Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Faktor yang Memengaruhi Tren Angka Kejadian dan Keparahan Demam Berdarah Dengue pada Anak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 2020-2022 Windhasari, Siti C.; Waworuntu, David S.; Tatura, Suryadi N. N.
Medical Scope Journal Vol. 7 No. 1 (2025): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v7i1.53689

Abstract

Abstract: Dengue infection remains as a significant global health issue due to its rapid spread and increasing number of cases each year. Dengue hemorrhagic fever (DHF) and its severity, dengue shock syndrome (DSS), can be caused by various factors, namely the host, behavior, environment, vectors, health services, and agents. This study aimed to determine the factors that influenced the trend of incidence and severity of DHF at Prof. R. D. Kandou Hospital, Manado. This was a descriptive and analytical study with a cross sectional design. The statistical analysis showed a significant correlation with a negative direction between air temperature and DHF incidence rate (p = 0.029, r = -0.363). Air humidity and rainfall did not have a significant relationship with DHF incidence. Based on the place of residence, a significant association was found with the severity of DHF (p=<0.001, OR=234.103). No significant association was found between economic level and the severity of the disease. In conclusion, there are significant relationships between air temperature and the incidence of DHF, and between the place of residence and the severity of the disease. It is expected that the government and the community can include these factors as indicators in efforts to prevent and control DHF and its severity. Keywords: dengue hemorrhagic fever; dengue shock syndrome; risk factors; children    Abstrak: Infeksi dengue masih menjadi salah satu isu kesehatan global yang signifikan oleh karena penyebarannya yang cepat serta peningkatan jumlah kasus tiap tahunnya. Demam berdarah dengue (DBD) dan keparahannya yakni dengue shock syndrome (DSS) dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, yakni faktor pejamu, perilaku, lingkungan, vektor, pelayanan kesehatan, dan agen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari faktor-faktor yang memengaruhi tren angka kejadian dan keparahan DBD di RSUP Prof. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian ialah analitik deskriptif dengan desain potong lintang. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi bermakna dengan arah negatif antara suhu udara dengan angka kejadian DBD (p=0,029; r=-0,363). Kelembaban udara dan curah hujan tidak memiliki hubungan bermakna terhadap angka kejadian DBD. Berdasarkan tempat tinggal, didapatkan hubungan bermakna dengan tingkat keparahan DBD (p=<0,001; OR=234,103). Tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat ekonomi dengan tingkat keparahan penyakit. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna antara suhu udara dengan kejadian DBD, dan antara tempat tinggal dengan tingkat keparahan penyakit. Diharapkan bagi pemerintah dan masyarakat dapat mengikutsertakan faktor-faktor tersebut sebagai indikator dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan DBD serta keparahannya. Kata kunci: demam berdarah dengue; dengue shock syndrome; faktor risiko; anak
Profil Penyakit Jantung Bawaan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode September 2022 – Agustus 2023 Baksh, Aida K.; Waworuntu, David S.; Umboh, Adrian
e-CliniC Vol. 12 No. 3 (2024): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v12i3.55352

Abstract

Abstract: Congenital heart disease (CHD) is a congenital heart defect that occurs during the heart development period of 3-8 weeks gestational age. This disease is divided into two categories, non-cyanotic CHD and cyanotic CHD. This study aimed to determine the profile of CHD in the Pediatric Department of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from September 2022 to August 2023. This was a retrospective and descriptive study using patients’ medical records during the period September 2022 - August 2023. The results obtained 94 patients with a mean age of 3.6 years, most of them were >5 years old (35.1%), consisting of males (53.2%) and females (46.8%). Asianotic CHD (78.7%) was the most common CHD found, and the majority of patients had good nutritional status (59.6%). In conclusion, congenital heart disease in children is most common in males, with asianotic type, and good nutritional status. Keywords: congenital heart disease; pediatric patients    Abstrak: Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan sejak lahir pada jantung yang terjadi saat masa perkembangan jantung usia gestasi 3-8 minggu. Penyakit ini terbagi atas dua kategori yaitu PJB non sianotik dan PJB sianotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil PJB di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode September 2022 – Agustus 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan menggunakan rekam medik pasien selama periode September 2022 – Agustus 2023. Hasil penelitian mendapatkan 94 pasien PJB dengan rerata usia 3,6 tahun, terbanyak pada sebaran usia >5 tahun (35,1%), jenis kelamin laki-laki (53,2%) dan perempuan (46,8%), Penyakit jantung bawaan asianotik (78,7%) merupakan kategori PJB terbanyak, dan mayoritas pasien memiliki status gizi baik (59,6%). Simpulan penelitian ini ialah penyakit jantung bawaan pada anak terbanyak berjenis kelamin laki-laki, jenis asianotik, dan memiliki status gizi baik. Kata kunci: penyakit jantung bawaan; pasien anak