ABSTRACT In the digital era, educational games have become one of the trends in utilizing technology for learning. However, integrating culture into educational games is a challenge to ensure that the culture is preserved and can support learning to be more contextual and meaningful. There are only a few studies on the development of ethnomathematics-based Edu-games. Therefore, this research focuses on developing an Edu-game oriented towards Banten ethnomathematics with the topics of 3D and 2D shapes. Using Research and Development, the ADDIE method is employed to develop this Edu-game. In the development stage of the Edu-game, validation was carried out by three content experts and three media experts by completing questionnaires and interviews. Subsequently, a trial of the Edu-game's use in learning was conducted in two elementary schools. A total of 35 students responded to the use of the game by completing questionnaires. As a result, the development of this Edu-game achieved an average percentage above 75% for each aspect, which means this Edu-game is "excellent". Thus, it can be concluded that the Edu-game "Petualangan Barudak" is suitable as a medium for teaching geometric shapes oriented towards the ethnomathematics of Banten. ABSTRAK Di era digital, permainan edukasi telah menjadi salah satu tren dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Namun, mengintegrasikan budaya ke dalam permainan edukasi merupakan tantangan untuk memastikan bahwa budaya tersebut dilestarikan dan dapat mendukung pembelajaran agar lebih kontekstual dan bermakna. Hanya ada beberapa studi tentang pengembangan Edu-game berbasis etnomatematika. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada pengembangan Edu-game yang berorientasi pada etnomatematika Banten dengan topik bentuk 3D dan 2D. Dengan menggunakan Penelitian dan Pengembangan, metode ADDIE diterapkan sebagai tahap dalam pengembangan Edu-game ini. Pada tahap pengembangan Edu-game, validasi dilakukan oleh tiga ahli konten dan tiga ahli media melalui pengisian kuesioner dan wawancara. Selanjutnya, percobaan penggunaan Edu-game dalam pembelajaran dilakukan di dua sekolah dasar. Sebanyak 35 siswa memberikan tanggapan terhadap penggunaan permainan tersebut dengan mengisi kuesioner. Sebagai hasilnya, pengembangan Edu-game ini mencapai persentase rata-rata di atas 75% untuk setiap aspek, yang berarti Edu-game ini "sangat baik." Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Edu-game "Petualangan Barudak" cocok digunakan sebagai media untuk mengajarkan bentuk-bentuk geometri yang berorientasi pada etnomatematika Banten.