Dwi Nursanti, Anastasia Lina
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EDUKASI PENERAPAN E-HEALTH DALAM MENUNJANG PELAYANAN KESEHATAN DI KALANGAN REMAJA Dwi Kurniawan, Hendra; Sriwiyati, Lilik; Hartono, Muljadi; Prabawati Tirta Dharma, Yovita; Dwi Nursanti, Anastasia Lina; Santoso, Budi
Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): ABDIMAS KOSALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMI KESEHATAN PANTI KOSALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/akj.v3i2.338

Abstract

Kemajuan dan perkembangan teknologi dalam sektor kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Salah satu masalah yang telah muncul di seluruh dunia adalah penggunaan teknologi dan informasi komunikasi (TIK) untuk menghubungkan rumah sakit dan pusat kesehatan dengan e-kesehatan. Untuk meningkatkan layanan kesehatan, sebagian besar lembaga kesehatan di Indonesia telah menggunakan e-health. Namun, banyak orang yang belum mengerti dan paham tentang adanya e-health dalam lembaga kesehatan mereka. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penerapan e-health akan berdampak pada kualitas layanan yang diberikan. Hal tersebut mendasri bahwa sangat diperlukan sosialisasi yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penerapan e-health dalam menunjang pelayanan kesehatan yang ada. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMK Kesehatan Giri Handayani Gunung Kidul dalam penerapan e-health untuk menunjang pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu menambah wawasan dan pengetahuan siswa SMK Kesehatan Giri Handayani Gunung Kidul tentang penerapan dan pemanfaatan e-health dalam menunjang pelayanan kesehatan yang ada. Kesimpulan dari edukasi yang diberikan yaitu siswa dapat menerapkan dan memanfaatkan e-health dalam menunjang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih optimal.   Kata kunci: e-health, edukasi, pelayanan kesehatan, remaja, teknologi informasi   Technological advances and developments in the health sector are very important to improve the quality of health services provided to the community. One issue that has emerged worldwide is the use of information and communication technology (ICT) to connect hospitals and health centers with e-health. To improve health services, most health institutions in Indonesia have used e-health. However, many people do not understand and comprehend the existence of e-health in their health institutions. Lack of public knowledge about the implementation of e-health will have an impact on the quality of services provided. This is the basis that useful socialization is needed to increase public knowledge about the application of e-health in supporting existing health services. This community service activity aims to increase the knowledge of Giri Handayani Health Vocational School students in Gunung Kidul in implementing e-health to support existing health services in Indonesia. The result of this community service activity is to increase the insight and knowledge of Giri Handayani Health Vocational School students in Gunung Kidul regarding the application and use of e-health in supporting existing health services. The conclusion from the education provided is that students can apply and utilize e-health to support the health services needed, so that health services can be more optimal.   Keywords: e-health, health services e-health, education, health services, youth, information technology
EDUKASI PENERAPAN ASK, KNOW, AND CHECK DALAM PELAKSANAAN PEMBERIAN TERAPI OBAT PADA PELAYANAN KESEHATAN Sriwiyati, Lilik; Dwi Kurniawan, Hendra; Hartono, Muljadi; Dwi Nursanti, Anastasia Lina; Prabawati Tirta Dharma, Yovita; Santoso, Budi
Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): ABDIMAS KOSALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMI KESEHATAN PANTI KOSALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/akj.v3i2.339

Abstract

Keselamatan pasien merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan pemberian terapi obat merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan dalam keselamatan pasien. Selain petugas kesehatan, pasien juga memiliki peranan penting dalam kesuksesan pelaksanaan pemberian terapi obat. Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk menunjang hal tersebut adalah penerapan ask, know, and check dalam pelaksanaan pemberian terapi obat. Masyarakat masih banyak yang belum mengetahui adanya cara tersebut. Warga Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo masih banyak yang belum mengetahui adanya ask, know, and check dalam pemberian terapi obat. Untuk itu perlu adanya sosialisasi tentang penerapan ask, know, and check. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga tentang penerapan ask, know, and check dalam pelaksanaan pemberian terapi obat pada pelayanan kesehatan. Edukasi yang telah diberikan kepada masyarakat memberikan dampak positif yaitu pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang adanya metode ask, know, and check dalam proses pemberian obat terapi menjadi meningkat dan dapat diterapkan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan.   Kata kunci: Ask, know, check, pemberian obat, pasien   Patient safety is an important thing to pay attention to in providing health services. The implementation of drug therapy is one of the things that must be considered in patient safety. Apart from health workers, patients also have an important role in the successful implementation of drug therapy. One method that can be applied to support this is the application of ask, know, and check in the implementation of drug therapy. Many people still don't know that this method exists. Many residents of Gedangan Village, Grogol District, Sukoharjo Regency still do not know about the existence of ask, know, and check in providing drug therapy. For this reason, there is a need for socialization regarding the application of ask, know, and check. This community service activity aims to increase residents' knowledge about the application of ask, know, and check in the implementation of drug therapy in health services. The education that has been provided to the community has had a positive impact, namely that the community's knowledge and insight regarding the ask, know, and check method in the process of administering therapeutic drugs has increased and can be applied in the use of health services.   Keywords: ask, know, check, drug administration, patient
DETERMINAN KESEHATAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN DIARE DI SUKOHARJO, JAWA TENGAH TAHUN 2023: ANALISIS SPASIAL Aqsyari, Rizki; Dwi Nursanti, Anastasia Lina; Tirta Dharma, Yovita Prabawati
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 13 No 1 (2025): KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/kjik.v13i1.394

