Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penerapan Konsep Waste Hierarchy Pada Kegiatan Pengolahan Bijih Tembaga-Emas PT. Freeport Indonesia di Mimika Papua Paradise, Mycelia; Nurkhamim, Nurkhamim
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.017 KB)

Abstract

Kegiatan penambangan dan pengolahan mineral banyak menghasilkan limbah, berupa limbah padat, cair, gas maupun limbah berbahaya dan beracun (B3). Pengolahan bijih tembaga di PT. Freeport Indonesia menghasilkan limbah berupa tailing yang mengandung beberapa unsur logam berat yang mempunyai sifat toksik. Apabila limbah tidak dikelola maka akan berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan, kesehatan manusia dan reputasi perusahaan yang berdampak pada penjualan produk atau keuntungan perusahaan. Oleh karena itu perlu diterapkan prinsip waste hierarchy dimana limbah dapat diminimalisasi, digunakan kembali untuk pemanfaatan lain, dan didaur-ulang. PT. Freeport Indonesia telah menerapkan pengelolaan limbah berdasar prinsip wate hierarchy, diantaranya yaitu reduce, reuse, recycle, reprocess, dan downcycle.
Penerapan Konsep Waste Hierarchy Pada Kegiatan Pengolahan Bijih Tembaga-Emas PT. Freeport Indonesia di Mimika Papua Mycelia Paradise; Nurkhamim Nurkhamim
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 2, No 1 (2020): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2020.1066

Abstract

Kegiatan penambangan dan pengolahan mineral banyak menghasilkan limbah, berupa limbah padat, cair, gas maupun limbah berbahaya dan beracun (B3). Pengolahan bijih tembaga di PT. Freeport Indonesia menghasilkan limbah berupa tailing yang mengandung beberapa unsur logam berat yang mempunyai sifat toksik. Apabila limbah tidak dikelola maka akan berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan, kesehatan manusia dan reputasi perusahaan yang berdampak pada penjualan produk atau keuntungan perusahaan. Oleh karena itu perlu diterapkan prinsip waste hierarchy dimana limbah dapat diminimalisasi, digunakan kembali untuk pemanfaatan lain, dan didaur-ulang. PT. Freeport Indonesia telah menerapkan pengelolaan limbah berdasar prinsip wate hierarchy, diantaranya yaitu reduce, reuse, recycle, reprocess, dan downcycle.
Claystone, Zeolit, dan Arang Aktif Tempurung Kelapa Sebagai Komposit Untuk Menyerap Logam Fe dan Mn dari Air Asam Tambang Batubara mycelia paradise; edy nursanto; . nurkhamim
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.4672

Abstract

Penelitian ini mempelajari tentang pemanfaatan claystone yang berasal dari material overburden batubara, zeolit, dan arang aktif tempurung kelapa untuk menyerap logam Fe dan Mn dalam sampel air asam tambang batubara. Adsorben dikarakterisasi menggunakan XRD, BET, dan SEM. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa jenis mineral dalam claystone adalah kaolinit, zeolit:mordenit, dan arang aktif tempurung kelapa:cristobalite. Komposit dibuat dengan mencampurkan ketiga adsorben dengan 3 perbandingan (Claystone[C]:Zeolit[Z]:Arang aktif [A]) = 50:25:25; 25:25:50; dan 25:50:25. Berdasarkan hasil uji luas permukaan dengan metode BET, komposit dengan rasio 25:25:50 memiliki luas permukaan terbesar, yaitu 62,44 m2/g. Hasil karakterisasi SEM-EDX menunjukkan bahwa komposit memiliki morfologi yang berpori, dan memiliki situs aktif seperti Si dan Al. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch menggunakan alat hot plate stirer pada variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Uji adsorpsi menunjukkan bahwa komposit berhasil menaikkan pH AAT dari 2,6 menjadi 7,4, menurunkan konsentrasi Fe dari 13,006 mg/l ke 0,0456 mg/l (efektivitas 99,65%) dan konsentrasi Mn dari 30,59 mg/l ke 16,76 mg/l (efektivitas 45,01%). Kapasitas adsorpsi komposit adalah 0,642 mg/g untuk Fe dan 0,690 mg/g untuk Mn. Kata kunci: adsorpsi, efektivitas, kapasitas, komposit
Claystone, Zeolit, dan Arang Aktif Tempurung Kelapa Sebagai Komposit Untuk Menyerap Logam Fe dan Mn dari Air Asam Tambang Batubara mycelia paradise; edy nursanto; . nurkhamim
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.4672

