Ary Eko Prastya Putra
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kontribusi Pendapatan Bunga Telang (Clitoria Ternatea) Menjadi Minuman Herbal (Studi Kasus) Ary Eko Prastya Putra; Solehan; Edo Irfansyah
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 9 No. 02 (2023): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v9i02.159

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui produksi minuman herbal dari bunga telang di Desa Cahya Negeri Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menguntungkan, 2) mengetahui nilai kontribusi pendapatan minuman herbal dari bunga telang terhadap total pendapatan keluarga di Desa Cahya Negeri Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, 3) mengetahui skala usaha produksi minuman herbal dari bunga telang di Desa Cahya Negeri Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur untuk memenuhi hidup layak bagi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha minuman herbal dari bunga telang memberikan kontribusi kecil terhadap total pendapatan keluarga yaitu sebesar 7,58%. Rata-rata produksi minuman herbal dari bunga telang per proses adalah 24 botol, dengan harga jual sebesar Rp.15.000 total biaya produksi sebesar Rp.219.545/proses maka pendapatannya sebesar Rp.140.455/proses dan skala usaha produksi minuman herbal dari bunga telang di Desa Cahya Negeri Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten OKU Timur 167 botol/proses.
Analisis Nilai Tambah Pengolahan Daun Cengkeh Menjadi Minyak Atsiri Di Kabupaten Boyolali Hariyono; Ary Eko Prastya Putra; Nevi Triwahyuni
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 10 No. 01 (2024): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v10i01.168

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui besarnya nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan daun cengkeh menjadi minyak atsiri di Kabupaten Boyolali. 2) mengetahui tingkat kelayakan usaha pengolahan daun cengkeh menjadi minyak atsiri di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari usaha Pengolahan Daun Cengkeh Menjadi Minyak Atsiri di Kabupaten Boyolali dari kedua responden yaitu sebesar Rp. 1.663.645 /proses produksi. Pengolahan Daun Cengkeh Menjadi Minyak Atsiri di Kabupaten Boyolali layak (feasible) untuk dikembangkan dengan nilai NPV adalah sebesar Rp.58.202.691 nilai IRR sebesar 12,04 %, dan nilai Net B/C sebesar 1,22.
Analisis Pertanian Pada Subsektor Biofarmaka Di Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan Ary Eko Prastya Putra; Andri Irawan; Fiana Laila
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 10 No. 02 (2024): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v10i02.175

Abstract

In optimizing the source of agricultural analysis in the biopharmaceutical sub-sector of the East OKU of South Sumatra, it is necessary to analyze the economic potential of all sectors, especially the agricultural sector which is finally able to prepare regional development planning effectively and efficiently as capital in realizing regional development. The purpose of this analysis is to determine the superior potential of plants in the biopharmaceutical subsector and plant growth in the biopharmaceutical subsector. Data were taken from 20 sub-districts in East OKU and 17 districts in South Sumatra for analysis, the data analyzed was biopharmaceutical production data. The research method used is a secondary data method available in the form of publication or databese. The results for the Location Quotient analysis showed that the types of biopharmaceutical plants classified as base plants (superior) with an LQ value of > 1 were ginger with a value of 1.86, kencur with a value of 1.28. Meanwhile, for non-base plants (not superior) with an LQ value of < 1, namely turmeric 0.35 and galangal 0.39. The results of the Shift Share analysis in the 2018-2023 period show that all types of plants in the biopharmaceutical subsector experienced poor growth which resulted in a negative value (-). For ginger plants have a value of – 255,682, kencur plants have a value of – 624,529. Turmeric plants have a value of – 29,872, and galangal plants have a value of – 83,158.