Claim Missing Document
Check
Articles

PERBANDINGAN JENIS KONSUMSI AIR MINUM DENGAN KRISTALURIA PADA ANAK Umboh, Adrian; Umboh, Valentine
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The sources of  drinking water should be qualified both in chemistry, physics, radioactive or bacteriological. One of the parameters in terms of the quality of water is the amount of deposits of minerals such as calcium and magnesium ions. Water consumption of high calcium can increase urine calcium excretion and the process of early occurrence of kidney stones. This research aims to analyze the difference of urinary calcium excretion in children based on the consumption of well water, bottled water and water from a drinking water company and there is not kristaluria. The design of the study was observational, analytic approach to cut the latitude. This research was conducted in three places, on the island of Gangga, Manado and Bitung in April until the month of November 2016. Urinary calcium excretion was measured by calculating the ratio of urine calcium against creatinin urine. And measured also levels of calcium in drinking water. Data were analyzed with Anova test followed by the Fisher test is meaningful and logistical regression. The result p 0.05 was considered meaningful <. On this research obtained 112 children met the criteria of inclusion, the mean excretion of urinary calcium is obtained from the overall sample is 0.143 mg/dl. There is a very meaningful distinction between samples mengkonsumi water Company drinking water and bottled water as well as samples that consume water Company drinking water and well water with a value of p < 0.0001. In the sample who consume bottled water and well water not obtained urine calcium excretion that difference means p = 0.073. In this study also brings about the relationship between calcium excretion meaning apparent urine hiperkalsiuria of events. These relationships meet the logistical regression equations p = 1/1 + e (0,722-+4, 55x). From this research it can be concluded that calcium levels from each different drinking water and may cause a difference in calcium excretion of urine as well as related events kristaluria. Key words: water, kristaluria, kidney stones
HUBUNGAN MATRIXMETALLOPROTEINASES-9 DAN THROMBOSPONDIN-1 DENGAN TEKANAN DARAH PADA ANAKDENGAN RIWAYAT BERAT LAHIR RENDAH Umboh, Adrian; Wilar, Rocky; Bernadus, Janno B. B.
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 3, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractDisorders of endothelial function that occur in low-weight infants can result in increased levels of Metallo proteinases-9 (MMP-9) and Thrombospondin-1 (TSP-1) and are associated with increased blood pressure. MMP-9 is a family of endopeptidaseszinc-dependent that is responsible for tissue remodeling, both physiological and pathophysiological. The purpose of this study was to see the relationship between MMP-9 and TSP-1 with birth weight and blood pressure in children with a history of low birth weight. This study was a correlational observational analytic with cross sectional approach, namely by looking at the relationship between MMP-9 and TSP-1 levels with birth weight and blood pressure. This research was conducted from April to October 2018 at RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado, North Sulawesi in children aged 7-9 years with a history of low birth weight. Blood pressure is measured by sfigmano meter. Inclusion criteria are children in good health with good nutritional status, having birth weight records in medical records, and parents willing to sign informed consent. Exclusion criteria were children in sick condition, taking drugs in 2 weeks before the study, obesity and suffering from kidney disease. MMP-9 levels measured by the enzyme-linked Quantikine Human MMP-9 method and TSP-1 levels were measured by the R & D System human thrombospondin-1 immunosorbent assay method.Keywords: Metallo proteinases-9 Matrix, Thrombospondin-1, low birth weight, blood pressure AbstrakGangguan fungsi endotel yang terjadi pada bayi berat lahi rrendah dapat mengakibatkan  terjadinya  meningkatnya  kadar  Matrix  Metallo  proteinases-9 (MMP-9) dan Thrombospondin-1(TSP-1) serta berhubungan dengan   peningkatan tekanan  darah.  MMP-9  adalah keluarga dari endopeptidaseszinc-dependent  yang bertanggungjawab untuk remodeling jaringan, baik fisiologis maupun patofisiologis. Tujuan penelitian ini untuk Melihat hubungan MMP-9 danTSP-1 dengan berat badan lahir dan tekanan darah pada anak dengan riwayat berat lahir rendah. Penelitian ini bersifat observasional analitik korelatif dengan pendekatan potong lintang yaitu dengan melihat hubungan kadar MMP-9 dan TSP- 1 dengasn berat lahir dan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai  Oktober  2018  pada RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado, Sulawesi Utara pada anak usia7-9 tahun dengan riwayat  berat  lahir rendah. Tekanan darah diukur dengan sfigmano meter. Kriteria inklusi adalah anak dalam keadaan sehat dengan status gizi baik, memiliki catatan berat lahir dalam rekam medis, dan orang tua bersedia untuk menanda tangani informed consent. Kriteria eksklusi adalah anak dalam kondisi sakit, mengkonsumsi obat- obatan dalam 2 minggu sebelum penelitian, obesitas dan menderita penyakit ginjal. Kadar MMP-9 diukur dengan metode Human MMP-9 enzyme-linked Quantikine dan kadar TSP-1   diukur   dengan   metode   R&D   System   human   thrombospondin- 1immunosorbent assay kit.Katakunci: Matrix Metallo proteinases-9,Thrombospondin-1, berat lahir rendah,tekanan darah
PENURUNAN KAPASITAS MEMORI KERJA PADA RESIDEN PEDIATRI YANG KURANG TIDUR Herwanto, Herwanto; Umboh, Adrian
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i2.887

