puskesmas Benakat, Kecamatan Benakat, Kabupaten Muara Enim pada tahun 2024. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain case control. Data dikumpulkan dari 94 akseptor KB, yang terdiri dari 47 akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi implan dan 47 akseptor KB yang tidak menggunakan kontrasepsi implan. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square untuk menentukan hubungan antara variabel independen (pendidikan, pengetahuan, dan dukungan suami) dengan variabel dependen (penggunaan kontrasepsi implan). Hasil tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan rendahnya penggunaan kontrasepsi implan (p value = 1,000). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan rendahnya penggunaan kontrasepsi implan (p value = 0,000). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan rendahnya penggunaan kontrasepsi implan (p value = 0,680). Kesimpulan faktor pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan rendahnya penggunaan kontrasepsi implan, sedangkan faktor pendidikan dan dukungan suami tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.Saran Perlunya program edukasi dan penyuluhan yang lebih komprehensif tentang kontrasepsi implan untuk meningkatkan pengetahuan dan penerimaan di kalangan akseptor KB