Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Edukasi Kesehatan Tentang Pencegaahan Preeklampsia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Batun Septiani, Tety
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13254208

Abstract

Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hiperetnsi proteinuria dan edema yang timbul karena kehamilan (Maryunani, 2016). Pre-eklamsia dan eklamsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada kehamilan. Pre-eklamsia dan eklamsia dapat menyebabkan retredarsi mental, mortibilitas dan mortilitas bayi, kelahiran prematur, dan kematian ibu (Fauziah, 2017).  Pre-eklamsia didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi disertai dengan proteinuria pada umur lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan. Pre-eklamisa merupakan gangguan multisistem pada kehamilan yang dikarakteristikan disfungsi endotial, peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi, proteinuria akibat kegagalan glomerolus, dan udema akibat peningkatan permabilitas vascular (Fauziah, 2017). Kejadian preeklampsia diakibatkan berbagai faktor yang mempengaruhinya antara lain riwayat hipertensi, obesitas, usia, paritas, sosial ekonomi, genetik. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsia Metode penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi/ tanya jawab. Kesimpulan ibu hamil dapat memahami tentang pencegahan preeklamsia pada kehamilan.Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya Puskesmas Muara Batun untuk menghimbau ibu hamil agar selalu melakukan pemeriksaan Ante Natal  Care minimal 4 kali selama kehamilanya.
Edukasi Keputihan (Fluor Albus) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Klinik / BP Annisa Banyuasin Dewi, Ratna; Ernawati, Wahyu; Septiani, Tety
COVIT (Community Service of Tambusai) Vol. 4 No. 2 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v4i2.31773

Abstract

Keputihan (flour albus) adalah gejala keluarnya getah atau cairan vagina yang berlebihan sehingga sering menyebabkan celana dalam basah. Keputihan ada dua jenis yaitu bersifat fisiologis dan Patologis. Keputihan pada wanita hamil dapat menyebabkan terjadi infertilitas, radang penyakit panggul, kelahiran prematur dan BBLR, KPD, serta dapat menyebabkan terjadinya kanker rahim, kehamilan ektopik, kebutaan pada bayi. Keputihan atau Flour Albus merupakan suatu yang normal terjadi pada ibu hamil jika tidak disertai keluhan yang mengaggu, keputihan bisa berubah menjadi tanda adanya suatu penyakit, terutama jika keputihan disertai dengan keluhan seperti vagina terasa gatal disertai nyeri. Kondisi ini bisa disebabkan karena cara merawat organ intim yang salah atau disebabkan suatu penyakit, keputihan bisa diatasi dengan melakukan personal hygiene dengan cara merawat organ Intim dengan baik dan benar sehingga dapat mencegah terjadinya keputihan patologis. Salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi keputihan (fluor albus) fisiologi menjadi keputihan patologi akibat kurangnya cara melakukan personal hyegine pada organ reproduksi eksterna pada ibu hamil maka dilakukan penyuluhan tentang edukasi keputihan (Fluor Albus) pada ibu hamil. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang keputihan (Fluor Albus) dan dapat melakukan perawatan organ reproduksi eksternal atau personal hygiene untuk mengatasi keputihan (fluor albus) selama kehamilan.Metode penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi/ tanya jawab. Kesimpulan ibu hamil memahami tentang cara perawatan organ reproduksi eksternal atau personal hygiene untuk mengatasi keputihan (fluor albus) selama kehamilan. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya klinik /BP Annisa untuk menghimbau ibu hamil untuk selalu melakukan personal hiygiene dan segera ke fasilitas kesehatan jika mengalami tanda dan gejala keputihan (fluor albus) patologis.
Analisis Hubungan Pola Tidur dan Dukungan Suami Terhadap Post Partum Blues Dengan Pelaksanaan Continue Of Care di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin Riski, Merisa; Lubis, Sunarti; Septiani, Tety
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 3 (2024): Madani, Vol. 2, No. 3 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12788031