Abstract

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan global yang masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas, terutama pada balita. Selama diare, air dan elektrolit termasuk natrium, klorida, kalium, dan bikarbonat hilang melalui tinja cair, muntah, keringat, urin, dan pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kesehatan lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian diare melalui analisis spasial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berdasarkan tempat atau lokasi. Studi ini bersifat deskriptif dengan populasi sebagai unit analisisnya (unit analisis agregat). Selain itu, penelitian dengan desain ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari institusi terkait. Pada penelitian ini, penyakit yang diteliti adalah kejadian diare, sementara faktor risiko yang diteliti adalah sarana air minum, jamban sehat, jumlah penduduk. Pada tahun 2023, data menunjukkan bahwa Kecamatan Mojolaban merupakan wilayah dengan jumlah sarana air minum paling sedikit di Kabupaten Sukoharjo, yaitu hanya sebanyak 11 tempat. Kondisi ini berkorelasi dengan tingginya angka kejadian diare di wilayah tersebut yang mencapai 2.506 kasus. Situasi ini menandakan bahwa keterbatasan akses terhadap air bersih dapat meningkatkan risiko masyarakat terkena penyakit diare. Di sisi lain, Kecamatan Grogol tercatat sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di Sukoharjo, yakni sebanyak 121.584 jiwa. Selain itu, Grogol juga memiliki jumlah jamban sehat terbanyak dengan total 40.454 kepala keluarga (KK). Meskipun begitu, jumlah kasus diare di kecamatan ini juga tinggi, yaitu mencapai 3.283 kasus, menunjukkan bahwa keberadaan fasilitas sanitasi saja tidak cukup untuk menekan angka kejadian diare apabila tidak disertai perilaku hidup bersih dan pengelolaan limbah yang memadai. Kesimpulan: Tingginya kejadian diare di Kabupaten Sukoharjo, khususnya di Kecamatan Mojolaban dan Grogol, berkaitan erat dengan keterbatasan sarana air minum, tingginya jumlah penduduk, serta belum optimalnya pemanfaatan jamban sehat. Kata Kunci: diare, jumlah penduduk, jamban sehat Diarrhea is one of the global health problems that is still a major cause of morbidity and mortality, especially in toddlers. During diarrhea, water and electrolytes including sodium, chloride, potassium, and bicarbonate are lost through loose stools, vomiting, sweat, urine, and respiration. This study aims to determine the environmental health determinants that influence diarrhea incidence through spatial analysis. This study uses a quantitative method based on place or location. This study is descriptive with population as the unit of analysis (aggregate analysis unit). In addition, research with this design uses secondary data obtained from related institutions. In this study, the disease studied was diarrhea incidence, while the risk factors studied were drinking water facilities, healthy toilets, and population. In 2023, data shows that Mojolaban District is the area with the fewest number of drinking water facilities in Sukoharjo Regency, which is only 11 places. This condition correlates with the high incidence of diarrhea in the area, which reached 2,506 cases. This situation indicates that limited access to clean water can increase the risk of people getting diarrhea. On the other hand, Grogol District is recorded as the area with the largest population in Sukoharjo, which is 121,584 people. In addition, Grogol also has the largest number of healthy latrines with a total of 40,454 heads of families (KK). Even so, the number of diarrhea cases in this district is also high, reaching 3,283 cases, indicating that the existence of sanitation facilities alone is not enough to reduce the incidence of diarrhea if it is not accompanied by clean living behavior and adequate waste management. Conclusion: The high incidence of diarrhea in Sukoharjo Regency, especially in Mojolaban and Grogol Districts, is closely related to limited drinking water facilities, the high population, and the less than optimal use of healthy latrines. Keywords: diarrhea, healthy toilets, population,
EDUKASI PEMANFAATAN FASILITAS LAYANAN KESEHATAN PRIMER DAN CEK KESEHATAN GRATIS DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT Dwi Kurniawan, Hendra; Aqsyari, Rizki; Setia Ismandani, Risa; Tirta Dharma, Yovita Prabawati; Dwi Nursanti, Anastasia Lina
Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2025): ABDIMAS KOSALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMI KESEHATAN PANTI KOSALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/akj.v4i2.411