Abstract

Penelitian ini mempelajari tentang pemanfaatan claystone yang berasal dari material overburden batubara, zeolit, dan arang aktif tempurung kelapa untuk menyerap logam Fe dan Mn dalam sampel air asam tambang batubara. Adsorben dikarakterisasi menggunakan XRD, BET, dan SEM. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa jenis mineral dalam claystone adalah kaolinit, zeolit:mordenit, dan arang aktif tempurung kelapa:cristobalite. Komposit dibuat dengan mencampurkan ketiga adsorben dengan 3 perbandingan (Claystone[C]:Zeolit[Z]:Arang aktif [A]) = 50:25:25; 25:25:50; dan 25:50:25. Berdasarkan hasil uji luas permukaan dengan metode BET, komposit dengan rasio 25:25:50 memiliki luas permukaan terbesar, yaitu 62,44 m2/g. Hasil karakterisasi SEM-EDX menunjukkan bahwa komposit memiliki morfologi yang berpori, dan memiliki situs aktif seperti Si dan Al. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch menggunakan alat hot plate stirer pada variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Uji adsorpsi menunjukkan bahwa komposit berhasil menaikkan pH AAT dari 2,6 menjadi 7,4, menurunkan konsentrasi Fe dari 13,006 mg/l ke 0,0456 mg/l (efektivitas 99,65%) dan konsentrasi Mn dari 30,59 mg/l ke 16,76 mg/l (efektivitas 45,01%). Kapasitas adsorpsi komposit adalah 0,642 mg/g untuk Fe dan 0,690 mg/g untuk Mn. Kata kunci: adsorpsi, efektivitas, kapasitas, komposit
Efektivitas Komposit Material Overburden Batubara, Zeolit, dan Arang Aktif Tempurung Kelapa Sebagai Adsorben Besi dalam Air Asam Tambang Mycelia Paradise; Edy Nursanto; Nurkhamim Nurkhamim
Indonesian Journal of Earth Sciences Vol. 1 No. 1 (2021): June
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.958 KB) | DOI: 10.52562/injoes.v1i1.34

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mempelajari penyerapan Fe dari air asam tambang yang berasal dari lokasi penambangan batubara. Adsorben yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kombinasi antara claystone, zeolit, dan arang aktif tempurung kelapa. Adsorben tersebut harus diaktivasi terlebih dahulu untuk membersihkan pengotor di permukaannya sehingga luas permukaannya meningkat. Aktivasi claystone dilakukan dengan 3M NaOH, zeolit dengan 3M HCl, dan arang tempurung kelapa dengan 4M HCl. Komposit dibuat dengan mencampurkan ketiga adsorben dengan  perbandingan (Claystone[C]: Zeolit[Z]: Arang aktif[A]) = 25:25:50. Hasil uji luas permukaan menunjukkan bahwa komposit memiliki luas permukaan 62,44 m2/g. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch menggunakan alat hot plate stirer pada variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Berdasarkan hasil uji adsorpsi,  7,5 gram komposit  mampu menurunkan konsentrasi Fe dengan efektivitas 99,61%  dan kapasitas adsorpsi 0,432 mg/g pada waktu kontak 30 menit.  Kata Kunci: adsorpsi, komposit, efektivitas, kapasitas Abstract: This research studied adsorption iron (Fe) from acid mine drainage in coal mining. Adsorbent used in this research is the combination of activated claystone, activated zeolite, and ativated carbon from coconut shell. The adsorbents need to be activated to remove the impurities from its surface and improved its surface area. Claystone was activated using 3M NaOH, 3M HCl for zeolite, and 4M HCl for coconut shell. Composite was made by mixing claystone, zeolite, and coconut shell with 3 ratio (claystone [C], zeolite [Z], activated carbon [A]) = 25:25:50. The result of surface area analyzer showed that the surface area of composite was 62,44 m2/g. Adsorption with batch system was carried out using hot plate stirer on 30,60, 90, 120, and 150 minutes of contact time. Adsorption result showed that 7,5 gram of composite succeded decreasing iron metal concentration with 99,61%  effectiveness and 0,432 mg/g adsorption capacity on 30 minutes of contact time. Keywords: adsorption, composite, efectiveness, capacity
Pemanfaatan Material Overburden Batubara Sebagai Komposit Untuk Menurunkan Logam Mn dari Air Asam Tambang Batubara Mycelia Paradise; Edy Nursanto; Nur Khamim
Jurnal Inovasi Pertambangan dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2021): Jurnal Inovasi Pertambangan dan Lingkungan
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jipl.v1i1.20420