Abstract

Beberapa penelitian menjelaskan terjadi kesalahan medis seperti kesalahan dokumentasi dan efek yang tidak diinginkan terkait dengan kurang tidur selama pendidikan spesialis. Telah ditemukan bukti penurunan waktu tidur selama bertugas yang akan mempengaruhi suasana hati, hubungan yang terkait stres dan kinerja. Kapasitas memori kerja adalah kemampuan untuk mempertahankan dan memanipulasi informasi atau masukan sensorik untuk melakukan banyak tugas dan kombinasi perhatian, konsentrasi dan memori jangka pendek. Untuk mengukur efek dari tugas jaga malam pada kapasitas memori kerja residen pediatri. Antara Januari dan Februari 2014 residen menyelesaikan pengukuran kapasitas memori kerja dari Wechsler Adult Intelligence Scale saat tidak tugas jaga malam maupun setelah tugas jaga malam dan pengukuran tingkat mengantuk di siang hari menggunakan Epsworth sleepiness scale. Tujuh puluh satu residen menyelesaikan studi dengan hasil adanya hubungan yang signifikan antara skala kantuk epsworth saat tidak jaga dengan saat setelah jaga (r: 0.303, p: 0,005). Waktu tidur rerata saat jaga malam 2,98 jam, sedangkan tidur per malam untuk residen yang tidak bertugas jaga malam 6,55 jam. Didapatkan hubungan yang signifikan terkait penurunan kapasitas memori kerja pada residen setelah tugas jaga malam (r: 0.776, p<0,001). Tugas jaga malam menurunkan waktu tidur dan mempengaruhi kapasitas memori kerja. Penurunan kapasitas memori kerja dapat menjelaskan adanya suatu gangguan pengambilan keputusan selama terjadi kekurangan tidur
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MODOINDING Maleke, Vini; Umboh, Adrian; Pateda, Vivekenanda
e-CliniC Vol 3, No 3 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i3.9420

