Perum BULOG Sidoarjo memiliki beberapa gudang, di antaranya adalah Gudang Banjar Kemantren III yang melakukan proses pengadaan beras Luar Negeri (LN) 50 kg dengan patahan 5% yang telah diuji oleh surveyor. Dalam proses pengadaan beras Luar Negeri (LN), masih terdapat kendala yang kerap ditemukan, yaitu adanya beras kempos, beras basah, dan selisih jumlah colly beras. Kendala tersebut berdampak pada kualitas sistem rantai pasok yang menimbulkan adanya defect atau cacat pada proses pengadaan. Defect tersebut antara lain adalah beras kempos, yaitu sak beras yang mengalami kebocoran lebih dari 4% per sak dan sejumlah 1% dari total muatan truk; beras basah, yaitu sak beras yang tercampur dengan air; dan selisih jumlah colly beras, yaitu ketidaksesuaian jumlah muatan colly atau sak beras baik lebih maupun kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan berdasarkan prioritas bobot yang tertinggi untuk mengeliminasi waste berupa defect yang telah disebutkan. Adapun metode yang digunakan adalah Lean Six Sigma yang terintegrasi dengan beberapa metode yaitu Root Cause Analysis (RCA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh 3 rekomendasi perbaikan yang diusulkan kepada perusahaan, yaitu meningkatkan kualitas sak beras yang harus dilakukan oleh bagian pengadaan perusahaan, penggunaan conveyor oleh bagian pengadaan perusahaan, dan pengawasan muatan maksimal truk pada area timbangan oleh juru timbang perusahaan