Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Perjumpaan Aliran Mistik Kejawen dan Mistik Islam Chakim, Mohammad Lukman; Putra, Muhammad Habib Adi
Spiritualita Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Usluhuddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/spiritualita.v7i2.1356

Abstract

Perjumpaan antara aliran mistik kejawen dan mistik islam merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Aliran mistik kejawen adalah manifestasi dari agama Jawa, yang merupakan akumulasi praktik religi masyarakat Jawa dengan pengaruh sinkretik dari agama Hindu, Budha, dan Islam. Aliran mistik islam adalah ajaran tasawuf yang berasal dari nilai-nilai Islam normatif yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis. Kedua aliran mistik ini memiliki titik temu dari segi tujuan, yaitu menjadikan penganutnya sebagai manusia yang sempurna melalui perantara penyatuan diri seorang makhluk dengan Sang Pencipta. Namun, kedua aliran mistik ini juga memiliki perbedaan dari segi metode, konsep, dan praktik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara analitis komparatif tentang persamaan dan perbedaan antara aliran mistik kejawen dan mistik islam di masyarakat Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Data diperoleh dari sumber-sumber primer dan sekunder yang relevan dengan topik penelitian. Abstract The encounter between the Javanese mystical stream and the Islamic mystical stream is an interesting phenomenon to study. The Javanese mystical stream is a manifestation of the Javanese religion, which is an accumulation of religious practices of the Javanese people with syncretic influences from Hinduism, Buddhism, and Islam. The Islamic mystical stream is a teaching of Sufism that originates from the normative values of Islam that are sourced from the Qur’an and hadith. Both mystical streams have a common point in terms of their goal, which is to make their adherents as perfect human beings through the intermediary of unifying oneself with the Creator. However, both mystical streams also have differences in terms of their methods, concepts, and practices. This study aims to examine analytically and comparatively the similarities and differences between the Javanese mystical stream and the Islamic mystical stream in Javanese society. This study uses a qualitative method with a literature study approach. Data are obtained from primary and secondary sources that are relevant to the research topic.
Pendampingan UMKM dan Ekonomi Kreatif Melalui Strategi Pemasaran Online: Studi Kasus UMKM Kripik Usus Bagus Jaya di Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri Chakim, Mohammad Lukman; Nada, Zainura
ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/almujtamae.v4i2.15303

Abstract

Digital marketing adalah penggunaan teknologi digital untuk menciptakan saluran online, seperti website, e-mail, database, TV digital, dan berbagai inovasi terbaru, termasuk blog, podcast, dan media sosial. Pemasaran merupakan hal yang penting dalam usaha atau bisnis. Dalam hal ini, penulis memfokuskan penelitian ini pada Usaha Mikro,Kecil, Menengah (UMKM) Kripik Usus "Bagus Jaya" di Desa Mlati. Penulis menggunakan metode ABCD sebagai pendekatan kepada masyarakat dengan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Desa Mlati. Tahap awal yang penulis lakukan adalah melakukan wawancara dan observasi untuk mengetahui problem yang dihadapi oleh pelaku usaha tersebut. Setelah melakukan riset, permasalahan tersebut meliputi kurangnya pemahaman akan digital marketing dan masih kurang memahami teknologi. Sehingga, penulis melakukan pendampingan kepada pelaku usaha tersebut. Hasil dari pendampingan tersebut adalah pelaku usaha berhasil membuat akun e-commerce di Shopee, melakukan rebranding dengan mengganti logo lama menjadi lebih modern, mengambil foto produk dengan lebih profesional, serta dapat membuat deskripsi produk untuk platform e-commerce. Setelah ilakukan pendampingan, UMKM menunjukkan keberhasilan yang signifikan. Pemahaman tentang pentingnya pemasaran digital pada pelaku usaha menjadi meningkat.
Studi Perjumpaan Aliran Mistik Kejawen dan Mistik Islam Chakim, Mohammad Lukman; Putra, Muhammad Habib Adi
Spiritualita Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Usluhuddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/spiritualita.v7i2.1356

Abstract

Perjumpaan antara aliran mistik kejawen dan mistik islam merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Aliran mistik kejawen adalah manifestasi dari agama Jawa, yang merupakan akumulasi praktik religi masyarakat Jawa dengan pengaruh sinkretik dari agama Hindu, Budha, dan Islam. Aliran mistik islam adalah ajaran tasawuf yang berasal dari nilai-nilai Islam normatif yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis. Kedua aliran mistik ini memiliki titik temu dari segi tujuan, yaitu menjadikan penganutnya sebagai manusia yang sempurna melalui perantara penyatuan diri seorang makhluk dengan Sang Pencipta. Namun, kedua aliran mistik ini juga memiliki perbedaan dari segi metode, konsep, dan praktik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara analitis komparatif tentang persamaan dan perbedaan antara aliran mistik kejawen dan mistik islam di masyarakat Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Data diperoleh dari sumber-sumber primer dan sekunder yang relevan dengan topik penelitian. AbstractThe encounter between the Javanese mystical stream and the Islamic mystical stream is an interesting phenomenon to study. The Javanese mystical stream is a manifestation of the Javanese religion, which is an accumulation of religious practices of the Javanese people with syncretic influences from Hinduism, Buddhism, and Islam. The Islamic mystical stream is a teaching of Sufism that originates from the normative values of Islam that are sourced from the Qur’an and hadith. Both mystical streams have a common point in terms of their goal, which is to make their adherents as perfect human beings through the intermediary of unifying oneself with the Creator. However, both mystical streams also have differences in terms of their methods, concepts, and practices. This study aims to examine analytically and comparatively the similarities and differences between the Javanese mystical stream and the Islamic mystical stream in Javanese society. This study uses a qualitative method with a literature study approach. Data are obtained from primary and secondary sources that are relevant to the research topic.
Pemanfaatan Lahan Kosong Melalui Penanaman Holtikultura di Desa Belor Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Chakim, Mohammad Lukman; Septiarini, Rizki Dwika; Febrianti, Risky Wahyu; Khusna, Nila Ni’matul; Lusyano, Vicgur; Fitroh, Mohammad Akmal Maulana; Kurnilia, Riska Elsa; Safitri, Risa Ardiya
ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Desember
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/almujtamae.v5i3.21437

Abstract

Program penanaman bibit tanaman hortikultura di Desa Belor, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri dilatarbelakangi oleh masih banyaknya pekarangan warga yang tidak produktif, padahal masyarakat memiliki keterampilan dasar pertanian yang berpotensi dioptimalkan. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai upaya peningkatan ketersediaan pangan, menambah nilai ekonomi rumah tangga, serta mendorong kemandirian lingkungan. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) yang meliputi tahap discovery, dream, design, define/delivery, dan destiny. Pelaksanaan program dilakukan melalui koordinasi dengan perangkat desa, survei lahan dan kebutuhan bibit, sosialisasi teknis budidaya, praktik penanaman langsung, serta distribusi bibit hortikultura (cabai dan tomat) kepada masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pekarangan yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini telah berubah menjadi lahan produktif yang mendukung ketahanan pangan keluarga dan membuka peluang peningkatan pendapatan. Implikasi dari kegiatan ini terlihat pada tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengelola lahan pekarangan secara berkelanjutan, serta dukungan pemerintah desa yang memperkuat keberlanjutan program di masa mendatang.