Abstract

Proses perawatan yang dilakukan tidak berjalan secara berkesinambungan menyebabkan kematian ibu dan bayi. Continuity of care (CoC) merupakan layanan kebidanan melalui model pelayanan berkelanjutan pada perempuan sepanjang masa kehamilan, persalinan, nifas dan keluarga berencana. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) Tahun 2018 mengatakan bahwa mencatat prevalensi postpartum blues secara umum pada penduduk dunia adalah 3-8 % dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. Sedangkan angka kejadian di Indonesia menurut USAID (United Stase Agency for Internasional Development) tahun 2019, terdapat 31 kelahiran per 1000 populasi. Indonesia menduduki peringkat ke empat tertinggi di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui is hubungan pola tidur dan dukungan suami terhadap post partum blues dengan pelaksanan cintiuety of care di rumah sakit umum daerah sungai lilin. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan total sampel 30 orang ibu postpartum. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian adalah Hasil uji person chi-square diperoleh nilai p (0,002) < ? (0,05), hal ini berarti ada hubungan antara pola tidur dengan postpartum blues, berarti ada hubungan antara dukungan suami dengan postpartum blues, ada hubungan kejadian post partum blues dengan pelaksanaan continuity  of care
Hubungan Antara Riwayat Hipertensi dan Obesitas Ibu Hamil Dengan Kejadian Preeklampsia di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2023 Septiani, Tety
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 4 (2024): Madani, Vol. 2, No. 4 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13252809

Abstract

Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hiperetnsi proteinuria dan edema yang timbul karena kehamilan (Maryunani, 2016). Kejadian preeklampsia diakibatkan berbagai faktor yang mempengaruhinya antara lain riwayat hipertensi, obesitas, usia, paritas, sosial ekonomi, genetik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang pada tahun 2014 ibu yang mengalami preeklampsia sebanyak 57 (21,9%) ibu dari 260 ibu hamil. Pada tahun 2015 ibu yang mengalami preeklampsia sebanyak 123 (30,8%) ibu dari 399 ibu hamil. Sedangkan pada tahun 2016 ibu yang mengalami preeklampsia sebanyak 198 (34,0%) ibu dari 582 ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat hipertensi dan obesitas ibu dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2023. Metode penelitian menggunakan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini yang termasuk populasi adalah seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilanya di poli kebidanan di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2023. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat di analisis menggunakan uji statsistik Chi Square. Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi responden ibu hamil dengan preeklampsia yaitu sebanyak 21 responden (70%), responden ibu hamil yang mempunyai riwayat hipertensi sebanyak 22 responden (73,3%), responden ibu hamil yang mengalami obesitas sebanyak 19 responden (63,3%). Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang bermakna antara riwayat hipertensi (p value = 0,003), obesitas ( p value = 0,004) dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Islam Siti Khadaijah Palembang Tahun 2023. Saran perlunya memberikan komunikasi informasi dan edukasi kepada ibu hamil.
Edukasi Kesehatan Tentang Pencegaahan Preeklampsia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Batun Septiani, Tety
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13254208

Abstract

Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hiperetnsi proteinuria dan edema yang timbul karena kehamilan (Maryunani, 2016). Pre-eklamsia dan eklamsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada kehamilan. Pre-eklamsia dan eklamsia dapat menyebabkan retredarsi mental, mortibilitas dan mortilitas bayi, kelahiran prematur, dan kematian ibu (Fauziah, 2017).  Pre-eklamsia didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi disertai dengan proteinuria pada umur lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan. Pre-eklamisa merupakan gangguan multisistem pada kehamilan yang dikarakteristikan disfungsi endotial, peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi, proteinuria akibat kegagalan glomerolus, dan udema akibat peningkatan permabilitas vascular (Fauziah, 2017). Kejadian preeklampsia diakibatkan berbagai faktor yang mempengaruhinya antara lain riwayat hipertensi, obesitas, usia, paritas, sosial ekonomi, genetik. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsia Metode penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi/ tanya jawab. Kesimpulan ibu hamil dapat memahami tentang pencegahan preeklamsia pada kehamilan.Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya Puskesmas Muara Batun untuk menghimbau ibu hamil agar selalu melakukan pemeriksaan Ante Natal  Care minimal 4 kali selama kehamilanya.
THE INFLUENCE OF HEALTH INFORMATION ON KNOWLEDGE ABAOUT PREEKLAMPSIA Tety Septiani; Sri Nabawiyati Nurul Makiyah; Ahsanudin Attamimi
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11 (2020): JURNAL KESEHATAN-SPECIAL ISSUE KEBIDANAN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v11i0.690

