Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PRODUKSI BIOETANOL DARI JERAMI PADI (Oryza sativa L.) dan KULIT POHON DAO (Dracontamelon) MELALUI PROSES SAKARIFIKASI DAN FERMENTASI SERENTAK (SFS) Baharuddin, Maswati; Sappewali, Sappewali; Karisma, Karisma; Fitriyani, Jeni
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.44 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n1.10441

Abstract

Bioetanol merupakan energi alternatif yang dapat diproduksi dari biomassa seperti jerami padi dan biomassa berlignoselulosa. Biomassa  lignoselulosa  tersedia terus menerus dalam jumlah yang banyak, tetapi hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dan kadang-kadang sisanya dibakar. Jerami padi dan pohon dao memiliki komponen selulosa, hemiselulosa dan lignin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa yang dihasilkan  melalui proses hidrolisis jerami padi dan pohon dao menggunakan enzim selulase serta menentukan kadar etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi glukosa menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Proses sakarifikasi dan fermentasi serentak (SFS) dilakukan dalam reaktor yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi selama 3, 5, 7 dan 9 hari dihasilkan kadar dan konsentrasi bioetanol yang berbeda. Dari penelitian yang dilakukan kadar glukosa jerami padi adalah 105 mg/L dan dari  kulit pohon dao  sebanyak 216 mg/L.Volume bioetanol tertinggi pada hari ke-7 dengan tingkat kemurnian tertinggi pada pohon dao 0,97% pada jerami padi dengan 0,24%.
IDENTIFIKASI KEDALAMAN AKUIFER DAERAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) ANTANG MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER Munim, Abdul; Sappewali, Sappewali; Wahyuni, Ayusari
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 16, No 3 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v16i3.16193

Abstract

Penelitian mengenai identifikasi kedalaman akuifer daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sangat berguna untuk mengetahui sebaran potensi akuifer dangkal yang dapat dimanfaatkan oleh warga yang bermukim sekitar TPA Antang secara mudah dan efisien. Metode penelitian menggunakan pengukuran geolistrik konfigurasi wenner dan interpretasi penampang 2D resistivitas bawah permukaan untuk mengetahui kedalaman akuifer daerah pemukiman sekitar TPA Antang. Berdasarkan variasi nilai resistivitas dalam penampang 2D dapat diketahui pada lokasi penelitian kedalaman lapisan yang mengandung akuifer terdapat pada kedalaman 2– 6 meter yang berpotensi sebagai akuifer dangkal yang tergolong sebagai akuifer bebas.Kata Kunci : Geolistrik; Resistivitas, Wenner, Lindi
PMP Penerapan Teknologi Tepat Guna Irigasi Sprinkler Berbasis IoT dalam Upaya Peningkatan Produksi di KWT Seruni Kelurahan Buntusu Kec. Tamalanrea Kota Makassar Muhlis, Muhlis; Fatmawati, Fatmawati; Armus, Rakhmad; Zulfi, M.; Zhalianti, Desvira; Sappewali, Sappewali
COVIT (Community Service of Tambusai) Vol. 3 No. 2 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v3i2.19603

Abstract

The Seruni Women's Farmers Group (KWT) whose address is at Bumi Tamalanrea Permai Housing Block G, Buntusu Village, Tamalanrea District, Makassar City was formed on March 12 2013, this KWT is chaired by Hj. Hartinawati, assisted by A. Emilda as Secretary and Hj. Zaenab as treasurer and 27 other members were formed from the Food Security program with the aim of realizing food self-sufficiency. This KWT utilizes empty land which is a public facility (Field) in the BTP Bloh H housing complex. Seruni KWT focuses on horticultural plants, especially vegetables, considering that the planting area is not very large, only using a green house. ccording to the results of an interview with the chairman of KWT Hj. Hartinawati said that Seruni KWT is urban farming in nature because it is located in the middle of an urban settlement and consists of housewives who have other routines so it has not been managed optimally. The main problem is related to production, namely the cultivation aspect in terms of maintenance, the lack of personnel in charge of carrying out maintenance, especially watering. The solution offered to overcome partner problems related to sustainable maintenance is the creation of IoT-based sprinkler irrigation for watering with the aim of making efficient use of water, time and labor. The approach method for solving the problem is the delivery of theoretical material regarding the use of IoT-based sprinkler irrigation, and marketing techniques. and continued with a demonstration and practice of designing an IoT-based sprinkler irrigation system carried out by KWT members. The expected target of this activity is: partners can increase their farming results and become a pilot project for urban fa rming activities. Keywords : Sprinkler, Farming, KWT, IoT
Penurunan Kadar Besi Dengan Metode Filtrasi Pada Air Sumur Gali Sappewali, Sappewali; Syarifuddin, Phitra Anjani; Muhtar, Muhtar; Nurjannah, Nurjannah; Faniarti, Faniarti; Aminah, Sitti
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 24 No. 2 (2024): Ecosystem Vol. 24 No 2, Mei - Agustus Tahun 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v24i2.4435