Abstract

Abstract: Nutrition is needed for growth and development, energy, thinking, and physical well-being. Selection of proper nutrition will optimize growth and brain development. This study aimed to determine the relationship of nutritional status and academic achievement of elementary school students in Modoinding. This was a descriptive analytical study with a cross sectional design. The nutritional status was based on BMI value meanwhile the academic achievement was based on school reports. Samples were 114 students. Data were analyzed by using univariate and bivariate analyses as well as ANOVA F test. The results showed that there was no significant relationship between nutritional status and academic achievement with a p value = 0.792. Conclusion: There was no significant relationship between nutritional status and academic achievement among the elementary students in Modoinding.Keywords: nutritional status, achievementAbstrak: Gizi dibutuhkan anak sekolah untuk pertumbuhan dan perkembangan, energi, berpikir, serta daya tahan tubuh. Gizi yang berkualitas akan mengoptimalisasikan pertumbuhan dan perkembangan otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Kecamatan Modoinding. Penelitian ini bersifat dekriptif analitik dengan desain potong litang. Status gizi dan prestasi dilihat berdasarkan nilai IMT dan hasil rapor. Jumlah sampel sebanyak 114 siswa. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji anova F. Hasil analisis data memperlihatkan tidak terdapat hubungan bermakna antara status gizi dan prestasi belajar siswa dengan nilai p = 0,792. Simpulan: Pada siswa Sekolah Dasar Kecamatan Modoinding tidak terdapat hubungan bermakna antara status gizi dan prestasi belajar.Kata kunci: status gizi, prestasi
Hubungan status gizi dengan tekanan darah pada siswa SD Katolik RK IV Santo Yohanes Manado Mantik, Keren E.K.; Umboh, Adrian; Wilar, Rocky
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14458

Abstract

Abstract: Nutritional status problems such as undernutrition and overnutrition are still widespread in Indonesia. Nutritional status, notably overnutrition, may result in increased blood pressure through the mechanisms of increased leptin, insulin resistance, increased free fatty acids, and activation of the renin-angiotensin-aldosterone system. This study was aimed to determine the relationship between nutritional status and blood pressure (systolic and diastolic) in Santo Yohanes IV Catholic Elementary School students. This was an observational analytical study with a cross-sectional design. Sampling was conducted among students at Santo Yohanes IV Catholic Elementary School from August 2016 until November 2016 using consecutive sampling method. Total samples were 152 students.. The chi-square test showed that there was a relationship between nutritional status and systolic as well as diastolic blood pressure (p=0.003). The Spearman correlation test concerning nutritional status with systolic and diastolic blood pressure showed the r values of 0.321 and 0.319, respectively. Conclusion: There was a significant relationship between nutritional status and blood pressure (systolic and diastolic) in school-aged children, however, overweight and obese children had higher risks of elevated blood pressure (systolic and diastolic).Keywords: nutrirional status, blood pressure, school-aged children Abstrak: Masalah status gizi seperti gizi kurang dan gizi lebih masih tersebar luas di Indonesia. Status gizi terutama gizi lebih dapat berdampak pada meningkatnya tekanan darah melalui mekanisme peningkatan kadar leptin, resistensi insulin, peningkatan kadar asam lemak bebas, dan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tekanan darah (sistolik dan diastolik) pada siswa SD Katolik RK IV Santo Yohanes Manado. Jenis penelitian ialah survei analitik observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan di SD Katolik RK IV Santo Yohanes Manado dari bulan Agustus 2016 sampai November 2016 dengan metode consecutive sampling berjumlah 152 siswa. Hasil uji chi-square terhadap status gizi dengan tekanan darah sistolik dan diastolik menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi dengan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik (p=0,003). Dari uji korelasi Spearman terhadap status gizi dengan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh nilai r masing-masing yaitu 0,321 dan 0,319. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara status gizi dengan tekanan darah (sistolik dan diastolik) pada anak usia sekolah. Anak dengan overweight dan obese mempunyai risiko lebih tinggi terhadap peningkatan tekanan darah (sistolik dan diastolik). Kata kunci: status gizi, tekanan darah, anak usia sekolah
Perbedaan kadar hemoglobin pada remaja gizi baik yang tinggal di pegunungan dengan yang tinggal di tepi pantai Jacobus, Marianne C.; Mantik, Max F.J; Umboh, Adrian .
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i1.11696

