Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Produk Biogas Hasil Konversi Sampah Organik Rumah Tangga dengan Penambahan Limbah Serbuk Gergaji Tanri, C. Selry; Dwifitrah, A; Harry RJ, A; Armus, Rakhmad
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pemanfaatan alternatif sampah organik rumah tangga adalah mengelolah sampah menjadi biogas, dengan menambahkan campuran bahan organik untuk meningkatkan kualitas biogas. Penelitian ini bertujuan mengetahui optimasi dan karakteristik biogas dari pemanfaatan sampah organik rumah tangga dengan penambahan serbuk gergaji dan komposisinya yang ditambahkan dalam sampah organik rumah tangga. Jenis penelitian kuantitatif, dengan empat perlakuan, perlakuan P0 (kontrol) yaitu mencampurkan sampah organik rumah tangga 100%; Perlakuan P1 yaitu mencampurkan sampah organik rumah tangga dengan komposisi 70% + 30% limbah serbuk gergaji, perlakuan P2 yaitu mencampurkan 75% + 25% limbah serbuk gergaji, perlakuan P3 yaitu mencampurkan 80% + 20% limbah serbuk gergaji. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu penambahan serbuk gergaji pada sampah organik rumah tangga dapat meningkatkan ratio C/N, dimana peningkatan ratio C/N terbesar terdapat pada perlakuan P1. Penambahan serbuk gergaji dapat menurunkan nilai CO dan CO2 pada proses dekomposisi anaerob dimana penurunan terbesar terdapat pada perlakuan P1. Penambahan serbuk gergaji dapat meningkatkan nilai hidrokarbon (HC) dan metana (CH4) pada proses dekomposisi dimana nilai hidrokarbon dan metana terbesar terdapat pada perlakuan P1. Komposisi antara sampah organik dan serbuk gergaji yang optimal dalam menghasilkan produk biogas adalah pada perlakuan P1 yaitu mencampurkan 70% sampah organik dengan 30% serbuk gergaji ditambah bioaktivator.
Efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Berdasarkan Parameter Chemical Oxygen Demand, Total Solid Suspended dan Derajat Keasaman di Perusahaan X Kabupaten Gowa Sappewali, Sappewali; Sukmawati, Sukmawati; Tanri, C. Selry; Aminah, Sitti
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah cair merupakan hasil dari sisa produksi industri, jika tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan pencemaran. Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran, dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan sistem pengolahan biologis secara anaerob dan aerob yaitu suatu proses pengolahan air limbah dengan menggunakan media sarang tawon untuk melakukan penyaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas IPAL industri berdasarkan parameter Chemical Oxygen Demand (COD), Total Solid Suspende (TSS) dan pH di Perusahaan X Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif berbasis uji laboratorium untuk mengetahui efektivitas kinerja IPAL terhadap kualitas limbah cair. Pengambilan sampel air pada inlet dan outlet yang diukur menggunakan perhitungan gravimetri dan tetrimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pengolahan limbah cair industri dengan IPAL Perusahaan X diperoleh nilai rata-rata pH sebesar 5.7, COD sebesar 9,861.3 ppm, dan TSS sebesar 251 mg/L. Hal tersebut belum memenuhi syarat baku mutu air limbah industri. Setelah pengolahan limbah cair industri dengan IPAL Perusahaan X diperoleh nilai rata-rata pH sebesar 7.5, COD sebesar 96.5 mg/L dan TSS sebesar 21.6 mg/L telah memenuhi standar baku mutu air limbah industri berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah.
PEMANFAATAN ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BIOSORBEN DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI DIKELURAHAN LEMBO KEC.TALLO KOTA MAKASSAR Sappewali, Sappewali; Adim, Adim; Tanri, C. Selry; Aminah, Sitti
KOLONI Vol. 2 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i1.427

