Ayu Prasetia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ketidakpatuhan Pasien Thalassemia dalam Mengonsumsi Obat Kelasi Besi di RSUD Al Ihsan Bandung 2023 Ridwan Maulana Assidiq; Agung Firmansyah Sumantri; Ayu Prasetia
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10957

Abstract

Abstract. Thalassemia is a hereditary disease that causes disturbance in hemoglobin molecules. Currently, a curative treatment that is accessible to people is blood transfusion. To treat side effects that may arise. Thalassemia patients are given iron-chelating agents to treat excess iron in the body. However, patients often lack compliance with treatment. So, this study aims to identify factors influencing thalassemia patients’ non-compliance in taking iron chelating agents at Al Ihsan Hospital, Bandung 2023. This study was a cross-sectional study conducted at Al Ihsan Hospital, Bandung on 46 patients. Data were obtained by filling out the questionnaire to identify factors influencing thalassemia patients’ non-compliance with taking iron-chelating agents, analyzed with univariate. This study was divided into two groups based on age, child and adult. Both ages group was dominated by patients who had low compliance rates, the child with 18 patients (75%) and adult also with 18 patients (81.8%). After the analysis was carried out, it was found that belief, ferritin level, number of drugs, busyness, drug administration, social stigma, economic, and adverse effects of drug factors could influence thalassemia patients’ non-compliance in taking iron chelating agents. The majority of adult patients are caused by number of drugs factor (68.2%) and the majority of children patients are caused by number of drugs and drug administration factors (50%). Patients at Al Ihsan Hospital Bandung 2023 found that the majority of adult patients are caused by number of drugs factor while the majority of children patients are caused by number of drugs and drug administration factors. Abstrak. Thalassemia merupakan penyakit herediter yang menyebabkan gangguan pada molekul hemoglobin. Pengobatan kuratif yang dapat diakses masyarakat saat ini adalah transfusi darah. Untuk menangani efek samping yang mungkin timbul. pasien Thalassemia diberikan agen kelasi besi untuk mengatasi berlebihnya zat besi dalam tubuh. Namun, seringkali pasien kurang patuh dalam pengobatan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan pasien thalassemia dalam mengonsumsi obat kelasi besi di RSUD Al Ihsan Bandung 2023. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di RSUD Al Ihsan Bandung pada 46 pasien. Data diperoleh dari pengisian kuesioner untuk mencari faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan pasien thalassemia dalam mengonsumsi obat kelasi besi dan dianalisis dengan uji univariat. Data penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan usia, yaitu anak dan dewasa. Kedua kelompok usia didominasi oleh pasien yang memiliki tingkat kepatuhan rendah, pada usia anak terdapat 18 pasien (75%) dan usia dewasa 18 pasien (81.8%). Setelah dilakukan analisis ditemukan bahwa faktor kepercayaan, kadar ferritin, jumlah obat, kesibukan, administrasi obat, stigma sosial, ekonomi, dan efek samping dapat memengaruhi ketidakpatuhan terhadap konsumsi kelasi besi. Pada mayoritas pasien dewasa disebabkan oleh faktor jumlah obat (68.2%) dan mayoritas pasien anak disebabkan oleh faktor jumlah obat juga administrasi obat (50%). Pasien di RSUD Al Ihsan Bandung 2023 ditemukan mayoritas pasien dewasa disebabkan oleh faktor jumlah obat sedangkan mayoritas pasien anak disebabkan oleh faktor jumlah obat dan administrasi obat.
Perbandingan Karakteristik Demensia Vaskular dan Demensia Alzheimer di RSUD Al-Ihsan Bandung Tahun 2020-2022 Maulavy Sofia Firdaus; Alya Tursina; Ayu Prasetia
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.12426

