Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Property Damage di Area Penambangan Nikel PT. Trimegah Bangun Persada Halmahera Selatan Maluku Utara Maria Matruty; Andy Erwin Wijaya; Faisol Mukarom
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SARIPT. Trimegah Bangun Persada merupakan perusahaan tambang yang berakomodasi bijih nikel dan memiliki luas 4.247 Ha. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diketahui nilai frequency rate tahun 2019 mencapai 86,89 dengan severity rate mencapai 260,68. Pada tahun 2020 nilai frequency rate mencapai 40,36 dengan severity rate mencapai 121. Pada tahun 2021 nilai frequency rate mengalami penurunan menjadi 13,31 dengan severity rate 39,91 dan pada tahun 2022 nilai frequency rate mengalami penurunan lagi menjadi 13,06 dengan severity rate 39,18. Dari hasil analisis kuisioner program kerja K3, mayoritas responden menjawab setuju bahwa program manajemen K3 mampu meminimalisir angkat kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Trimegah Bangun Persada. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa nilai frekuensi kecelakaan/ frequency rate (FR) pada tahun 2019-2022 menurun dan untuk tingkat keparahan kecelakaan/ severity rate (SR) juga mengalami penurunan sehingga dapat diberikan kesimpulan bahwa program kerja yang dilakukan oleh manajemen K3 PT. Trimegah Bangun Persada dinilai mampu meminimalisir angkat kecelakaan property damage.Kata Kunci : kecelakaan kerja, property damage, manajemen K3
Rancangan Teknis Sistem Pengolahan Air Pada Kolam Pengendapan Pt. Jhonlin Baratama Jobsite PT. Baramega Citra Mulia Persada, Kotabaru, Kalimantan Selatan Bungalan, Elsy Thiansy; Novandri Kusuma Wardana; Faisol Mukarom
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKAir merupakan salah satu permasalahan besar yang dapat mengganggu aktifitas tambang. Sumber air yang masuk ke tambang antara lain air hujan, air limpasan dan air tanah. Metode penambangan di PT. Jhonlin Baratama site PT. BCMP saat ini adalah tambang terbuka (open pit mining) yang dimana dengan metode tambang yang dilakukan dapat berpotensi terkumpulnya air dalam suatu bukaan tambang dan dapat terjadinya erosi yang dimana hal ini dapat menyebabkan tingginya TSS (Total Suspended Solid) sehingga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar, oleh karena itu diperlukan rancangan dimensi kolam pengendapan guna menampung material dan air yang akan masuk untuk dikelola sebelum dialirkan menuju masyarakat sekitar .Metode yang digunakan untuk menghitung data curah hujan adalah metode Distribusi Normal dan perhitungan intensitas curah hujan menggunakan metode Monobe sehingga didapatkan debit air limpasan sebesar 54.175 m3/hari dengan kecepatan partikel mengendap sebesar 0,000987 m/detik, maka didapati luasan kolam pengendapan sebesar 412,06 m2 dengan jumlah kompartemen yang dibuat sebanyak 3 kompartemen dengan masing-masing dimensi kompartemen 1 30x18x3 dan pada kompartemen 2 dan 3 28x18x3 dengan persentase pengendapan yang terjadi pada kompartemen 1 yaitu sebesar 90,9%, dengan jumlah padatan yang masuk sebesar 115,478 m3/hari dan waktu yang dibutuhkan partikel keluar dari kompartemen sebesar 506 menit, pada kompartemen 2 persentase pengendapan sebesar 8,2% dengan jumlah padatan yang masuk sebesar 10,415 m3/hari dan waktu yang dibutuhkan partikel keluar dari kompartemen sebesar 473 menit dan kompartemen 3 persentase pengendapan sebesar 0,8% dengan jumlah padatan yang masuk sebesar 1,008 m3/hari dengan waktu penggerukan partikel di kompartemen 1 yaitu selama 3 hari sekali, pada kompartemen 2 dilakukan selama 26 hari sekali dan pada kompartemen 3 dilakukan selama 268 hari sekali.Kata kunci: Nikel Laterit, Kolam Pengendapan
Penerapan Metode Sequence Accuracy Untuk Analisis Desain Penambangan Batubara Elda Pratama Yudistira; Hidayatullah Sidiq; Faisol Mukarom