Abstract

Pemanfaatan layanan kesehatan primer adalah aspek krusial yang perlu menjadi perhatian utama di masyarakat. Berbagai masalah kesehatan yang terus-menerus muncul berdampak negatif pada status kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penerapan pemeriksaan kesehatan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari menjadi sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan komunitas. Meskipun layanan kesehatan primer berfungsi sebagai garda terdepan dalam sistem kesehatan, pemanfaatannya masih jauh dari optimal. Berdasarkan data dan observasi awal, ditemukan bahwa masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami manfaat dan aksesibilitas fasilitas kesehatan primer. Selain itu, pengetahuan tentang program deteksi dini penyakit melalui cek kesehatan gratis juga masih terbatas. Situasi ini menghambat upaya preventif dan promotif dalam menjaga kesehatan. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan layanan kesehatan primer serta program cek kesehatan gratis. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan tanya jawab. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan layanan kesehatan primer dan masyarakat antusias dalam mengikuti cek kesehatan yang dilakukan. Kata kunci: edukasi; layanan kesehatan primer; pemeriksaan kesehatan The utilization of primary health care services is a crucial aspect that requires primary public attention. Various health problems that continually arise negatively impact the overall health status of the community. Therefore, implementing routine health checks in daily life is crucial to maintaining and improving public health. Although primary health care services serve as the frontline of the health system, their utilization is still far from optimal. Based on preliminary data and observations, it was found that many people still do not fully understand the benefits and accessibility of primary health care facilities. Furthermore, knowledge about early disease detection programs through free health checks is also limited. This situation hampers preventive and promotive efforts in maintaining health. This community service program focused on increasing public awareness, knowledge, and participation in utilizing primary health care services and the free health check program. The methods used in this activity were lectures and question-and-answer sessions. The results of the community service activity showed an increase in public understanding about the use of primary health care services and community enthusiasm in participating in the health checks. Keywords: education; health check-ups; primary health care
ANALISIS FAKTOR KENDALA KODING: STUDI KUALITATIF PADA MAHASISWA PRODI SARJANA ADMINISTRASI RUMAH SAKIT STIKES PANTI KOSALA Tirta Dharma, Yovita Prabawati; Dwi Nursanti, Anastasia Lina; Dwi Kurniawan, Hendra; Setia Ismandani, Risa
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/kjik.v12i1.326