Abstract

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya serta fungsinya bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Sulitnya memperoleh air yang berkualitas masih menjadi permasalahan di beberapa daerah. Masyarakat yang memanfaatkan sumur sebagai sumber air terkadang masih mengalami permasalahan terhadap kualitas air yang dihasilkan. Air yang belum layak pakai terutama untuk dikonsumsi harus diolah terlebih dahulu dengan cara memprosesnya sehingga layak untuk dikonsumsi dengan menggunakan berbagai jenis media proses penyaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar besi (Fe), menggunakan media filter zeolit, arang aktif dan pasir silika dengan variasi waktu kontak 0 menit, 20 menit, 40 menit dan 60 menit. Data hasil penelitian dan pemeriksaan laboratorium kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode penyaringan dengan media filter dapat meningkatkan kualitas air untuk parameter fisika dan kimia, sehingga dapat memenuhi syarat kesehatan. For humans and other living things, water is a chemical compound that is essential to existence and cannot be substituted by any other substance. Some regions continue to struggle with access to clean water. Even in communities that rely on wells for their water supply, issues with the water's quality can occasionally arise. Water that is not yet fit for use, particularly for drinking, must first be treated using different kinds of filtering process media to make it fit for consumption. Using zeolite filter media, activated charcoal, and silica sand with contact time variations of 0 minutes, 20 minutes, 40 minutes, and 60 minutes, the aim of this study was to ascertain the decrease in iron (Fe) levels. Descriptive statistical tests were subsequently used to process and interpret data from study findings and laboratory examinations. The study's findings suggest that using filter media in the filtering process can raise the physical and chemical characteristics of water quality to meet health standards.
Identifikasi Pencemaran Limbah Di Sekitar TPA Antang Makassar Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Mun’im, Abdul; Sappewali, Sappewali; Wahyuni, Ayusari
Dampak Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.19.1.17-21.2022

