Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Sakura Rw 03 Cihaurgeulis Bandung Dalam Meningkatkan Kesehatan Batita Di Triwulan 1 (Satu) 2024 Andhani, Aulia Zeta
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v15i01.364

Abstract

Pelaksanaan kegiatan posyandu dalam meningkatkan kesehatan batita harus diselenggarakan rutin setiap bulan. Hal ini dilakukan untuk memantau tumbuh kembang batita dan mendeteksi dini bila batita mengalami gangguan tumbuh kembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan Posyandu dalam meningkatkan kesehatan batita di Triwulan 1 tahun 2024. Jenis pelitian ini survei kuantitatif. Populasinya seluruh masyarakat RW 03 Cihaurgeulis yang memiliki anak batita yang berjumlah sebanyak 24 orang, total sampling yang diambil 100% dari populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Alat pengumpulan data menggunakan lembaran daftar pertanyaan. Teknik analisis data menggunakan rumus presentase. Hasil anak sehat), tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan sehingga dikategorikan anak sehat. Menurut Ocbrianto, kehadiran ibu atau masyarakat dibawah angka 50% maka pencapaian pelaksanaan kegiatan Posyandu tergolong rendah. Sedangkan di Posyandu Sakura RW 03 Cihaurgeulis kehadiran ibu atau masyarakat saat pelaksanaan penyelenggaraan Posyandu sekitar 87,5%, artinya pelaksanaan kegiatan Posyandu Sakura RW 03 Cihaurgeulis tergolong sudah sangat baik.
IMPLEMENTASI URBAN FARMING MELALUI TANAM BIBIT CABAI RAWIT DAN BAWANG MERAH DI KELURAHAN CIHAURGEULIS BANDUNG Andhani, Aulia Zeta; Khoirunnisa Apriyani, Ria; Royani, Abdul
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PENGMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59820/pengmas.v3i1.239

Abstract

Population density due to high mobility of rural residents to cities has an impact on land conversion, environmental quality degradation and limited food supply. Urban Farming is an effort to utilize limited land in urban areas for farming and livestock activities. The aim of this urban farming activity is to provide understanding, increase knowledge, and facilitate residents regarding the implementation of the urban farming concept through conventional planting of cayenne pepper and red onion seeds on limited land at RW 03 Cihaurgeulis Village in order to overcome the existing food inequality problem. In the city of Bandung by gardening to meet the food needs of his own family. The method used is descriptive qualitative which consists of socialization and practice of procedures and uses of urban farming. Keywords: Red Onion, Cayenne Pepper, Urban Farming.
ANALISIS KEPATUHAN PMIK DALAM PEMBERIAN GENERAL CONCENT PASIEN BPJS DI RUMAH SAKIT X BANDUNG Andhani, Aulia Zeta
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42553

Abstract

Kelengkapan pengisian persetujuan umum (general consent) perlu diperhatikan, yang dikhawatirkan akan ada kesalahpahaman pasien dan keluarga pasien selama mendapatkan perawatan di rumah sakit. Penerapan persetujuan umum harus dipatuhi untuk melindungi hak dan keselamatan pasien sekaligus memberikan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan yang merawat pasien. Formulir persetujuan umum (general consent) selalu diajukan kepada pasien atau keluarga pasien sebelum pasien menerima pelayanan rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit. General Consent terlebih dahulu agar dapat dipahami dan dimengerti karena diantaranya mencakup hak dan kewajiban pasien selama diberikan pelayanan kesehatan. Metodologi yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan alat penelitian yang digunakan berupa observasi dan petunjuk wawancara. Penelitian ini dilakukan di tempat pendaftaran rawat inap Rumah Sakit X Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PMIK dinilai telah mematuhi Standar Operasional Prosedur penerimaan pasien rawat inap, hal ini ditunjukkan dengan terpenuhinya 6 (enam) indikator. Kemudian diketahui bahwa formulir persetujuan umum (general consent) tidak sesuai dengan kelengkapan indikator pada saat proses implementasi. Ketidakpatuhan ini diakibatkan oleh tidak patuhnya petugas PMIK dalam bertindak sesuai dengan 3 (tiga) dimensi kepatuhan: 1) Kepercayaan (Belief) bahwa mereka telah bertindak sesuai SOP; 2) Menerima (Accept) SOP sebagai pedoman pelaksanaan; dan 3) Melaksanakan (Act) pemberian persetujuan umum pendaftaran rawat inap.  
Tinjauan Kelengkapan Informed Consent pada Kasus Bedah terhadap Aspek Hukum di Rumah Sakit Santosa Bandung Central Royani, Abdul; Halimah, Sri Fikroh; Andhani, Aulia Zeta
Medika: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 3 No 2 (2023): Medika: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/medika.v3i2.493

Abstract

Informed consent merupakan formulir persetujuan tertulis yang diberikan oleh pasien sebelum menjalani prosedur bedah, yang menegaskan pemahaman dan pengetahuan pasien tentang risiko, manfaat, alternatif, dan konsekuensi terkait dengan tindakan medis yang akan dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kelengkapan informed consent pada kasus bedah di Rumah Sakit Umum Santosa Hospital Bandung dan menganalisis aspek hukum yang terkait. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui pendekatan deskriptif dengan menganalisis formulir informed consent yang diberikan kepada pasien yang menjalani prosedur bedah di Rumah Sakit Santosa Bandung Central. Selain itu, wawancara dengan petugas medis dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih komprehensif tentang aspek hukum yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kekurangan dalam kelengkapan informed consent pada kasus bedah di Rumah Sakit Santosa Bandung Central. Beberapa formulir informed consent tidak memuat informasi yang cukup jelas mengenai pemberi informasi dan penerima informasi, formulir informed consent yang lengkap sebanyak 76 lembar (79.61%) dan yang tidak lengkap sebanyak 20 lembar (20.39%) dari sampel 96 lenbar yang diamati. Penelitian ini menyimpulkan bahwa di Rumah Sakit Santosa Bandung Central sudah memenuhi SOP yang berlaku sesuai aspek hukumnya namun terdapat beberapa ketidaklengkapan pengisian informed consent sehingga pengisiannya belum optimal. Hal ini terjadi karena adanya tindakan-tindakan yang sifatnya darurat dan kesibukan tenaga medis. Maka dari itu, dilakukannya evaluasi dan sosialisasi untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi.