Dalam aktivitas sehari-hari banyak kegiatan yang dilakukan diluar ruangan yang cenderung sering terkena paparan sinar matahari. Kulit yang sering terkena paparan sinar matahari dalam waktu yang lama, dapat memberikan dampak buruk. Penggunaan tabir surya dapat mencegah pengaruh buruk sinar matahari. Efektivitas sediaan tabir surya ditunjukkan dengan nilai Sun Protection Factor (SPF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan krim yang stabil secara fisika dan kimia serta untuk mengetahui nilai SPF sediaan krim ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental, dengan rancangan formula krim tiga konsentrasi, Formula I dengan konsentrasi 1%, Formula II konsentrasi 3% dan Formula III konsentrasi 5% ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh. Pengujian stabilitas sediaan krim secara fisika dan kimia meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji daya sebar, uji viskositas, uji pH dan Uji tipe krim. Pengujian Sun Protection Factor (SPF) dengan konsentrasi 600 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat dibuat dalam sediaan krim yang stabil secara fisika dan kimia. Nilai SPF dari krim ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh yaitu FI 8,3 (Proteksi Maksimal), FII 9,5 (Proteksi Maksimal) dan FIII 12,6 (Proteksi Maksimal).