Abstract

Background: Pre-eclampsia is a very serious medical condition that can affect around 3-5% of pregnancies. More than 35,000 maternal deaths each year worldwide are caused by preeclampsia.Method: The authors identify studies that explain the effect of health information about knowledge about preeclampsia from several databases namely PubMed, ProQuest, EBSCO. Searches are limited to studies published in English and present data for the 2010-2020 period. The identified study was reviewed using PRISMA Flowchart. Studies with related quantitative designs about the effect of health information and risk factors for preeclampsia preeclampsia are selected for review.Results: as many as eight articles reviewed were found with two sub-themes, namely the factors causing preeclampsia, namely age, parity, obesity and a history of hypertension and health information about preeclampsia.Conclusion: All impacts related to the occurrence of the risk of preeclampsia can cause an increase in maternal and infant morbidity. Therefore, due to the many factors that can cause preeclampsia, it is recommended that all women, especially in developing countries, routinely check for pregnancy or integrated ANC in existing health facilities and health workers always provide information related to the risks and impacts that occur if the mother experiences preeclampsia.
Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Payudara Pada Ibu Hamil Septiani, Tety; Dewi, Ratna; Ernawati, Wahyu
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 7 (2024): Oktober
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14016478

Abstract

Background: Breast care must be introduced to mothers when the pregnancy enters the third trimester (gestational age >28 weeks), the midwife will prepare the mother both physically and psychologically to provide exclusive breastfeeding with breast care counseling. Breast care counseling includes breast and nipple hygiene, breast massage and bra use, all of which aim to increase breast milk production (Fajriani, 2021). Breast care takes the form of breast massage to improve blood circulation, caring for the nipples so they are clean and don't get sore easily. Breast care should be carried out as early as possible during pregnancy in an effort to prepare the shape and function of the breasts before lactation occurs. Lack of preparation for breast care can result in sucking problems in babies due to small or drooping nipples. Another consequence of this is that breast milk production is delayed and the cleanliness of the mother's breasts is not guaranteed, which can endanger the baby's health. The aim of this community service activity (PKM) is to provide education to mothers about breast care techniques. Method: This activity is carried out directly face to face with the target so that it is more effective, convincing and familiarizes the relationship between the instructor and the target as well as a faster response. Results: Mother understands the benefits of breast care and is able to demonstrate breast care techniques again. Conclusion: Explanations about breast care in the form of education and demonstrations provide many positive influences.
Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Payudara Pada Ibu Hamil Septiani, Tety; Dewi, Ratna; Ernawati, Wahyu
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 7 (2024): Oktober
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14016478

