Seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) setiap tahun diharuskan menyusun rencana dan realisasi program kinerja sebagai upaya promotif dan preventif kesehatan masayarakat secara optimal. Proses wawancara, kuesioner, dan observasi dilakukan pada lingkungan Puskesmas ABC yang mengidentifikasi masalah terkait pencatatan serta pelaporan program kinerja secara konvensional yang menyebabkan duplikasi data, kesulitan integrasi data, bahkan resiko kehilangan data. Proses kajian ilmiah terkait pengembangan teknologi pelaporan capaian program kinerja di Puskesmas juga mengidentifikasi keterbatasan fungsional meliputi: tidak mengakomodasi pengusulan proposal; tidak mengakomodasi pelaporan keuangan terpadu; dan tidak mengakomodasi fungsional kinerja dari unit jaringan pelayanan. Penelitian ini bertujuan mewujudkan solusi terhadap masalah pada Puskesmas ABC dan keterbatasan pada penelitian terdahulu. Pelaksanaan penelitian ini mengadaptasi siklus hidup pengembangan perangkat lunak dengan model agile yang terdiri dari tahapan analisis kebutuhan, perancangan, pembuatan, pengujian, penetapan, peninjauan, dan publikasi. Penelitian ini berhasil membangun sistem informasi dengan model agile terkait aktivitas pencatatan dan pelaporan program kinerja yang mencakup nama program, sasaran program, penanggung jawab program, anggaran dana program, waktu pelaksanaan, dokumentasi, dan diagram capaian kinerja dari seluruh unit Puskesmas ABC. Hasil pengujian fungsional sistem melalui black-box test mengidentifikasi setiap unit fungsional sistem mampu berfungsi secara baik. Hasil pengujian usabilitas sistem melalui user experience questionnaire dari pengguna juga mengidentifikasi impresi yang postif terhadap variabel daya tarik, kejelasan, efisiensi, ketepatan, stumulasi, dan kebaharuan.