Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penafsiran Ayat-ayat Perintah Infaq Fii Sabilillah: Studi Tematik Tafsir Al-Maraghi Iqbal, Ipmawan Muhammad; Chauriningsa, Nining
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 6 No. 1 (2022): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harta di samping perhiasan hidup juga merupakan ujian dari Allah, Allah menguji hamba yang telah mendapatkan harta dengan bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan harta tersebut, apakah orang yang memegang harta tersebut mampu memanfaatkanya dengan baik sesuai tuntunan agama Islam atau justru menjadikan harta tersebut membakar dirinya ibarat bara api yang yang terus dipegang. Oleh karena itu selanjutnya kedudukan harta dalam Islam harusnya sebagai bekal ibadah dan perjuangan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penafsiran Imam Al-Maraghi terhadap ayat-ayat perintah infâq fî sabîlillah dalam Tafsîr al- Marâghî, serta apa sajakah hikmah dari perintah infâq fî sabîlillah dalam Tafsîr alMarâghî. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode tematik (maudhu’i) sebagai teknik analisis data. Hasil analisis penelitian ini adalah, penafsiran Imam Al-Maraghi terhadap ayat-ayat perintah Infâq fî sabîlillah mengandung beberapa pokok pembahasan, di antaranya: Infâq merupakan tanda sempurnanya iman. Pentingnya menginfakkan harta di jalan Allah dengan Ikhlas dan perumpamaan orang yang enggan menginfakkan harta di jalan Allah. Perumpamaan orang yang berinfak ikhlas karena Allah. Sifat dan bentuk harta yang diinfakkan. Bolehnya berinfak secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Balasan bagi orang yang berinfak di jalan Allah. Sedangkan analisis hikmah dari perintah Infâq fî sabîlillah dalam Kitab Tafsîr al- Marâghî diantaranya: Ungkapan rasa syukur kepada Allah, sebagai perwujudan iman kepada Allah, sebagai sarana pembersih jiwa, menghindarkan seseorang dari api neraka, dan menumbuhkan rasa kasih sayang sesama manusia dan memupuk rasa solidaritas.
Makna Du'afa dan Solusi Pemberdayaannya Perspektif Al-Qur'an Iqbal, Ipmawan Muhammad
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 7 No. 2 (2023): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v7i2.177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis; 1) makna du'afa dalam Al-Qur'an; 2) pesan Al-Qur'an terkait keberadaan kaum du'afa dan solusi pemberdayaannya. Jenis penelitian library research dan explanatory research. Sumber data dari mushaf Al-Qur'an dan kitab indek ayat-ayat Al-Qur'an serta kitab-kitab tafsir. Analisa data menggunakan analisa tematik, analisa konteks dan berprinsip ilmiah, yaitu rasional, objektif dan argumentatif. Hasil penelitian meliputi; 1) Arti Du'afa adalah lemah dan hina. Adapun menurut istilah orang-orang du'afa adalah mereka yang lemah fisik dikarenakan usia lanjut, cacat pada tubuh dan anak-anak, du'afa bisa berarti miskin, tidak memiliki harta dan lemah intelektualnya; 2) Adapun solusi pemberdayaan Al-Qur'an diantaranya; a. Kategori lemah iman dengan meningkatkan kesadaran beragama dan pembinaan aqidah, b. Lemah intelektual dengan mempelajari, mendalami dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, c. Lemah ekonomi dengan bekerja keras, zakat produktif dan membangun perekonomian berkeadilan, d. Lemah fisik dengan prinsip kerjasama dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, e. Lemah politik dengan bantuan perlawanan terhadap penguasa yang dzalim ataupun hijrah ke wilayah yang memberikan kebebasan dan kemerdekaan.
Hikmah Dalam Al-Qur’an: Studi Komparasi Tafsir Al Azhar Dan Al-Misbah Nur Habibilah, Luthfan; Romadlon, Arif Firdausi Nur; Iqbal, Ipmawan Muhammad
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol. 6 No. 1 (2025): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v6i1.7538

Abstract

This study compares the concept of hikmah (wisdom) as interpreted in Tafsir Al-Azhar and Tafsir Al-Misbah using a comparative-descriptive approach. The research focuses on four Qur’anic verses: Al-Baqarah [2]:129, Al-Baqarah [2]:151, Ali ‘Imran [3]:164, and Al-Jumu‘ah [62]:2. It is a library-based study, with data gathered through a literature review. The findings show that both tafsirs agree on viewing hikmah as part of the prophetic educational mission. However, they differ in emphasis and interpretation: Tafsir Al-Azhar associates hikmah with moral guidance and spiritual wisdom, while Tafsir Al-Misbah presents hikmah as religious insight, legal wisdom, and practical benefit. This study contributes to the development of comparative Qur’anic interpretation, especially within the context of Indonesian Islamic scholarship
Kikir dalam Al-Qur’an (Kajian Lafadz Al-Bukhl dan Asy-Syuhh Menurut Tafsîr Fii Zhilalil Qur’an) Addini, Nur Futiha; Iqbal, Ipmawan Muhammad; Ridho, Muhammad Mukharom
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 5 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v5i2.196