Abstract

Abstract: Haemoglobin is the main component of red blood cells that serves as a transporter of oxygen and carbon dioxide in the blood. The normal range of haemoglobin values can be used to determine the degree of anemia according to age and gender. Geographical condition such as altitude influences the haemoglobin value. This study aimed to obtain the difference of haemoglobin levels between teenagers with good nutrition status who live at the highland and those at the seaside. This was an observational analytical study with a cross sectional design. Samples were students with good nutrition status of SMPN 3 Tomohon (living at the highland) and those of SMP Kristen Nazaret Tuminting (living at the seaside). There were 60 students who met the inclusion criteria as follows: adolescent, good nutrition status, healthy, aged 13-15 years, lived at the highland or at the seaside ≥ 6 month, and willing to be performed blood examinations, and had been approved by their parents. The Mann-Whitney test for the difference between haemoglobin levels of the two groups showed a p value < 0,001. Conclusion: There was a very significant difference between haemoglobin levels of good nutrition teenagers who lived at the highland and at the seaside. Keywords: haemoglobin levels, good nutrition, teenagers, highland, seaside  Abstrak: Hemoglobin merupakan komponen utama sel darah merah dan berfungsi sebagai transporter oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Batas normal nilai hemoglobin dapat digunakan untuk menetapkan derajat anemia, dengan distribusi usia dan jenis kelamin spesifik didasarkan pada sampel referensi sehat. Kondisi geografis, seperti ketinggian tempat dari permukaan laut menjadi faktor pertimbangan dalam distribusi nilai normal hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan kadar hemoglobin antara remaja gizi baik yang tinggal di pegunungan dengan yang tinggal di tepi pantai. Jenis penelitian ini analitik-observasional dengan desain potong lintang. Sampel penelitian yaitu remaja gizi baik yang tinggal di pegunungan yaitu siswa SMPN 3 Tomohon dan yang di tepi pantai yaitu siswa SMP Kristen Nazaret Tuminting. Subjek penelitian berjumlah 60 remaja yang memenuhi kriteria inklusi yaitu gizi baik, sehat, berumur 13-15 tahun, berdomisili di pegunungan atau tepi pantai ≥6 bulan, bersedia dilakukan pemeriksaan darah, dan telah disetujui oleh orang tua. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dengan bantuan program SPSS. Hasil uji Mann-Whitney mengenai perbedaan kadar hemoglobin antara kedua kelompok menunjukkan nila p <0,001. Simpulan: Terdapat perbedaan yang sangat bermakna kadar hemoglobin remaja gizi baik yang tinggal di pegunungan dengan di tepi pantai.Kata kunci: kadar hemoglobin, remaja gizi baik, pegunungan, tepi pantai
Hubungan berat badan dengan tekanan darah pada siswa SMP di Kecamatan Pineleng Kalangie, Vicky M.; Warouw, Sarah M.; Umboh, Adrian
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.1.2016.10935

Abstract

Abstract: Obesity is a condition that exceeds the relative weight of a person as a result of the accumulation of nutrients, especially carbohydrates, fats, and proteins. Hypertension is defined as systolic and diastolic blood pressures above than 95th percentile according to sex, age, and height. This study aimed to determine the relationship between body weight and blood pressure among junior high school students in Kecamatan Pineleng. This was an analytical study using a cross sectional approach. Population was junior high school students grades 7 and 8 aged 12-14 years of 3 Junior High Schools located in Kecamatan Pineleng. There were 75 samples obtained by using simple random sampling technique. The Chi-Square test showed a p value of 0.001 (<0.005). Conclusion: There was a significant relationship between weight and blood pressure among junior high school students in Kecamatan Pineleng. Keywords: weight, blood pressure.  Abstrak: Obesitas adalah suatu keadaan yang melebihi dari berat badan relatif seseorang, sebagai akibat penumpukan zat gizi terutama karbohidrat, lemak dan protein. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik yang melebihi persentil 95 menurut jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat badan dengan tekanan darah pada siswa SMP di Kecamatan Pineleng. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain potong lintang. Populasi yang diambil ialah siswa SMP kelas 7 dan 8 yang berusia 12 – 14 tahun di 3 SMP yang berada di Kecamatan Pineleng. Jumlah sampel 75 siswa diperoleh dengan teknik simple random sampling. Hasil analisis dengan uji Chi-Square menyatakan nilai signifikansi 0,001 (< 0,005). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara berat badan dengan tekanan darah pada siswa SMP di Kecamatan Pineleng.Kata kunci: berat badan, tekanan darah.
Hubungan Stunting dengan Angka Kejadian Diare pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Tikala Manado Taliwongso, Fernando Ch.; Manoppo, Jeanette I.Ch.; Umboh, Adrian
e-CliniC Vol 5, No 2 (2017): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v5i2.18526

