Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fatwa Zakat Profesi dalam Timbangan al-Qur’an: Studi Penafsiran Yusuf Al-Qaradhawi Fathurrahman, Muhammad Rifqi; Juniar Amalia Hendraningsih
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 5 No. 1 (2024): Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62109/ijiat.v5i1.80

Abstract

Zakat merupakan syari’at Islam yang jika ditinjau dari maqashid syariah berorientasi membantu dan mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat. Ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits Rasulullah saw menjelaskan perintah, prinsip serta beberapa contoh praktik pelaksanaanya. Namun, seiring berjalanya waktu potensi dan permasalahan baru muncul sehingga ulama berijtihad dalam melakukan transformasi dalam pelaksanaan zakat. Diantaranya penetapan pelaksanaan zakat profesi, ijtihad tersebut dilakukan oleh ulama di era kontemporer karena melihat potensi zakat dalam mengurangi angka kemiskinan. Salah satu ulama yang berperan penting dalam perkembagan pemikiran zakat profesi ialah Yusuf Qardhawi. Dalam fatwa-fatwanya, dia memberi pandangan bahwa profesi yang memiliki pendapatan sesuai dengan nishab zakat bisa membantu mengurangi kemiskinan. Penelitian ini berupaya menganalisis bagaimana penafsiran ayat-ayat dalam fatwanya yang berkaitan dengan zakat profesi. Metode library research atau metode dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian akan diterapkan dalam penulisan artikel ini. Dalam penafsiran terkait topik tersebut, Yusuf Al-Qaradhawi  mengutip ayat-ayat yang bersifat umum, kemudian menggunakan Hadits atau Qiyas dalam menentukan suatu hukum dalam ijtihadnya. Kesimpulan yang didapatnya ialah penghasilan atau profesi wajib dikeluarkan zakatnya pada saat diterima, jika sampai pada nishab setelah dikurangi hutang dan kebutuhan pokok.   Abstract Reviewing the maqashid shariah, zakat is an Islamic sharia that aims to alleviate and lessen poverty in society. The principles and commandments, together with certain examples of their practices, are explained in the Qur'an and the Hadith of the Prophet (peace and blessings be upon him). But as time went on, new opportunities and issues surfaced, and scholars became determined to implement changes in the way zakat was carried out. Among these, the academics of the medieval era established and carried out the ijtihad (the profession's zakat execution) because they recognized zakat's capacity to lower the rate of poverty. Yusuf Al-Al-Qaradhawi  was one of the academics who significantly contributed to the evolution of the profession's zakat philosophy. In his fatwa, he expresses the opinion that poverty might be lessened by a career that pays according to zakat. This study looks at the relationship between professional talents and how the verses in the fatwa are interpreted. In order to gather data for this piece, the library research method—which involves comprehending and analyzing theories from a variety of research-related literature—will be used. Yusuf Al-Al-Qaradhawi  cited broad signs in his interpretation of the topic, and he used the Hadith or Qiyas to determine a law in his ijtihad. As a result, if an income or profession reaches the nishab after debt reduction and meeting basic needs, it becomes mandatory to pay zakat at the time of receipt.
Dampak Industrialisasi Pendidikan Berbasis Sekolah Islam Berstandar Internasional terhadap Kesetaraan Akses Pendidikan Dalam Perspektif Al Qur’an Muaripin, Ary Maulana; Fathurrahman, Muhammad Rifqi
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 5 (2024): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i5.522

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak industrialisasi pendidikan berbasis sekolah Islam berstandar internasional terhadap kesetaraan akses pendidikan dalam perspektif Al-Qur'an. Fenomena industrialisasi pendidikan telah memunculkan tantangan dalam bentuk komersialisasi layanan pendidikan, yang berpotensi menghambat akses pendidikan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mendalami pengalaman dan pandangan para pemangku kepentingan pendidikan Islam, termasuk kepala sekolah, guru, orang tua siswa, dan tokoh pendidikan Islam. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah Islam berstandar internasional cenderung menetapkan biaya yang tinggi, sehingga akses pendidikan menjadi terbatas bagi kalangan yang mampu secara finansial. Kondisi ini bertentangan dengan prinsip keadilan dalam pendidikan yang diajarkan dalam Al-Qur'an, yang mengamanatkan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Perspektif Al-Qur'an dan hadis mengenai pentingnya kesetaraan dan aksesibilitas pendidikan memberikan dasar untuk mengkritisi sistem pendidikan yang eksklusif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sekolah Islam berstandar internasional perlu meninjau kembali kebijakan akses pendidikan dan mempertimbangkan model inklusif yang dapat menjembatani kesenjangan sosial dalam masyarakat.
Analisis Kebijakan Pemerintah Tentang Zakat Sebagai Upaya Meningkatkan Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi Tahun 1998 fathurrahman, muhammad rifqi; Nursaadah , Intan
Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/alurban_vol7.i1/10924

Abstract

Zakat is a mandatory worship for Muslims. In addition to having religious values ​​for individuals who carry it out, zakat is an Islamic financial instrument that has the potential to help improve the community's economy. Since it was first prescribed by Islamic state and sultanate leadership, the implementation of zakat has had a major impact on the country's economic development. Judging from the implementation potential that must be issued every certain period and the amount issued depending on everyone's opinion, the potential for a large amount of zakat. This potential has been realized by the government, especially after the monetary crisis that occurred in 1998, this can be seen from the issuance of Law No. 38 of 1999 concerning the management and utilization of zakat. Then made several improvements and revisions until Law No. 23 of 2011 was issued. This shows that the government sees zakat as a Muslim worship that can help improve the country's economy by regulating mechanisms, management of its distribution and utilization. This study aims to analyze the government's paradigm regarding zakat in its statutory regulations; find out how the government responds to the potential of zakat for Muslims to collaborate in developing the country's economy; and knowing how the problematic management of zakat is seen from the issuance of laws historically.