Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OPTIMASI FORMULA LIPOSOM EKSTRAK ETANOL KULIT MARKISA UNGU (Passiflora edulis Sims) DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL Chandra, Devina; Suryani, Monica; Tandiono, Steven; Pasaribu, Yusuf Gunawan
Jurnal Farmanesia Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v10i1.4586

Abstract

Penghantaran obat mempengaruhi efek obat dalam tubuh menuju organ target, oleh karena itu diperlukan suatu sistem penghantaran obat seperti liposom. Pada pembuatan sediaan liposom membutuhkan optimasi formula pada lecithin dan kolesterol yang merupakan komponen utama pembuatan liposom. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui formula liposom yang optimal dengan variasi lecithin dan kolesterol yang mempunyai efek paling bagus. Penelitian diawali dengan penyiapan dan identifikasi kulit markisa ungu, dilanjutkan dengan memformulasikan menjadi sediaan liposom, serta uji evaluasi mutu liposom. Hasil organoleptik menunjukkan kombinasi lecithin dan kolesterol bentuk cair dengan warna coklat pada F1(4000:40 mg) dan berwarna coklat muda pada F2 (4000:80 mg), F3 (7000:40 mg), dan F4 (7000:80 mg). Uji mutu liposom ekstrak kulit markisa ungu memiliki persentase efisiensi penjerapan yaitu 87,24, 80,45, 87,65, dan 80,74%; nilai ukuran partikel yaitu 733,31; 476,78; 157,03; dan 229,91 nm; nilai viskositas yaitu 1,67; 3,30; 3,79; dan 11,46 cPs; nilai daya sebar yaitu 8,83; 9,46; 8,43; dan 7,93 cm; nilai pH yaitu 5,53; 5,83; 5,56; dan 5,86. Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan formula yang optimal pada sediaan liposom ekstrak kulit markisa ungu dengan perbandingan lecithin 7000 mg dan kolesterol 40 mg; serta F3 memiliki efek paling bagus mendekati prediksi mutu formula liposom yang optimal.
FORMULASI SEDIAAN HAND SANITIZER GEL DARI EKSTRAK ETANOL GOJI BERRY (Lycium barbarum L.) Chandra, Devina; Suryani, Monica; Tandiono, Steven; Wahyuni, Sri
Jurnal Farmanesia Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v9i2.4607

Abstract

Hand sanitizer merupakan produk pembersih tangan yang banyak digunakan masyarakat, karena cara pemakaiannya yang praktis. Penelitian inimencari alternatif untuk mengurangi penggunaan alkohol dengan cara memakai bahan alam yang lebih aman seperti ekstrak etanol goji berry (Lycium barbarum L.), karena goji berry memiliki kandungan flavonoid yang sangat tinggi sehingga dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan  kuman. Tujuaan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak etanol goji berry dapat dijadikan sebagai sediaan hand sanitizer gel yang memenuhi mutu fitokimia. Metode yang dilakukandalam penelitiaan ini meliputi, pembuatan ekstrak etanol goji berry dengan etanol 96%, yang selanjutnya diformulasikan menjadi sediaan hand sanitizer gel dengan konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 20%, dan dilakukan evaluasi mutu sediaan tersebut. Hasil dari pengujiaan evaluasi yang dilakukan terhadap kelima sediaan, yaitu uji organoleptis menunjukkan semakin tinggi konsentrasinya maka warna sediaan akan semakin pekat, bentuk semi padat dan aromanya berbau khas. Uji homogenitas ditunjukkan dengan tidak adanya butiran kasar pada sediaan. Uji daya sebar untuk F0 (6,23), F1(6,33), F2 (6,16), F3 (6,33), dan F4 (6,53) cm. Uji pH sediaan yang diperoleh F0 (6,5), F1 (5,9), F2 (5,1), F3 (4,2), dan F4 (4,0). Uji viskositas menunjukkan sediaan F0 (10.400), F1 (6.000), F2 (7.600), F3 (5.600), dan F4 (4.000) cPs, semua sediaan memenuhi persyaratan sesuai SNI. Uji iritasi menunjukkan semua sediaan memberikan hasil negative. Warna, bau, dan bentuk sediaan gel yang lebih disukai venalis adalah F2 dengan konsentrasi 10%, tetapi sediaan yang memenuhi standar untuk sediaan hand sanitizer gel adalah F1 dengan konsentrasi 5%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol goji berry dapat diformulasikan sebagai hand sanitizer gel dan memenuhi persyaratan evaluasi dan mutu fitokimia.
FORMULASI SEDIAAN PERONA PIPI (BLUSH ON) BENTUK STICK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MELINJO MERAH (GNETUM GNEMON L.) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Suryani, Monica; Chandra, Devina; Tandiono, Steven; Ariani, Ananda
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.47708

Abstract

Blush on merupakan salah satu sediaan kosmetik dekoratif yang digunakan untuk mewarnai pipi dengan sentuhan artistik sehingga dapat memberikan warna dan kesan indah pada wajah. Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan salah satu tanaman biji-bijian yang hampir seluruh bagian tanamannya mempunyai manfaat. Salah satu bagian dari tanaman melinjo yang sering dimanfaatkan yaitu bagian kulit buahnya. Kulit melinjo merah mengandung senyawa flavonoid yang dapat dimanfaat kan sebagai pewarna alami. Flavonoid dapat dimanfaatkan sebagai pewarna pada sediaan Blush on stick. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Formulasi sediaan blush on stick ini terdiri dari beberapa komponen diantaranya kaolin,zink oksida, isopropil miristat, lanolin, natrium metabisulfit, carnaubawax, oleum rosae, talkum dan ekstrak kulit melinjo merah dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Sediaan Blush on stick yang mengandung ekstrak kulit buah melinjo merah memenuhi persyaratan mutu sediaan seperti memiliki bau, warna dan tekstur yang disukai panelis, tekstur yang halus dan komponen yang homogen, stabil pada penyimpanan selama 28 hari dengan suhu ruang, memiliki pH (5,22–5,94) yang sesuai dengan standar pH kulit wajah (4,5-6), dan memiliki titik lebur (62,1°–67,0°C) yang sesuai dengan kriteria SNI 16-479-1998 (50°-70°C). Uji terhadap sukarelawan yaitu uji iritasi dan uji kesukaan (Hedonic test) didapati hasil bahwa formulasi blush on stick dengan ekstrak etanol kulit melinjo merah tidak menyebabkan iritasi dan dari 4 konsentrasi yang paling disukai sukarelawan yaitu F3 dengan konsentrasi 15%. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka semakin pekat pula warna yang dihasilkan.