Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS HUKUM KELUARGA ISLAM TERHADAP MENINGKATNYA ANGKA PERCERAIAN DI SEMARANG PADA MASA PANDEMI COVID-19 Utama, Alfian Daha Wira; Tsani, Wifa Lutfiani; Muslimah, Hanifah
TAHKIM Vol. 18 No. 2 (2022): TAHKIM
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/thk.v18i2.2854

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19 ditemukan lonjakan peningkatan angka perceraian di Pengadilan Agama Semarang. Kebijakan yang dibuat pemerintah terkait PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dimana pemerintah menghimbau bagi masyarakat untuk tetap berdiam di rumah masing-masing dan berkumpul bersama keluarga di satu sisi menimbulkan lonjakan perceraian antara pasangan suami istri. Hal ini bertolak belakang dengan tujuan penerapan kebijakan itu sendiri dimana diharapkan dengan berdiam di rumah dan berkumpul bersama keluarga akan melahirkan kehidupan yang harmonis dalam berumah tangga dan menjadikan keluarga lebih aman dari ancama pandemi Covid-19. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yang dilakukan di Pengadialn Agama Semarang seagai instansi yang mengurus bidang perceraian masyarakat di Semarang, sekaligus sebagai sumber informasi melonjaknya angka perceraian di Semarang. Dilihat dari sifatnya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif -analitis, yaitu penelitian yang  bertujuan untuk memberikan gambaran sesuai dengan keadaan atau fakta yang ada. Sumber data dari penelitian ini didapatkan dari wawancara dan observasi. Hasil penilitian didapatkan bahwa lonjakan perceraian yang terjadi di masa pandemi Covid-19 dilakukan dengan alasan yang paling dominan adalah faktor ekonomi yang menyebabkan pertengkaran dalam rumah tangga yang berakhir pada perceraian. Faktor lain yang menyebabkan meningkatnya angka perceraian di masa pandemi ialah meningkatnya intensitas bertemunya pasangan suami istri yang berdampak pada meningkatnya konflik rumah tangga yang disebabkan kesalahan komunikasi antara keduanya. Kesadaran wanita di masa sekarang, ikut mempengaruhi meningkatnya angka perceraian di masa pandemi Covid-19, pemenuhan hak dan kewajiban yang tidak seimbang yang disebabkan sulitnya memenuhi kebutuhan keluarga di masa pandemi membuat tidak sedikit pihak istri mengajukan perceraian ke Pengadilan Agama sehingga pada akhirnya masalah ekonomi menjadi penyebab dominan meningkatnya jumlah perceraian pada masa pandemi Covid-19. Demi mewujudkan kehidupan keluarga atau rumah tangga yang harmonis dan menekan angka perceraian diharapkan setiap pasangan untuk memahami tiga pondasi utama dalam membina rumah tangga yaitu kasih sayang, kepercayaan dan juga harapan kehidupan yang lebih baik. Apabila tiga pondasi ini sudah dipahami dengan oleh kedua pasangan maka keharmonisan dalam keluarga akan lebih mudah terwujud.
Eksistensi Kajian Kitab Kuning di Era Digital (Studi Pada Pondok Pesantren Riyadlusharfi Walmantiq di Kabupaten Pangandaran) Azzulfa, Fatihatul Anhar; Tsani, Wifa Lutfiani; Suryani, Irma Kartika
Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam dan Interdisipliner Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Al-Jauhari
Publisher : Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jiaj.v9i2.3641

Abstract

This article explores the presence of the yellow book learning model at Islamic boarding schools amidst the rapid digitalization era. The transition from the traditional model to the digital age is highlighted by the emergence of various literary works in the form of e-books, PDFs, or applications on the Play Store that feature the yellow book along with translations. This learning model is thought to present its own challenges in addition to the classical method, allowing it to remain relevant among students. The research is categorized as field research with a qualitative approach. Data collection methods include observation, interviews, documentation studies, and literature reviews. The findings indicate that the Riyadlusharfi Walmantiq Islamic Boarding School, in adapting to the digital era, has maintained a modern traditional style using methods such as sorogan, bandongan, bahtsul masail, memorization (muḥāfaẓah), worship practices, and mudzakarah. The challenge of preserving the classical method is quite complex due to the ongoing advancements in science and technology, yet the classical method is regarded as the best way to transfer knowledge from the yellow book to students.