Abstract

The data presented in this paper are related to the characterization of a subsurface layer of TPA Antang, Makassar, South Sulawesi. The method used in this study is geo-electrical resistivity Wenner configuration by taking the data 3 lines in each region with lengths 150 m. Data processing used non-linear least square optimization with that of the 2D inversion software Res2Dinv. The results showed that the area was underlain by two layers of lithologic sections. The first layer with a resistivity value of 11.5 - 33.64 Ωm with a thickness ranging from 2-6 meters below the surface (original ground surface), was the sediment resulting from stockpiling dominated by silty sand sediment to sand based on field observation information. The second layer with a resistivity value of 3.02 - 11.5 Ωm with a depth ranging from 2 - 6 meters from the surface. The determination of this layer is based on information on well data and responses which indicate that this layer is swampy sediment, dominant sand ranging from sand alone to silty sand. The very small value of recessivity indicates that this layer is not compact sediment so the pore space between the grains was saturated. This layer is identified as a shallow aquifer. Based on the resistivity value, the fluid that filled this layer was divided into two types of fluids, fluids with a low resistivity value of 3.02 - 5.71 Ωm, it is assumed that the influence of leachate which is electrolytic makes it easy to flow electric current, and fluid with a resistivity value of 5.71 - 11.5 Ωm is a fluid that has not been contaminated with leachate. Keywords: Antang Landfill, geoelectric, groundwater, resistivity, waste ABSTRAKData yang disajikan dalam makalah ini terkait dengan karakterisasi lapisan bawah permukaan TPA Antang, Makassar, Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner dengan mengambil data 3 jalur masing-masing daerah dengan panjang 150 m. Pemrosesan data menggunakan optimasi kuadrat terkecil non-linier dengan perangkat lunak inversi 2D Res2Dinv. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah tersebut dilatarbelakangi oleh dua lapisan bagian litologi. Lapisan pertama dengan nilai resistivitas 11,5 - 33,64 m dengan ketebalan berkisar antara 2-6 meter di bawah permukaan (original ground surface), merupakan sedimen hasil penimbunan yang didominasi oleh sedimen pasir berlumpur hingga pasir berdasarkan informasi observasi lapangan. Lapisan kedua dengan nilai resistivitas 3,02 – 11,5 m dengan kedalaman berkisar antara 2 – 6 meter dari permukaan. Penentuan lapisan ini berdasarkan informasi data sumur dan respon yang menunjukkan bahwa lapisan ini merupakan sedimen berawa, dominan pasir mulai dari pasir saja sampai pasir berlumpur (silty sand). Nilai resesivitas yang sangat kecil menunjukkan lapisan ini merupakan sedimen yang tidak kompak sehingga ruang pori antar butir jenuh oleh air. Lapisan ini diidentifikasi sebagai akuifer dangkal. Berdasarkan nilai resistivitasnya, fluida yang mengisi lapisan ini terbagi menjadi dua jenis fluida yaitu fluida dengan nilai resistivitas rendah 3,02 – 5,71 m, diduga pengaruh lindi yang bersifat elektrolitik memudahkan aliran arus listrik dan fluida dengan nilai resistivitas 5,71 – 11,5 m merupakan fluida yang belum tercemar lindi. Kata kunci: TPA Antang, geolistrik, air tanah, resistivity, limbah
Bioelectrochemical Systems (BESs) Technology for The Production of Electrical Energy from Kepok Banana Stem Chadijah, Sitti; Firnanelty, Firnanelty; Baharuddin, Maswati Baharuddin; Sappewali, Sappewali
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 11 No 2 (2023): Edition for September 2023
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598//ijcr.2023.11-sit

Abstract

Bioelectrochemical Systems (BES) technology is a method for generating electric energy using bacteria as catalysts. The electricity is produced by Microbial Fuel Cells (MFCs), which represent the latest development in biological energy research. This study utilized substrates from banana stems and the bacterium Pseudomonas sp. The research aims to assess the potential of banana stems as a substrate in the MFC system and to determine the effects of adding a combination of an electrolyte solution and an appropriate buffering material to achieve maximum current, potential difference, and power density values. The results showed that the maximum current and potential difference achieved were 1.05 mA and 0.62 V, respectively, with a power density value of 446 mW/m². When combining the KMnO4 electrolyte solution with sodium phosphate buffer, a potential difference of 0.76 V and a current of 1.75 mA were obtained, resulting in a power density value of 911 mW/m². By using the K3[Fe(CN)6] electrolyte solution buffer with potassium phosphate buffer, a current of 1.14 mA was produced, and the power density value reached 406 mW/m².
Efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Berdasarkan Parameter Chemical Oxygen Demand, Total Solid Suspended dan Derajat Keasaman di Perusahaan X Kabupaten Gowa Sappewali, Sappewali; Sukmawati, Sukmawati; Tanri, C. Selry; Aminah, Sitti
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah cair merupakan hasil dari sisa produksi industri, jika tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan pencemaran. Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran, dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan sistem pengolahan biologis secara anaerob dan aerob yaitu suatu proses pengolahan air limbah dengan menggunakan media sarang tawon untuk melakukan penyaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas IPAL industri berdasarkan parameter Chemical Oxygen Demand (COD), Total Solid Suspende (TSS) dan pH di Perusahaan X Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif berbasis uji laboratorium untuk mengetahui efektivitas kinerja IPAL terhadap kualitas limbah cair. Pengambilan sampel air pada inlet dan outlet yang diukur menggunakan perhitungan gravimetri dan tetrimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pengolahan limbah cair industri dengan IPAL Perusahaan X diperoleh nilai rata-rata pH sebesar 5.7, COD sebesar 9,861.3 ppm, dan TSS sebesar 251 mg/L. Hal tersebut belum memenuhi syarat baku mutu air limbah industri. Setelah pengolahan limbah cair industri dengan IPAL Perusahaan X diperoleh nilai rata-rata pH sebesar 7.5, COD sebesar 96.5 mg/L dan TSS sebesar 21.6 mg/L telah memenuhi standar baku mutu air limbah industri berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah.
Pengaruh Variasi Ketebalan Media Filtrasi Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Gali Sappewali, Sappewali; Muke, Cindi Meisin; Armus, Rakhmad; Aminah, Sitti
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran air sumur gali sering kali disebabkan oleh komponen anorganik dan organik, seperti kadar besi (Fe), yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan. Salah satu cara untuk menurunkan kandungan besi dalam air sumur gali adalah melalui metode filtrasi dengan menggunakan media multifilter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi ketebalan media zeolit, arang aktif, dan silika yang paling efektif dalam menurunkan kadar besi (Fe) dalam air sumur gali di Kampung Rappocidu, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest, yang dilakukan dengan tiga kali pengukuran. Data hasil penelitian dan pemeriksaan laboratorium kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kontrol, kadar besi (Fe) sebesar 4.21 mg/L. Setelah perlakuan, diperoleh rata-rata 1.59 mg/L pada T1 dengan efektivitas sebesar 62.23%; 1.18 mg/L pada T2 dengan efektivitas sebesar 71.97%; dan 0.67 mg/L pada T3 dengan efektivitas sebesar 84.08%. Urutan media filter yang paling efektif adalah T3 > T2 > T1.
ANALISIS LAJU PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI KABUPATEN SINJAI SECARA TEMPORAL Muhlis, Muhlis; Fatmawati, Fatmawati; Sappewali, Sappewali; Muhtar, Muhtar; Armus, Rakhmad; Tanry, C. Selry
KOLONI Vol. 1 No. 2 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v1i2.266