Abstract

Penelitian ini mempelajari tentang pemanfaatan material overburden batubara yaitu claystone, yang akan dikombinasikan dengan zeolit dan arang aktif tempurung kelapa untuk menurunkan logam Mn dalam air asam tambang batubara. Aktivasi claystone dilakukan dengan 3M NaOH, zeolit dengan 3M HCl, dan arang tempurung kelapa dengan 4M HCl. Komposit dibuat dengan mencampurkan ketiga adsorben dengan  perbandingan (Claystone[C]:Zeolit[Z]:Arang aktif [A]) = 25:25:50. Hasil uji luas permukaan menunjukkan bahwa komposit memiliki luas permukaan 62,44 m2/g. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch menggunakan alat hot plate stirer pada variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Berdasarkan hasil uji adsorpsi,  7,5 gram komposit  mampu menurunkan konsentrasi Mn dengan efektivitas 43,64%  dan kapasitas adsorpsi 0,445 mg/g pada waktu kontak 30 menit.  Kata kunci : adsorpsi, komposit, efektivitas, kapasitas
Evaluasi Ekonomi Evaluasi Ekonomi Proyek Pengolahan Batu Andesit di PT. Calvary Abadi Desa Somopuro Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten Mycelia Paradise; Ag. Isjudarto; H. Kresno
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII Ke-14 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Calvary Abadi Klaten is an andesite processing plant located in Somopuro, Jogonalan, Klaten, Central Java. The average monthly total production is 51.000 m3. There are four products: 5mm-10mm split stone, 10mm-20mm split stone, 20mm-30mm split stone, and stone ash. The criteria used in this study are NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), and PBP (payback period). A project is feasible if it fullfills three conditions: NPV is bigger than zero, IRR is bigger than minimum interest rate specified (i *), and PBP is shorter than project life. Sensitivity analysis is used to determine the sensitivity of the project if some of its main variables changed. This study used two capital structures. The first capital structure was 60% own capital and 40% loan capital, and the second was 100% own capital. Based on the calculation results, the first capital structure obtained NPV = Rp. 12,857,234,525, IRR = 42.8%, and PBP = 2.97 years. And the second capital structure obtained NPV = Rp. 9,897,703,535, IRR = 30.1%, and PBP = 3.83 years. Based on the results above, can be concluded that andesite stone processing project at PT. Calvary Abadi Klaten is a feasible project. Based on sensitivity analysis, the project was still feasible when operating cost increased up to 10% and revenue (selling price) decreased up to 10%. Keyword : NPV, PBP, and Sensitivity analysis
LIMBAH TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF PENYERAP LOGAM BERAT YANG RAMAH LINGKUNGAN DAN EKONOMIS Mycelia Paradise; Edi nursanto; Nurkhamim
Retii 2020: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-15
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coconut shell is one of the waste that has not been used optimally and its availability is abundant. Usually coconut shell used as handicrafts. Several studies shown that coconut shell can be used as activated carbon to adsorb heavy metals from wastewater through the adsorption process. Charcoal made from coconut shell are then activated using heating (physical activation) and using chemical solutions as activators (chemical activation). Chemical solutions usually used as activators are acidic or alkaline solutions such as hydrochloric acid (HCl), sulfuric acid (H2SO4), zinc chloride (ZnCl2), sodium carbonate (Na2CO3), sodium chloride (NaCl), phosphoric acid (H3PO4), and sodium hydroxide (NaOH). Several studies shown that coconut shell activated carbon is able to adsorb heavy metals copper (Cu), iron (Fe), zinc (Zn), lead (Pb), cadmium (Cd), chromium (Cr), and aluminum (Al) with good adsorption capacity Keywords: adsorption, coconut shell activated carbon
Pengaruh Adsorpsi Fe Dalam Air Asam Tambang Terhadap Luas Permukaan Adsorben Mycelia Paradise
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adsorpsi merupakan salah satu metode efektif untuk menurunkan logam berat dalam air. Salah satu faktor penentu keberhasilan proses adsorpsi adalah adsorben. Penelitian ini memanfaatkan clay, zeolit, dan arang aktif tempurung kelapa sebagai komposit untuk menyerap Fe. Proses adsorpsi dilakukan dengan sistem batch dengan variabel massa komposit 2,5 gram, kecepatan pengadukan 300rpm dan waktu kontak 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben memiliki luas permukaan 62,442 m2/g. Setelah uji adsorpsi, luas permukaan mengalami penurunan menjadi 56,050 m2/g. Menurunnya luas permukan adsorben ini sejalan dengan penurunan konsentrasi Fe setelah adsorpsi, dari konsentrasi awal 13,006 mg/L menjadi 0,1484 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa komposit sebagai adsorben telah berhasil menyerap Fe sehingga pori-porinya terisi oleh Fe dan logam berat lainnya.Kata kunci: adsorpsi, adsorben, Fe, luas permukaan
Adsorbent Size's Impact On Removing Heavy Metals Mycelia Paradise; Yudha Agung Pratama
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 2 (2023): March
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i2.9167

Abstract

Numerous variables affect how well adsorption works. The material's surface area is a crucial factor in adsorption. The speed of adsorption by powder material is greater than by granular material. It is related to its surface area. The study aimed to compare the changes of dissolved heavy metals and water pH after adsorption using 60 and 100-mesh adsorbent. A hot plate stirrer was used to carry out adsorption for 5, 10, and 15 minutes. The result showed that the pH of the water changed to neutral after adsorption using 100 mesh adsorbent. Water pH did not meet quality standards after adsorption with 60 mesh adsorbent. The heavy metal Fe in water decreased with an effectiveness rate of 99.5% within 5 minutes of contact time. The concentration of Fe met the quality standards, both in adsorption using 60 and 100 mesh adsorbents. The concentration of Mn did not meet the quality standards. The effectiveness rate of reducing Mn was only 48.6% within 15 minutes of contact time.