Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN OBAT MELALUI METODE CBIA Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul; Widiastuti, Tri Cahyani; Kurniasih, Kurniasih; Supriyanto, Sugeng
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Swamedikasi adalah sebuah tindakan yang umum dilakukan oleh masyarakat, dan secara tidak langsung membantu pemerintah dalam upaya pemeliharaan kesehatan nasional. Swamedikasi harus dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami. Pelaksanaannya sedapat mungkin harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional, antara lain ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontraindikasi, tidak adanya interaksi obat, dan tidak adanya polifarmasi. Dukuh Sikebo terletak di desa Selogiri, Kecamatan Karang Gayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Secara umum, kondisi geografis desa Selogiri berupa pegunungan dengan sarana dan prasarana pendukung terutama jalan yang masih sangat minim. Kondisi geografis yang sedemikian rupa di desa Selogiri membuat warga dituntut untuk bisa mandiri mengupayakan pertolongan pertama ketika mengalami sakit, sebelum mereka mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat Berdasarkan informasi diatas maka perlu kiranya diadakan penyuluhan mengenai pengunaan obat yang baik dan benar berdasarkan ilmu kefarmasian kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai obat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) atau “community based interactive approach”. Metode ini melibatkan para ibu agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai obat yang digunakan oleh keluarga. Hasil dari kegiatan ini didapatkan informasi bahwa kebiasaan masyarakat dalam melakukan pengobatan sendiri atau swamedikasi masih kurang. Masyarakat apabila merasakan sakit lebih memilih untuk pergi ke fasilitas kesehatan atau tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya dibandingkan dengan melakukan pengobatan sendiri hal ini dikarenakan tingkat pemahaman masyarakat masih kurang mengenai informasi obat yang tertera di kemasan atau brosur.
Promosi GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) dengan “Tanya 5 O” di SMP Negeri 2 Karanggayam Putri, Fadila Amalina; Supriyanto, Sugeng; Nurhidayah, Rohmah; Fajar, Vinna
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.398

Abstract

Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan masalah serius yang dihadapi oleh dunia. Kurangnya informasi terkait penggunaan obat yang tepat merupakan penyebab kesalahan dalam pengobatan. Obat yang dipergunakan dengan cara pakai yang benar dan rasional akan memberikan manfaat dan mengurangi efek negatif dalam pemakaian suatu obat. Mempromosikan GeMa Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) dengan salah satu programnya adalah mempromosikan tagline “Tanya 5 O” diharapkan dapat menurunkan penggunaan obat yang tidak rasional. Sasaran dari pengabdian masyarakat ini adalah siswa kelas 7 SMP Negeri 2 Karanggayam dengan total peserta 30 siswa. Metode pelaksanaan berupa tahap persiapan, tahap pelaksanaan kegiatan berupa pre-test, sosialisasi, diskusi interaktif, tanya jawab, dan post-test, kemudian tahap evaluasi yaitu uji statistik menggunakan paired T-test. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah sosialisasi dengan nilai p=0.000 (p<0,05). Hal tersebut dibuktikan dengan terjadinya peningkatan nilai post-test sebanyak 13 siswa (59,1%) mempunyai tingkat pengetahuan katagori sangat baik. Rata-rata pengetahuan siswa meningkat dari 57,27 menjadi 75,45. Hal tersebut menunjukkan bahwa sosialisasi yang telah dilaksanakan efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa.
ANALISIS PENETAPAN KADAR FLAVONOID PADA EKSTRAK ETANOL DAUN MANGGA KIOJAY (Mangifera Indica Var. Kiojay) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis pratiwi, lia nur; Fitriyati, Laeli; Supriyanto, Sugeng; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v5i1.1579

Abstract

 Tanaman mangga adalah tanaman populer di Indonesia dan berasal dari Asia Tenggara, telah dibudidayakan selama ribuan tahun. Mangga kiojay (Mangifera indica Var. Kiojay), varietas dari Thailand, dikenal di Indonesia karena potensi obat herbalnya. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mangga mengandung senyawa bioaktif, seperti flavonoid, yang berfungsi sebagai antimikroba, antiinflamasi, dan antioksidan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui kadar flavonoid pada ekstrak etanol daun mangga Kiojay (Mangifera indica Var. Kiojay) dengan metode spektrofotometri UV-Vis.  Penelitian ini diawali dengan ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 96%, diikuti dengan uji organoleptis dan identifikasi metabolit sekunder dengan metode uji tabung dan standarisasi non spesifik pada ekstrak berupa uji kadar air, uji kadar abu total dan uji kadar abu tidak larut asam pada ekstrak.  Penetapan kadar flavonoid menggunakan spektrofotometri UV-Vis.Hasil penelitian  menunjukkan ekstrak mengandung flavonoid dengan kadar 12,280 mg QE/g, serta kandungan air 7,66%, abu total 5,00%, dan abu tidak larut asam 2,91%. Ekstrak etanol dari daun mangga Kiojay (Mangifera indica var. Kiojay) terstandarisasi dan mengandung flavonoid.
In Vivo Identification of the Iron-Chelating Potential of Kwini Mango (Mangifera odorata Griff) Leaf Extract in Iron Overload Cases Rahayu, Titi Pudji; Yuliani, Sapto; Susanti, Hari; Supriyanto, Sugeng; Indratmoko, Septiana
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 5 (2025): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i5.11180

Abstract

Iron overload (IO) is a condition characterized by an abnormal accumulation of iron in the body, which affects vital organs such as the liver, heart, pancreas, and endocrine tissues. Kwini mango (Mangifera odorata Griff) leaves, which contain mangiferin (a phenolic compound), have the ability to chelate Fe3+ by promoting the oxidation of Fe2+, potentially lowering blood iron levels. This study aimed to explore the potential of kwini mango leaf extract (KMLE) as an in vivo iron chelator for treating IO, using blood samples from an IO patient. The in vivo study assessed the effects of KMLE on ferritin, SGPT, SGOT, BUN, creatinine, and serum hematology levels in blood samples. Additionally, liver and kidney histopathology were examined as markers of iron chelation. The extract's standardization was performed to determine the mangiferin content in KMLE. The in vivo results showed a decrease in ferritin, SGPT, SGOT, BUN, creatinine, and hematological parameters. Comparisons between the KMLE group, deferoxamine group, and mangiferin group indicated a significant reduction in ferritin levels in both the deferoxamine and mangiferin groups when compared to the KMLE group at doses of 50 mg/200 g BW and 100 mg/200 g BW (Asym. Sig. (2-tailed) < 0.05). A similar pattern was observed for reductions in SGPT, SGOT, BUN, and creatinine levels at the same doses (Asym. Sig. (2-tailed) < 0.05). No significant difference was observed in the KMLE group at a dose of 200 mg/200 g BW (Asym. Sig. (2-tailed) > 0.05). KMLE demonstrates the potential to reduce serum ferritin, SGOT, SGPT, BUN, creatinine, and improve liver histopathology, suggesting its effectiveness as an iron chelator for treating IO.