Abstract

Latar Belakang: sejak diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dalam penentuan tarif pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menganut sistem pengelompokan diagnosis dan prosedur (casemix), menjadikan sistem pengkodingan menjadi penting dalam penentuan tarif pasien. Untuk itu diperlukan petugas yang kompeten di bidang pengkodingan. Sebagai upaya melatih kompetensi pengkodingan maka Prodi Sarjana Administrasi Rumah Sakit di STIKES Panti Kosala memberikan pembelajaran pada mahasiswa melalui praktik klinik. Namun dalam prosesnya mahasiswa mengalami hambatan dalam melakukan pengkodingan. Untuk itu perlu dikaji lebih dalam faktor apa saja yang menajdi kendala koding pada mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor kendala koding pada mahasiswa sehingga dapat didentifikasi solusi yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain kualitatif. Sampel dalam penelitian terdiri dari 5 informan kunci, 1 informan utama dan 1 informan tambahan. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan analisis tematik. Hasil penelitian yang didapatkan adalah faktor kendala koding pada mahasiswa terdiri dari tulisan dokter yang sulit dibaca, diagnosis penyakit/tindakan tidak lengkap dan tidak spesifik, pengetahuan serta perbedaan penggunaan ICD. Kesimpulan faktor kendala koding bagi mahasiswa sebagian besar dikarenakan karena tulisan dokter sulit dibaca, diagnosis penyakit/ tindakan tidak lengkap dan tidak spesifik serta perbedaan panduan ICD yang digunakan institusi rumah sakit.   Kata kunci: koding, studi kualitatif   Background: since the implementation of the National Social Security System (SJSN) in determining the tariffs for patients covered by the National Health Insurance (JKN) who adhere to the diagnosis and procedure grouping system (casemix), the coding system has become crucial in tariff determination for patients. Therefore, competent personnel in the coding field are needed. In an effort to train coding competence, the Bachelor of Hospital Administration Program at STIKES Panti Kosala provides practical clinic learning to students. However, students encounter obstacles in the coding process. Hence, it is necessary to further examine the factors that hinder coding among students. The objective of this research is to identify the coding constraint factors among students so that appropriate solutions can be identified to overcome these obstacles. This research is descriptive with a qualitative design. The research sample consists of 5 key informants, 1 main informant, and 1 additional informant. The analysis of the research results is conducted through thematic analysis. The results of the study indicate that the factors hindering coding among students include illegible doctor's handwriting, incomplete and nonspecific disease/ procedure diagnoses, knowledge, and differences in the use of ICD. The conclusion is that the main factors hindering coding for students are largely due to illegible doctor's handwriting, incomplete and nonspecific disease/ procedure diagnoses, and differences in the ICD guidelines used by hospital institutions (International Classification of Diseases).   Keywords: diagnosis code, qualitative study
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN UNIT LOGISTIK NON MEDIS DENGAN KEPUASAN PENGGUNA DI RUMAH SAKIT Dr. OEN KANDANG SAPI SOLO Setia Ismandani, Risa; Dwi Nursanti, Anastasia Lina; Dwi Kurniawan, Hendra; Aqsyari, Rizki
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 13 No 2 (2025): KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/kjik.v13i2.438

Abstract

Rumah sakit sebagai institusi layanan kesehatan tidak hanya fokus pada pelayanan medis, tetapi juga harus memberikan pelayanan non medis secara paripurna. Salah satu komponen penting dalam pelayanan non medis adalah unit logistik, yang berperan strategis dalam menunjang kelancaran operasional rumah sakit melalui penyediaan barang dan peralatan secara tepat waktu, jumlah, dan mutu. Kualitas pelayanan logistik yang baik tidak hanya memengaruhi efisiensi kerja tenaga kesehatan, tetapi juga berdampak langsung pada kualitas pelayanan pasien. Kepuasan petugas kesehatan sebagai pengguna internal sangat dipengaruhi oleh kelengkapan, ketepatan, dan kesiapan logistik non medis. Ketika logistik dikelola dengan baik, petugas dapat bekerja lebih optimal dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Namun dalam praktiknya, masih sering ditemukan permasalahan seperti keterlambatan distribusi dan ketidaktersediaan barang mendesak (cito), yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna dan menurunkan kualitas layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan unit logistik non medis dengan kepuasan pengguna. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional. Sampel  yang digunakan adalah pengguna layanan unit logistik non medis di RUMAH SAKIT Dr. OEN KANDANG SAPI SOLO sejumlah 75 responden. Analisis bivariat dengan chi square diperoleh hasil p=0,002, sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan unit logistik non medis dengan kepuasan pengguna di RUMAH SAKIT Dr. OEN KANDANG SAPI SOLO. Kata Kunci : kepuasan, kualitas layanan, logistik non medis Hospitals, as healthcare institutions, not only focus on medical services but also must provide comprehensive non-medical services. One of the important components in non-medical services is the logistics unit, which plays a strategic role in supporting the smooth operation of the hospital by ensuring the timely provision of goods and equipment in the right quantity and quality. Good logistics service quality not only affects the work efficiency of healthcare personnel but also has a direct impact on the quality of patient care. The satisfaction of healthcare staff as internal users is strongly influenced by the completeness, accuracy, and readiness of non-medical logistics. When logistics are well-managed, staff can work more optimally and deliver the best possible care to patients. However, in practice, issues such as delays in distribution and unavailability of urgent (cito) items are still frequently encountered, which can affect user satisfaction and reduce service quality. This study aims to determine the relationship between the quality of non-medical logistics service units and user satisfaction. This research is a correlational analytic study. The sample consisted of 75 respondents who were users of the non-medical logistics service unit at Dr. OEN KANDANG SAPI SOLO HOSPITAL. Bivariate analysis using the Chi-square test yielded a result of p = 0.002, indicating a significant relationship between the quality of non-medical logistics service units and user satisfaction at Dr. OEN KANDANG SAPI SOLO HOSPITAL. Keyword: service quality, non-medical logistics, satisfaction