Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analysis City Branding Lamongan Megilan as Marketing Communications of Region Hidayatullah, Haqqi; Rajiyem, Rajiyem
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 13 No 2 (2024): July
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v13i2.9375

Abstract

The small number of tourists visiting Lamongan shows that the city's branding is not yet optimal. Based on data from Department of Tourism and Culture of Lamongan in 2020, there were 1,028,889 tourists visiting Lamongan, while the number of visitors to Gresik based on Gresik Open Data in 2020 was 2,103,355 people. One effort to increase the number of tourists is through optimizing city branding and currently Lamongan is developing the city branding "Lamongan Megilan". This research aims to analyze the branding of the city "Lamongan Megilan" as city marketing communications. In this study, researchers used the Positioning-Differentiation-Brand (PDB) triangle theory from Hermawan Kartajaya as a theoretical framework because this theory has the advantage of being able to identify the uniqueness of a brand. The research method used is qualitative with a case study approach. Data collection techniques, including interviews with related parties, observing, and literature studies. From the results of the research that has been carried out, the researchers obtained the result that the positioning of "Lamongan Megilan" places more emphasis on regional distinctive culture to be applied in various aspects. The differentiation offered includes cultural richness such as culinary specialties, namely Soto Lamongan, Pecel Lele, and Wingko Babat. The “Lamongan Megilan” brand was introduced to the wider community through various events held by the local government.
Praktik Sosiokultural dalam Wacana Legenda dan Mitos “Tanah Mangir” Desa Mangir Bantul Rajiyem, Rajiyem; Setianto, Widodo Agus
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 20 No 3 (2022)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v20i3.6954

Abstract

Masalah penelitian ini adalah relevansi legenda dan mitos dalam masyarakat modern serta pola pengkomunikasiannya di masyarakat. Tujuan penelitian untuk menemukan praktik sosiokultural dalam komunikasi wacana legenda dan mitos “Tanah Mangir” Desa Mangir Kabupaten Bantul. Metode penelitian menggunakan metode etnometodologi. Hasil penelitian wacana legenda dan mitos tanah Mangir terkait dengan cerita rakyat Ki Ageng Mangir Wanabaya. Praktik sosiokultural dalam pola pengkomunikasian diwariskan secara lintas generasi baik melalui cerita tutur di lingkungan keluarga, komunitas maupun abdi dalem keraton. Masyarakat Mangir sangat mempercayai mitos kesaktian Ki Ageng Mangir dan mitos tanah Mangir sebagai tanah perdikan yang bebas. Ki Ageng Mangir adalah sosok pribadi yang protagonis. Panembahan Senapati adalah sosok yang antagonis. Ki Ageng Mangir tewas akibat nafsu politik Panembahan Senapati untuk menguasai tanah Mangir melalui siasat politik apus karama. Relevansi sebagai bentuk ajaran moral, pengukuhan jati diri, pelestarian warisan leluhur, tradisi dan lingkungan alam. Fungsi mitos sebagai sarana pendidikan. Kontribusi penelitian memberikan pengayaan pengetahuan masyarakat terhadap khasanah kearifan lokal yang bersumber dari sejarah masa lalu, mengukuhkan jati diri masyarakat setempat, dan kebijakan dalam melestarikan dan memelihara tradisi dan warisan budaya.