Indar, M. Yusran Nur
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Peran Kelembagaan Lokal Nelayan Dan Strategi Pengembangannya Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Telur Ikan Terbang di Kabupaten Polman Sulawesi Barat Yusuf, Djumran; Arief, A. Adri; Amiluddin, Amiluddin; Ali, Syamsu Alam; Indar, M. Yusran Nur
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Mengkaji keberadaan “lembaga” dalam masyarakat, baik dalam artian “wadah” maupun dalam artian “aturan dan norma” mengenai pemanfaatan sumberdaya ikan terbang. (2) Menganalisis profil dan peran lembaga masyarakat dalam kaitannya dengan pengelolaan sumberdaya perikanan. (3) Menelusuri faktor-faktor penjelas bagi ketidakberdayaan lembaga masyarakat dalam mengarahkan dan membentuk perilaku positif terhadap lingkungan sumberdaya perikanan. (4) Revitalisasi peran kelembagaan lokal yang aplikatif atau akomodatif dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya telur ikan terbang. Metode yang digunakan adalah kualitatif (qualitative research) yang bersifat deskriptif kualitatif empirik dengan teknik efek snowball melalui pendekatan triangulasi, dan menggunakan metode grounded research. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, pengamatan terlibat, dan penggunaandokumen. Analisis data menggunakan pendekatan componetial analysis mulai dari reduksi, penyajian dan kesimpulan data. Hasil yang ditemukan bahwa perilaku nelayan tuing-tuing Desa Pambusuang masih dominan mempertahankan nilai tradisi sehingga eksploitasi ikan dan telur ikan terbang berlandaskan tingkat kebutuhan dan keberlanjutan ekosistem. Fungsi kelembagaan non formal telah terinternalisasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan telur ikan terbang. Sementara kelembagaan formal menunjukkan peran dan fungsi yang belum optimal dalam mengintegrasikan diri ke dalam praktek-praktek tradisi yang mendukung upaya pelestarian ikan terbang. Skenario sistim kelembagaan dalam pengelolaan dan pemanfaatan ikan dan telur ikan terbang yang aplikatif, akomodatif harus merujuk kepada aksesibilitas yang terbuka bagi masyarakat (nelayan) dalam menyalurkan aspirasi dan partisipasinya yang terwadahi oleh pengitegrasian antara kelembagaan formal dan non formal berdasarkan konteks lokal.