Abstract

Inorganic and organic components, including various dangerous heavy metals such as iron (Fe), can cause water pollution, which is detrimental to the body of organisms because they are toxic. Biosorbent is one of the methods that can reduce the level of iron content in dug well water by using activated charcoal from coconut shells as a filter. This study aimed to determine the pH value, temperature and decrease in Fe levels in dug well water using coconut shell activated charcoal as a biosorbent with time variations of 7 (P1), 14 (P2) and 21 (P3) days. This research is quasi-experimental with a pre-and post-test design with two measurements. Data from laboratory examinations were processed and analyzed using descriptive statistical tests. The results showed that dug well water's pH, temperature, and iron (Fe) level before filtering were 8.71, 31.670C, and 1.87 ml/L. After filtering using active coconut shell charcoal media as a biosorbent, pH values varied from 8, 50 (P1), 8.32 (P2) and 7.69 (P3). The temperature values remain unchanged at 31 degrees with 31.560C (P1), 31.670C (P2) and 31.440C (P3). Levels of iron (Fe) showed a significant decrease from 1.82 mg/L (5%) in P1, 1.20 mg/l (67%) in P2 and 1.11 (76%) in P3. In conclusion, the iron (Fe) content decrease in dug well water has the highest value on the 21st day, with a 76% reduction.  Keywords: active charcoal, Biosorbent, Fe Level, dug well water, Tallo District, Makassar.  
LAJU FUNGSI LINDUNG DAS SECARA TEMPORAL BERDASARKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DI KABUPATEN SINJAI Muhlis, Muhlis; Khalid, Garwan; Fatmawati, Fatmawati; Armus, Rakhmad; Sappewali, Sappewali; Tanri, C. Selry
KOLONI Vol. 1 No. 4 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v1i4.429

Abstract

Land cover change is a transition process, such as agricultural land does not immediately turn into built-up land but into grass/soil or shrubs land cover change the transition process of land cover change. This study aims to (1) Determine the rate of change in the temporal function of the hedge. (2) Determine the value of the protection coefficient based on the results of satellite imagery analysis. The method used in this study is spatial descriptive, with land units as units of analysis or mapping units. In spatial description, the results of the study will be described and displayed in the form of a map. In this study, it will be described spatially and temporally the land cover and its effect on the index of protected function of the research area (Sinjai Regency Watershed). The analysis used is spatial analysis whose processing uses a Geographic Information System, with outputs including Land Use Maps and Land Cover Maps. In the period 2014 - 2022, there was a dynamic change in land cover in the Sinjai Regency watershed. The largest land cover that has changed is miscellaneous use which changed 49.87%, then mixed land which changed 24.66% and water body 12.20%. The index of the protected function of the Sinjai Regency Watershed in 2014 was 0.57 and in 2022 it was 0.50. During the period 2014-2022 there was an increase in the hedging function index by 0.02. Keywords: Temporal, Protected coefficient, Spatial
Optimalisasi Kualitas Biogas: Penyisihan Zat Pengotor dari Limbah Cair Tahu dengan Metode Adsorpsi Wahyuni, Besse Sri; Musdania, Musdania; Tanri, C. Selry; Armus, Rakhmad
Nata Palemahan: Journal of Environmental Engineering Innovations Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/natapalemahan.v2i1.6553

Abstract

Gas metana (CH4) merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri anaerobik atau hasil fermentasi dari bahan-bahan organik yang dapat terurai. Biogas mengandung metana, H2O, CO2 dan gas-gas lain dalam jumlah kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat daya serap adsorben silica gel dalam menyisihkan zat pengotor biogas terhadap limbah cair industri tahu dengan metode adsorpsi.  Penelitian dilakukan dengan uji coba di Laboratorium dan dianalisis secara kuantitatif dengan metode adsorpsi menggunakan adsorben silika gel yang telah diaktifkan dengan konsentrasi NaOH 1N; 0,5 N; 0,25 N; 0,125 N; dan 0,0625 N untuk penyisihan CO2 sedang silika gel tanpa pengaktifan NaOH untuk menyisihkan H2O. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan CO2 pada konsentrasi NaOH 1 N (0,016%), 0,5 N (0,013%), 0,25 N (0,017%), 0,125 N (0,020%), dan 0,0625 N (0,016%) dengan persentase penurunan masing-masing  0,006%; 0,009%; 0,005%; 0,002%; dan 0,006% dari kontrol 0,022%. Sedangkan H2O tidak terdeteksi karena mengalami penguapan. Dari hasil penelitian tersebut  maka penyisihan CO2 dan H2O dengan metode adsorpsi perlu ditentukan waktu kontak adsorpsi sehingga zat pengotor biogas yang terserap semakin besar.