Abstract

Background: Breast care must be introduced to mothers when the pregnancy enters the third trimester (gestational age >28 weeks), the midwife will prepare the mother both physically and psychologically to provide exclusive breastfeeding with breast care counseling. Breast care counseling includes breast and nipple hygiene, breast massage and bra use, all of which aim to increase breast milk production (Fajriani, 2021). Breast care takes the form of breast massage to improve blood circulation, caring for the nipples so they are clean and don't get sore easily. Breast care should be carried out as early as possible during pregnancy in an effort to prepare the shape and function of the breasts before lactation occurs. Lack of preparation for breast care can result in sucking problems in babies due to small or drooping nipples. Another consequence of this is that breast milk production is delayed and the cleanliness of the mother's breasts is not guaranteed, which can endanger the baby's health. The aim of this community service activity (PKM) is to provide education to mothers about breast care techniques. Method: This activity is carried out directly face to face with the target so that it is more effective, convincing and familiarizes the relationship between the instructor and the target as well as a faster response. Results: Mother understands the benefits of breast care and is able to demonstrate breast care techniques again. Conclusion: Explanations about breast care in the form of education and demonstrations provide many positive influences.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (Coc) Pada Ny "S" di Praktik Mandiri Bidan Kasih Bunda Kec. Plakat Tinggi, Kab. Musi Banyuasin Riski, Merisa; Septiani, Tety; Felina, Firna
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 11 (2024): December
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14890698

Abstract

According to WHO, 75% of neonatal deaths in the first week of life and 1 million neonatal deaths in the first 24 hours of life are caused by prematurity, asphyxia, infection, birth defects. IMR in 2020 has reached 21 deaths per 100 thousand births, however with a slow downward trend it is estimated that it will not reach the SDGs target in 2030 of 12 infant deaths per 100 thousand births. The number of maternal deaths in South Sumatra Province in 2021 was 131 people (with an MMR of 85 people per 100,000 live births), an increase from 84 people in 2020. The highest cause of death in mothers was other causes, namely 52 people (40%). This research method uses descriptive reports aimed at seeing a picture of phenomena that occur in a certain population. The target of taking this case study was Mrs "S" G2P1A0 Pregnant 38 Weeks 5 Days Normally at the Independent Practice of Midwife Kasih Bunda, Plakat Tinggi District, Musi Banyuasin Regency in 2024. Comprehensive midwifery care for Mrs "S" carried out data studies, namely subjective data and objective data, establishing a diagnosis and evaluating the care provided according to midwifery care measures, comparing the suitability and differences between theory and practice. In providing pregnancy care, 6 visits were carried out, childbirth care starting from stage I to IV, newborns at 1 hour of age, neonates and the postpartum period at 6 hours and 6 days of age, where the results were that there were no abnormalities.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSONAL HIGYENE TERHADAP KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL DI KLINIK BP ANNISA BANYUASIN Dewi, Ratna; Ernawati, Wahyu; Septiani, Tety
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v15i1.378

Abstract

Based on WHO data, 31.6% of vaginal discharge in pregnant women is caused by candida albicans. Physiological vaginal discharge in pregnant women is normal, so pregnant women must carry out personal hygiene in the genital area during pregnancy so that pathological vaginal discharge does not occur because the impact can cause infertility, pelvic inflammation, premature birth, LBW, KPD, and can cause uterine cancer, pregnancy ectopic, blindness in babies. Research to determine the relationship between knowledge and personal hygiene on the incidence of vaginal discharge in pregnant women at the BP Annisa Banyuasin clinic. Analytical survey research design with a cross sectional approach, the study population was all pregnant women who underwent pregnancy checks at the BP Annisa Banyuasin clinic. The total sampling technique was 85 people. Questionnaire research instrument. Data were analyzed using the Chi Square Test. Results univariate research revealed that 23 (27.1%) pregnant women had good knowledge and 62 (72.9%) had poor knowledge, 33 (38.8%) had good personal hygiene for pregnant women and 52 (61) had poor personal hygiene. 2%), pregnant women who experienced vaginal discharge were 49 (57.6%) and those who did not experience vaginal discharge were 36 (42.4%). The results of the bivariate analysis showed a significant relationship between knowledge and vaginal discharge in pregnant women with a value of P = 0.000 < ? (0.05) and OR = 11.600 and there was a significant relationship between personal hygiene and vaginal discharge in pregnant women with a value P = 0.000 < ? (0 .05) and OR=28.519. Conclusion there is a significant relationship between maternal knowledge and personal hygiene on the incidence of vaginal discharge in pregnant women.