Diare adalah suatu keadaan dimana buang air besar (BAB) yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan BAB lebih dari 3 kali sehari (Depkes RI, 2011). Tingginya angka kejadian diare disebabkan oleh banyak faktor diantaranya makanan dan minuman yang terkontaminasi akibat kebersihan yang buruk, infeksi virus dan bakteri (Subagyo & Santoso, 2011). Disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor dari anak balita yang rentan terhadap penyakit karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh (Yogasmara & Lestari, 2010). Salah satu peran tenaga kesehatan adalah memberikan edukasi atau pendidikan kepada masyarakat berupa pendidikan kesehatan. Tujuan dari pendidikan kesehatan adalah untuk mengubah pengetahuan & kebiasaan masyarakat dengan berperan aktif untuk meningkatkan kesehatan yang optimal (Nursalam & Effendi, 2008). Berdasarkan hasil observasi dari survey pendahuluan yang dilakukan peneliti di pustu Desa Bringin Sukolilo , didapatkan bahwa daerah ini pemukimannya padat penduduk, Sebagian besar sebagai buruh tani, pemukiman warga dekat dengan sungai, dan banyak anak-anak yang bermain di sungai, sehingga hal ini yang membuat masyarakat sangat rentan terhadap penyakit. Dari kasus di atas, tenaga kesehatan mempunyai peranan sangat penting dalam pencegahan terhadap meningkatnya penyakit diare. Informasi yang didapatkan oleh masyarakat, terutama ibu yang mempunyai anak balita sangat berpengaruh kepada tingkat pengetahuan dalam merawat anaknya, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang factor resiko yang mempengaruhi terjadinya diare pada anak usia sekolah di Desa Bringin Sukolilo.