Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pulchea indica L.) Dan Ekstrak Etanol Daun Kopasanda (Chromolaena odorata L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli Wahyuddin Jumardin; Sultan; Rendi
INHEALTH : INDONESIAN HEALTH JOURNAL Vol. 3 No. 2 (2024): INHEALTH JOURNAL
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56314/inhealth.v3i2.247

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pengujian efektivitas antibakteri dari ekstrak daun tumbuhan obat di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun Beluntas (Pulchea indica L.) dengan ekstrak etanol daun Kopasanda (Chromolaena odorata L.) menggunakan bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, dan Untuk mengetahui berapa konsentrasi optimum dari ekstrak etanol daun Beluntas (Pulchea indica L.) dan ekstrak etanol daun Kopasanda (Chromolaena odorat L.). Dengan variasi konsentrasi ekstrak 5%, 10%, dan 15%. Metode eksperimental yang digunakan adalah metode difusi cakram (Paper disk) untuk mengukur diameter zona hambat. Metode analisis data yang digunakan adalah SPSS dengan metode uji One Way Anova. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa Kopasanda memiliki daya hambat yang lebih luas dibandingkan dengan Beluntas pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kopasanda pada bakteri Staphylococcus aureus konsentrasi optimum pada 15% dengan diameter 10,8 mm termasuk dalam kategori kuat, sedangkan pada Beluntas konsentrasi optimum pada 15% dengan diameter 4,7 mm termasuk dalam kategori lemah. Pada bakteri Escherichia coli konsentrasi optimum Kopasanda juga pada 15% dengan diameter 12,6 mm termasuk dalam kategori kuat, sedangkan Beluntas konsentrasi optimum juga pada 15% dengan diameter 6,1 mm dan termasuk dalam kategori sedang
Penentuan Nilai SPF (Sun Protection Factor) Krim Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Menggunakan Metode Spektrofotometri Sirajul Firdaus; Andi Ulfiana Utari; Dwi Yulianti Alifah; Wahyuddin Jumardin
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 12 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v12i2.2024.675

Abstract

Dalam aktivitas sehari-hari banyak kegiatan yang dilakukan diluar ruangan yang cenderung sering terkena paparan sinar matahari. Kulit yang sering terkena paparan sinar matahari dalam waktu yang lama, dapat memberikan dampak buruk. Penggunaan tabir surya dapat mencegah pengaruh buruk sinar matahari. Efektivitas sediaan tabir surya ditunjukkan dengan nilai Sun Protection Factor (SPF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan krim yang stabil secara fisika dan kimia serta untuk mengetahui nilai SPF sediaan krim ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental, dengan rancangan formula krim tiga konsentrasi, Formula I dengan konsentrasi 1%, Formula II konsentrasi 3% dan Formula III konsentrasi 5% ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh. Pengujian stabilitas sediaan krim secara fisika dan kimia meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji daya sebar, uji viskositas, uji pH dan Uji tipe krim. Pengujian Sun Protection Factor (SPF) dengan konsentrasi 600 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat dibuat dalam sediaan krim yang stabil secara fisika dan kimia. Nilai SPF dari krim ekstrak etanol daun Belimbing Wuluh yaitu FI 8,3 (Proteksi Maksimal), FII 9,5 (Proteksi Maksimal) dan FIII 12,6 (Proteksi Maksimal).