Hakim, Luqman Nol
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sabar dalam Tafsir As-Sa'di Hakim, Luqman Nol; Saleh, Muhammad
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 3 No. 2 (2022): Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62109/ijiat.v3i2.32

Abstract

  Kata sabar di dalam al-Quran sangat banyak mengandung makna yang unik untuk dikaji dan diteliti. makna sabar itu sediri memiliki banyak arti, yaitu: bertahan, tabah dan teguh. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk meneliti ayat-ayat yang belum diteli atau dikaji dengan tujuan untuk megetahui tafsir ayat sabar dalam tafsir Taisiri al Karim ar Rahman Fi Tafsir Kalam al Mannan yang ditulis oleh Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis library reseach. Proses yang ditempuh peneliti adalah: yang pertama, mengumpulkan ayat-ayat tentang sabar dalam Al-Qur’an. yang kedua, menganalisisa penafsiran ayat yang berkaitan dengan sabar dalam Taisiri al Karim ar Rahman Fi Tafsir Kalam al Mannan. yang ketiga, penulis mengambil kesimpulan dari tafsir ayat tersebut. Adapun ayat sabar dalam perspektif Tafsir As Sa’di yang peneliti temukan, di antaranya adalah sabar dalam mengerjakan shalat, sabar dalam megahadapi ujian, sabar dalam berjihad, sabar dalam meghadapi gangguan, sabar dalam berdakwah, sabar dalam menolak kejahatan dengan kebaikan, sabar dalam menjaga kehormatan, sabar dalam amar ma’ruf nahi mungkar dan kesabaran dalam saling menesehati. Abstract The word patience in the Qur'an contains many unique meanings to be studied and researched. the meaning of patience itself has many meanings, namely: enduring, steadfast and firm. Therefore, this study tries to examine verses that have not been studied or studied with the aim of knowing the interpretation of the verse of patience in the commentary of Taisiri al Karim ar Rahman Fi Tafsir Kalam al Mannan written by Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di. This research methodology uses a qualitative approach to the type of library research. The process that the researcher took was: first, collecting verses about patience in the Qur'an. secondly, analyzing the interpretation of verses related to patience in Taisiri al Karim ar Rahman Fi Tafsir Kalam al Mannan. third, the author draws conclusions from the interpretation of the verse. The patient verses in the perspective of Tafsir As Sa'di that the researchers found include patience in praying, patience in facing exams, patience in jihad, patience in dealing with disturbances, patience in preaching, patience in rejecting evil with good, patience in guarding honor, patience in amar ma'ruf nahi mungkar and patience in advising each other.
Telaah Komparasi Farsyul Huruf Dalam Qiraat Hafsh Dan Syu'bah Serta Implikasinya Terhadap Persepsi Ayat-Ayat Ahkam Yusuf, Muhammad; Hakim, Luqman Nol; Aufa, M
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 5 No. 1 (2024): Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62109/ijiat.v5i1.74

Abstract

  Al-Qur'an, sebagai pedoman untuk semua manusia, terus-menerus dipelajari dari masa ke masa dari berbagai perspektif. Ini meliputi sejarah penurunannya, proses pembukuan, interpretasi, makna tersirat, tata bahasa, hingga cara membacanya sesuai dengan variasi qiraat. Qiraat, yang merupakan plural dari qiraah, mengacu pada berbagai cara membaca teks Al-Qur'an yang diwariskan dari Rasulullah. Studi tentang qiraat adalah bagian integral dari pemahaman Al-Qur'an dan penafsirannya, khususnya dalam konteks fikih. Penelitian ini, melalui metode telaah pustaka, mengkaji implikasi perbedaan dalam penulisan huruf antara riwayat Hafs dan Syu'bah terhadap ayat-ayat hukum, yang dapat menghasilkan perbedaan dalam hukum fikih. Jika tidak ada perbedaan dalam hukum fikih, maka penelitian akan berfokus pada analisis linguistiknya. Abstract The Qur'an, as the final revelation and eternal miracle of Prophet Muhammad (peace be upon him), exhibits a unique and profound linguistic magnificence. One prominent aspect of the Qur'an is its qira'at, the variations in recitation of the same text with significant implications for understanding religious law. This research focuses on comparing the farsy al-ḥuruf (variations in letters) between the qira'at of Hafs and Shu'bah in the legal verses (Aḥkām) of the Qur'an, exploring differences in meaning and interpretative implications. The research methodology employs a qualitative approach by gathering data from relevant exegesis literature. Findings indicate that these variations in farsy al-ḥuruf have significant implications for understanding Islamic jurisprudence, highlighting the importance of historical and linguistic contexts in Qur'anic interpretation.
Pengelolaan Rasa Takut melalui Kisah Nabi Musa dalam Al-Qur’an Maura, Aisyah Safa; Hakim, Luqman Nol; Yusuf, Muhammad Suaidi
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 6 No. 1 (2025): Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62109/ijiat.v6i1.193

Abstract

Kegagalan atau ketidakmampuan seseorang dalam memanajemen emosinya akan berakibat fatal pada kesehatan mentalnya. Pada kasus emosi takut, ketidakmampuan seseorang dalam memanajemen emosinya akan mengakibatkan gangguan mental berupa gangguan kecemasan serta fobia. Al-Qur’an menawarkan solusi permasalahan ini. Maka dari itu, penelitian ini diangkat untuk mengetahui bagaimana manajemen emosi takut yang Allah ajarkan melalui Al-Qur’an, terkhususnya menurut perspektif ayat-ayat kisah Nabi Musa. Penelitian dilakukan dengan pendekatan ilmu tafsir dan ilmu psikologi serta menggunakan metode penelitian kualitatif dengan kajian studi kepustakaan (library research). Perbedaan kajian ini dengan kajian terdahulu adalah pembahasan mengenai manajemen emosi takut serta menggunakan ayat-ayat emosi takut pada kisah Nabi Musa. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan analisis isi (content anaysis) yang sifatnya deskriptif analisis. Setelah itu, kajian menggunakan tiga model manajemen emosi oleh M. Darwis Hude, yaitu model pengalihan (displacement), model penyesuaian kognisi (cognitive adjustment), dan model coping. Setelah dilakukan penelitian, dihasilkan kesimpulan bahwa model manajemen emosi takut yang dicontohkan oleh Nabi Musa dalam Al-Qur’an setidaknya ada dua jenis, yaitu berupa model manajemen emosi pengalihan (displacement) yang dilakukan dengan bentuk berdoa dan model manajemen emosi penyesuaian kognitif (cognitive adjustment) yang dilakukan dalam bentuk prasangka baik (husnu dzann). Abstract A person's failure or inability to manage their emotions can have fatal consequences for their mental health. In the case of fear, the inability to manage their emotions can lead to mental disorders such as anxiety and phobias. The Quran offers a solution to this problem. Therefore, this study aims to determine how God teaches us to manage the emotion of fear through the Quran, specifically from the perspective of the verses in the story of the Prophet Moses. The research was conducted using an exegetical and psychological approach, using qualitative research methods with a library study. The difference between this study and previous studies is the discussion of the management of the emotion of fear and the use of verses related to the emotion of fear in the story of the Prophet Moses. This study employed descriptive content analysis as a data analysis technique. The study then utilized three models of emotion management by M. Darwis Hude: the displacement model, the cognitive adjustment model, and the coping model. After conducting research, it was concluded that the model for managing fear emotions exemplified by the Prophet Moses in the Quran consists of at least two types: a displacement model, which is carried out through prayer, and a cognitive adjustment model, which is carried out through positive assumptions (husnu dzann).