p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Spektran
Saraswati, Ni Putu Delima Yogeswari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JL. RAYA CANGGU – JL. RAYA KEROBOKAN – JL.GUNUNG SANGHYANG Ariawan, I Made Agus; Suweda, I Wayan; Saraswati, Ni Putu Delima Yogeswari; Winaya, Putu Kwintaryana; Librianti Taliarosa, Ni Luh Putu Dian
JURNAL SPEKTRAN Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2024.v12.i02.p01

Abstract

Simpang Jl. Raya Canggu– Jl. Kerobokan – Jl. Gunung Sanghyang merupakan simpang bersinyal penghubung antara kecamatan Kuta Utara dengan Denpasar Barat. Daerah ini memiliki laju pertumbuhan kendaraan yang terus meningkat, sehingga sering menyebabkan konflik terutama pada saat jam-jam sibuk (peak hour), sehingga kerap kali kemacetan dan antrian kendaraan pada setiap pendekat simpang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja simpang eksisting, menganalisis alternatif penanganan simpang yang paling optimal, dan menganalisis kinerja simpang pada tahun 2027. Data sinyal APILL, geometri simpang, volume lalu lintas dan tata guna lahan diperoleh dari survei dengan Traffic Counting. Analisis kinerja simpang didasarkan pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Hasil kinerja simpang eksisting diperoleh DS rata-rata 0,952 smp/jam-1,149 smp/jam, sedangkan tundaan rata-rata diperoleh 267,813 det/smp-453,452 det/smp. Alternatif penanganan simpang eksisting dengan alternatif yang paling baik digunakan, pelebaran geometrik simpang, pengaturan ulang sinyal APILL (re-setting), perubahan sirkulasi arus lalu lintas menghasilkan DS rata-rata 0,43 smp/jam-0,516 smp/jam, sedangkan tundaan rata-rata diperoleh 46,694 det/smp-49,492 det/smp . Prediksi kinerja simpang pada tahun 2027, dengan menerapkan alternatif pengaturan simpang yang sesuai, meningkatkan kinerja simpang lebih baik dengan nilai DS rata-rata 0,508 smp/jam-0,611 smp/jam, serta menghasilkan tundaan rata-rata sebesar 48,48 det/smp-53,027 det/smp.
ANALISIS TARIF DASAR ANGKUTAN PENYEBERANGAN LAUT RUTE DERMAGA SANUR – NUSA LEMBONGAN BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN Yoga, I Wayan Gede Darma; Saraswati, Ni Putu Delima Yogeswari; Wirasutama, Cokorda Putra; Wiryadi, I Gede Gegiranang
JURNAL SPEKTRAN Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2024.v12.i01.p01

Abstract

Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang sudah terkenal di dunia yang terdiri dari 8 kabupaten dan 1 kota yaitu Kota Denpasar. Nusa Penida dan Nusa Lembongan yang terletak di Kabupaten Klungkung belakangan ini muncul sebagai tujuan wisata baru dengan menawarkan keindahan wisata alam dan wisata religinya. Nusa Lembongan terkenal dengan pemandangan lautnya yang indah, pantai pasir putih yang bersih serta pemandangan sunset yang indah yang bisa dinikmati dari bar maupun restaurant di sekitar pantai. Dengan adanya kebutuhan yang semakin meningkat terhadap sarana penyeberangan di Bali khususnya rute Sanur – Nusa Lembongan maka perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan dan tarif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan tarif berdasarkan biaya operasional kendaraan angkutan penyeberangan laut. Dari hasil analisis diperoleh besar biaya operasional kendaraan sebesar Rp3.941.567.721 per tahun. Selanjutnya dilakukan analisis tarif berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan PM No. 66 tahun 2019 dengan tingkat load factor 60% sehingga diperoleh besarnya tarif dasar ditambah pajak penghasilan sebesar 1,2% ialah sebesar Rp71.949. Dalam hal ini biaya bahan bakar minyak menyumbang nilai terbesar komponen biaya operasional kendaraan, yaitu mencapai 61%, sehingga bagi para pelaku penyeberangan biaya ini sangat perlu dikendalikan.