Abstract

Land cover change is a major problem with environmental sustainability. The impact of the increasing population is urgent for the need for land for human activities. The purpose of this study is to determine the magnitude of land cover changes that occur in Sinjai Regency for the period 2014 to 2022. The research uses quantitative research. That is research that starts from a specific plan or a detailed set of questions or hypotheses. This research is closely related to the process of enumerative induction (induction based on calculations). Based on the analysis using imagery data, the rate of land change in Sinjai district was obtained as follows: : land cover in the form of mixed land decreased by 287.61 Ha, secondary forest decreased by 135.98 Ha, primary forest by 20.04 Ha, water body by 140.46 Ha and other uses increased by 586.53 Ha. Keywords: rate of change, land cover, temporal
PEMANFAATAN ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BIOSORBEN DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI DIKELURAHAN LEMBO KEC.TALLO KOTA MAKASSAR Sappewali, Sappewali; Adim, Adim; Tanri, C. Selry; Aminah, Sitti
KOLONI Vol. 2 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i1.427

Abstract

Inorganic and organic components, including various dangerous heavy metals such as iron (Fe), can cause water pollution, which is detrimental to the body of organisms because they are toxic. Biosorbent is one of the methods that can reduce the level of iron content in dug well water by using activated charcoal from coconut shells as a filter. This study aimed to determine the pH value, temperature and decrease in Fe levels in dug well water using coconut shell activated charcoal as a biosorbent with time variations of 7 (P1), 14 (P2) and 21 (P3) days. This research is quasi-experimental with a pre-and post-test design with two measurements. Data from laboratory examinations were processed and analyzed using descriptive statistical tests. The results showed that dug well water's pH, temperature, and iron (Fe) level before filtering were 8.71, 31.670C, and 1.87 ml/L. After filtering using active coconut shell charcoal media as a biosorbent, pH values varied from 8, 50 (P1), 8.32 (P2) and 7.69 (P3). The temperature values remain unchanged at 31 degrees with 31.560C (P1), 31.670C (P2) and 31.440C (P3). Levels of iron (Fe) showed a significant decrease from 1.82 mg/L (5%) in P1, 1.20 mg/l (67%) in P2 and 1.11 (76%) in P3. In conclusion, the iron (Fe) content decrease in dug well water has the highest value on the 21st day, with a 76% reduction.  Keywords: active charcoal, Biosorbent, Fe Level, dug well water, Tallo District, Makassar.