ABSTRAK Bakteri Staphylococcus aureus merupakan patogen utama bagi manusia. Hampir pada setiap orang dapat mengalami infeksi oleh Staphylococcus aureus sepanjang hidupnya, mulai infeksi pada kulit yang dikategorikan infeksi ringan sampai infeksi berat. Salah satu cara diduga dapat mengambat pertumbuhan bakteri yaitu dengan menggunakan ekstrak tanaman yang mengandung senyawa fitokimia. Tanaman yang digunakan dalam penelitian yaitu tumbuhan terap (Artocarpus odoratissimus Blanco). Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah pemberian dengan berbagai tingkat konsentrasi (20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%) ekstrak daun terap dapat mengahambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental secara in vitro dengan menggunakan rangcangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa semakin besar tingkat konsentrasi maka dihasilkan semakin besar zona hambat. Pada konsentrasi 20% dengan rata-rata sebesar 1mm, 40% sebesar 2mm, 60% sebesar 2,7mm, 80% sebesar 3,7mm dan 100% sebesar 4,3mm dan pada kontrol positif menggunakan ampicillin 1% sebesar 0,5mm, serta kontrol negatif 0mm. Hasil analisis dengan menggunakan uji anova menunjukkan bahwa yang tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap konsentrasi ektstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kata Kunci : bakteri patogen, ekstrak daun terap, Staphylococcus aureus ABSTRAC Staphylococcus aureus bacteria are the main pathogens for humans. Almost anyone may experience several types of Staphylococcus aureus infection throughout his life, mild skin infections up to severe infections. One way that is thought to inhibit bacterial growth is by using plant extracts containing phytochemical. The plants used in this study were terap leaves (Artocarpus odoratissimus Blanco). The purpose of this study was to determine whether the administration with various levels of concentration (20%, 40%, 60%, 80%, and 100%) of terap leaf extract (Artocarpus odoratissimus Blanco) could inhibit the growth of Staphylococcus aureus. This research is an experimental study with in vitro approach using complete randomized block (CRD). Results showed that the greater the concentration level, the greater the inhibition zone produced. At a concentration of 20% with an average of 1mm, 40% at 2mm, 60% at 2.7mm, 80% at 3.7mm and 100% at 4.3mm and at positive controls using ampicillin 1% at 0.5mm, and negative control 0mm. Results of the analysis using ANOVA test showed that there were no significant differences in each extract concentration given to inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria. Keywords: pathogen bacteria, tarap extract, Staphylococcus aureus,