Abstract

Abstract. Dementia is still the seventh disease that can cause death in the elderly in the world. Based on analysis data on the Global Burden of Disease (GBD) in 2050, the number of dementia cases is predicted to reach 3.4 million. The number of dementia sufferers in West Java Province is estimated to increase to 20,000 by 2025. Data related to the demographic characteristics of Alzheimer's and vascular dementia patients is very important to use as a reference for future research. This research is a cross-sectional study using 269 medical record data on the age and gender characteristics of patients with Alzheimer's dementia and vascular dementia for the period 2020-2022 at Al-Ihsan Regional Hospital, Bandung. This research was analyzed using univariate, bivariate tests and Chi-Square statistical tests. This research data was divided into two groups based on gender and age. Regarding gender characteristics, men and women, vascular dementia patients were dominated by men with a total of 137 patients (50.9%). Meanwhile, Alzheimer's dementia was found in 23 patients (8.6%) in each gender. Age characteristics are divided into three groups, namely 46-55 years old, 56-65 years old, and >65 years old. Patients with vascular dementia and Alzheimer's dementia were dominated by those aged >65 years with 106 patients (39.4%) and 30 patients (11.2%) respectively. However, the results of the Chi-Square analysis for both characteristics had a p-value >0.05. There are no differences in the characteristics of vascular dementia and Alzheimer's dementia based on gender and age at Al-Ihsan Hospital Bandung in 2020-2022. Abstrak. Demensia merupakan penyakit ketujuh yang dapat menyebabkan kematian pada lansia di dunia. Berdasarkan data analisis pada Global Burden of Disease (GBD) pada tahun 2050, capaian kasus demensia diprediksi akan menyentuh angka 3,4 juta. Jumlah penderita demensia di Provinsi Jawa Barat diperkirakan meningkat menjadi 20.000 pada tahun 2025. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan menggunakan 269 data rekam medis karakteristik usia dan jenis kelamin pasien demensia alzheimer dan demensia vaskular periode tahun 2020-2022 di RSUD Al-Ihsan Bandung. Penelitian ini dianalisis dengan uji univariat, bivariat, dan uji statistik Chi-Square. Data penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan jenis kelamin dan usia. Pada karakteristik jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan, pasien demensia vaskular didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 137 pasien (50.9%). Sedangkan pada demensia alzheimer diperoleh pada masing-masing jenis kelamin berjumlah 23 pasien (8.6%). Pada karakteristik usia dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu usia 46-55 tahun, usia 56-65 tahun, dan >65 tahun. Pasien demensia vaskular dan demensia alzheimer di dominasi oleh usia >65 tahun dengan masing-masing berjumlah 106 pasien (39.4%) dan 30 pasien (11.2%). Namun, pada hasil analisis Chi-Square pada kedua karakteristik memiliki hasil p-value >0,05. Tidak adanya perbedaan karakteristik demensia vaskular dan demensia alzheimer berdasarkan jenis kelamin dan usia di RSUD Al-Ihsan Bandung Tahun 2020-2022.
Tingkat Spiritualitas dan Karakteristik Lanjut Usia di RS Gemah Nuripah; Ayu Prasetia
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.12536

Abstract

Abstract. Spiritual is a belief in one's relationship with the God. The elderly is the final phase of human life. The developmental tasks of the elderly include feeling satisfied with their life and having high spiritual values. This research examined the characteristics and level of spirituality of the elderly at the Geriatric Polytechnic of Muhammadiyah Hospital Bandung. The research was conducted at the Geriatric Polytechnic of Muhammadiyah Hospital Bandung and was completed by filling in the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) questionnaire. This research concludes that most elderly people are over 65 years old, women, married, and have a high level of spirituality. Abstrak. Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Pencipta. Lansia merupakan fase akhir kehidupan manusia. Tugas perkembangan lansia antara lain merasa puas dengan kehidupan yang telah dijalani dan mempunyai nilai spiritualitas yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat karakteristik dan tingkat spiritualitas lansia di Poli Geriatri RS Muhammadiyah Bandung. Penelitian dilakukan di Poli Geriatri RS Muhammadiyah Bandung dan dilakukan dengan pengisian kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES). Simpulan penelitian ini adalah kebanyakan lansia berusia lebih dari 65 tahun, wanita, menikah dan mempunyai tingkat spiritualitas yang tinggi.