Gangguan spektrum autisme ditandai dengan hambatan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku repetitif, yang dapat menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan kebutuhan dan keinginannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode Picture Exchange Communication System (PECS) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi bahasa ekspresif anak autis kelas III di SLB Negeri Karimun. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain Single Subject Research (SSR) menggunakan pola A-B-A. Pengumpulan data dilakukan melalui tes unjuk kerja dan dokumentasi untuk mengukur perubahan komunikasi ekspresif sebelum, selama, dan setelah intervensi PECS. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam komunikasi ekspresif setelah penerapan metode PECS. Pada fase Baseline A1, subjek menunjukkan keterbatasan dalam merespons komunikasi dengan durasi respons yang lebih rendah. Setelah intervensi pada Intervensi B, terjadi peningkatan yang konsisten dalam durasi dan kualitas respons komunikasi. Fase Baseline A2 menunjukkan bahwa peningkatan tetap bertahan meskipun intervensi telah dihentikan. Persentase overlap yang rendah antara fase baseline dan intervensi mengindikasikan bahwa PECS efektif dalam meningkatkan komunikasi ekspresif anak autis. Kesimpulannya, metode PECS dapat dijadikan strategi intervensi yang direkomendasikan dalam pembelajaran anak autis untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan mengurangi perilaku negatif akibat kesulitan berkomunikasi