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sequence Accuracy merupakan sistem pengukuran kesesuaian penambangan secara aktual dengan mangkok desain yang sudah direncanakan dan disepakati sebelumnya (Jhony & Firdaus, 2020), PT. Bukit Makmur Mandiri Utama memiliki pengukuran akurasi pentahapan penambangan yang dikenal dengan (sequence accuracy) guna mengukur kesesuaian kegiatan penambangan dengan mangkok desain yang telah disepakati sebelumnya untuk itu sequence accuray memiliki nilai yang ditargetkan yaitu 95%, pada Bulan Agustus dilakukan analisis desain penambangan dengan melakukan pembuatan cross section antara topografi akhir Bulan Agustus dengan desain Bulan Agustus hasil tersebut didapatkan adanya ketidaksesuaian berupa overcut dan undercut. Dengan jumlah volume sebagai berikut volume Face position untuk overburden 1.184.148 bcm dan coal 118.105 ton, On sequence jumlah volume overburden 952.571 bcm dan coal 79.061 ton, overcut dengan jumlah volume overburden 53.494 bcm dan coal 2.328 ton, dan Undercut dengan jumlah volume overburden 231.577 bcm dan coal 39.044 ton dari hasil volume yang didapatkan dilakukan perhitungan nilai sequence accuracy yaitu 90% yang artinya masih ada 5% yang diluar dari oprasional yang targetkan baik berupa overcut maupun undercut. Adanya (overcut) yang terdapat pada boundary 3 pada elevasi +64, kondisi tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil cross section pada terlihat pada penampang H-H’, I-I’, dan J-J’ dan expression sequence accuracy, overcut pada area tersebut terjadi karena pada Bulan Agustus sequence 3 direncanakan untuk dilakukan ekspose seam berdasarkan hasil cross section pada penampang b-b’ seam O dengan sisi terdekat dengan permukaan pada elevasi +56 sementara pada rancangan desain penambangan Bulan Agustus sequence 3 terdapat area kerja pada elevasi +64 sehingga pada kegiatan ekspose seam kegiatan penambangan dilakukan melebihi dari rencana desain (overcut) pada area elevasi +64. serta adanya undercut dilakukan analisis berdasarkan rancangan desain penambangan pada Bulan Agustus berupa rancangan front penambangan pada kondisi ini rancangan front penambangan sudah sesuai, rancangan jalan angkut berdasarkan perhitungan rancangan jalan angkut sudah sesuai dan dilakukan juga analisis berdasarkan penempatan jumlah alat gali muat pada setiap boundary dari hasil perhitungan jumlah 1 alat gali muat pada boundary 1, 2 alat gali muat pada boundary 2, dan 2 alat gali-muat pada boundary 3 sudah tepat, sehingga di simpulkan keterdapatan undercut tidak dipengaruhi rancangan desain penambangan pada Bulan Agustus. Berdasarkan hasil analisis sehingga direkomendasikan perbaikan desain pada area yang terpadat overcut yaitu boundary 3 Bulan Agustus sehingga didapatkan nilai sequence accuracy menjadi 98% dengan total volume on sequence untuk overburden 995.426 bcm dan batubara 81.389 ton, volume overcut untuk overburden 10.639 bcm, dan total volume undercut untuk overburden menjadi 188.722 bcm, untuk batubara 36.716 ton. Kata kunci: desain penambangan, Sequence Accuracy, Overcut, Undercut
PENGARUH ADSORPSI BESI (Fe) TERHADAP MORFOLOGI ADSORBEN Mycelia Paradise; Yudha Agung Pratama; Faisol Mukarom; Triyono
Retii 2024: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-19 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to analyze the effect of the adsorption process on the morphology of adsorbents consisting of a mixture of claystone, zeolite, and activated coconut shell charcoal in adsorbing Fe ions from acid mine drainage. The adsorption process was carried out in a batch system using a hotplate stirrer on a laboratory scale. The experimental method was applied to evaluate the characterization of the adsorbent surface morphology before and after the adsorption process using a Scanning Electron Microscope (SEM). The research results showed significant changes in the adsorbent surface morphology after the adsorption process, indicated by differences in the structure and topography of the adsorbent.