Abstract

This study examines the meaning and consequences of the Qur'an with a focus on the analysis of the Faazaz al-Bukhl and Asy-Syuhh in the interpretation of the Quran by Sayyid Quthb. The Quran is one of the most famous interpretations for its thematic and in-depth approach to the Quran, providing valuable insight into this topic. The results of the research show that al-Bukhl and asy-Syuhh are perverse properties that are rooted in liver disease and have a negative impact on individual and social lives. The Quran reveals the profound meaning of both of these affairs, linking them with the concepts of tauhid, zakat, and infak, and emphasizing the importance of avoiding the nature of kikir as an effort for the salvation of the world and the Hereafter.
Analisis Komparatif tentang Iri Dengki dalam Tafsir Al-Mishbah dan Asy-Sya'rawi: Implikasi bagi Kehidupan Mukmin Ulya, Nafilatul; Iqbal, Ipmawan Muhammad; Novitasari, Fajar
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 5 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v5i2.207

Abstract

This research aims to analyse and compare the interpretation of the verses about envy in Tafsir Al-Mishbah by M. Quraish Shihab and Tafsir Asy-Sya'rawi by Muhammad Mutawalli Ash-Sya'rawi. Using a comparative approach and literature research method, this study identifies similarities and differences in their understanding of the phenomenon of envy in the context of the Qur'an. The results show that both commentaries describe envy as a spiritual and social phenomenon that can disrupt the harmony of individuals and society. The implications of this interpretation are relevant in dealing with modern social challenges, including the negative influence of social media on social unity and spiritual well-being. This research not only contributes to the academic understanding of Qur'anic exegesis, but also provides insights for practical application in the daily lives of Muslims in maintaining a clean heart and living a meaningful life in accordance with Islamic values.
Tolong Menolong dalam Kebaikan dalam Al-Qur’an (Studi Penafsiran Ayat-Ayat Ta’awun dalam Tafsir Al-Munir) Ahmad Maghrobi, Zendi; Iqbal, Ipmawan Muhammad; Murdianto, Murdianto
Bunyan al-Ulum : Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Bunyan al-Ulum : Jurnal Studi Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Isy Karima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/bunyanalulum.v1i1.238

Abstract

Tolong menolong merupakan salah satu prinsip dasar dalam ajaran Islam yang menekankan pentingnya kerjasama dan solidaritas antar sesama manusia. Penelitian ini mengkaji konsep tolong-menolong (ta’awun) dalam Islam berdasarkan penafsiran Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir. Menggunakan metode library research dengan pendekatan tematik, penelitian ini bertujuan memahami penafsiran ayat-ayat ta’awun dan implementasinya. Sumber utama adalah Tafsir Al-Munir, didukung kitab tafsir lain, jurnal, dan buku terkait. Analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji penafsiran dan implikasinya. Hasil menunjukkan bahwa Syekh Wahbah Az-Zuhaili menafsirkan ta’awun sebagai tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaatan pada syariat, bukan dalam dosa. Konsep ini terkait erat dengan takwa dan ketaatan kepada Allah. Penafsiran mencakup konteks historis dan dampak sosial ta’awun dalam memperkuat persatuan umat. Implementasi ta’awun meliputi saling membantu dalam kebaikan, menghindari kerjasama dalam keburukan, mengajak partisipasi masyarakat, membantu dengan ikhlas, bekerja sama, memberi bantuan moral dan praktis, membangun persatuan, berbagi ilmu, mendamaikan perselisihan, dan memperkuat persaudaraan Muslim.
Karakteristik Kebijaksanaan Menurut Al-Qur’an: Studi Komparasi Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Misbah Khanif, Moch. Fahmi; Iqbal, Ipmawan Muhammad; Murdianto, Murdianto
Adh Dhiya | Journal of The Quran and Tafseer Studies Vol. 1 No. 2 (2024): adh Dhiya
Publisher : STAINI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/adhy.v1i2.120

Abstract

The memorization of wisdom in the Qur'an is mostly addressed to prophets and apostles, namely wisdom which means al-Sunnah, knowledge of halal and haram, about secrets that are not known to ordinary people. Based on the background that has been described above, the author is interested in further examining the comparison of the interpretation of the meaning of wisdom in Tafsir Al-Azhar and Tafsir Al-Misbah. This research aims so that we can know the meaning of wisdom and know the differences and similarities in the interpretation of the meaning of wisdom in Al-Azhar and Al-Misbah commentaries. This research uses library research method, which is by collecting data and information related to wisdom. The data analysis technique used in this research is qualitative with muqarin (comparative) approach. The result of this research is Hikmah, which means wisdom. There is only one similarity in the interpretation of wisdom according to Buya Hamka and M. Qurash Shihab, namely, interpreting that what is meant by wisdom in the verse is the prophethood of prophet David and the book revealed to him, as well as the miracles that accompany it. The difference in interpretation between the two mufassirs explains the secrets of this life to the ummah and is the science of practice and scientific deeds, among others what is listed in the books of the taurat and the gospel.