Abstract

Abstract: Stunting is a chronic undernutrition problem due to various factors during childhood growth. Nutrition status at school age needs to be a concern, because undernutrition/malnutrition will cause children become more vulnerable to be infected by any disease. Currently, stunting rate at school is still a big problem. This study was aimed to determine the relationship of stunting with the incidence of diarrhea in elementary school students at Tikala, Manado. This was an observational analytical survey study with a cross-sectional design, conducted on 60 primary school students at Tikala, Manado. The results showed that there were 31 stunting children; 16 males (51.6%) and 15 females (48.4%). The highest percentage of stunting children was at age 9 years (10 of 31 samples). Statistical analysis showed that there was a significant relationship between stunting and the incidence of diarrhea (P=0.032). Conclusion: There was a significant relationship between stunting and the incidence of diarrhea among elementary school students at Tikala, Manado.Keywords: stunting, diarrhea, school-age children Abstrak: Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh berbagai faktor pada masa pertumbuhan anak. Status gizi pada usia sekolah perlu menjadi perhatian, karena status gizi yang kurang akan mempermudah anak untuk terinfeksi penyakit. Saat ini angka stunting pada usia sekolah masih menjadi masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stunting dengan angka kejadian diare pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Tikala Manado. Jenis penelitian ialah survei analitik observasional dengan desain potong-lintang yang dilakukan pada 60 siswa sekolah dasar di Kecamatan Tikala Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 31 sampel anak stunting; 16 anak laki-laki (51,6%) dan 15 anak perempuan (48,4%). Persentase tertinggi anak stunting pada usia 9 tahun yaitu 10 dari 31 sampel anak stunting. Hasil uji statistik mendapatkan adanya hubungan bermakna antara stunting dan angka kejadian diare (P=0,032). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara stunting dan angka kejadian diare pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Tikala Manado.Kata kunci: stunting, diare, anak usia sekolah
Hubungan kebiasaan mandi di sungai dengan kejadian leukosituria pada anak di Kelurahan Karame Pai, Reifanli M.; Umboh, Adrian .; Wilar, Rocky .
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i1.11688

Abstract

Abstract: Leukocyturia is the precense of leukocytes in urine. If the presence of leukocytes is in large quantities in the urine then it is called pyuria. Leukocyturia is one of the symptoms of Urinary Tract Infection (UTI) which is one of the most frequent health problems in children. Leukocyturia is caused by an inflammatory process in the urinary tract, and is an indicator of suspected UTI. Gram-negative bacteria, particularly Escherichia coli, is the leading cause of UTI (85-90%). The initial survey conducted at Karame village Singkil Manado assumed that the watershed in the area was contaminated by E. coli. This study aimed to determine the relationhip between bathing in the river with the incidence of leukocyturia in children. This was an observational analytical study with a cross sectional approach. Samples were obtained by using consecutive sampling method. The study was conducted at Karame village during November and December 2015. The results showed that there were 60 children aged 5-12 years as samples divided equally into groups of children with and without bathing habit in the river and had undergone urinalysis examination. There were 50 boys and 10 girls. Positive leukocyturia were found in 2 children (6.7%) bathed in the river and 2 children (6.7%) who did not bathe in the river. The Fisher exact test showed a P value = 0.694 (>0.05). Conclusion: There was no relationship between bathing in the river with the incidence of leukocyturia in children Keywords: bathing in the river, leukocyturia, urinalysis Abstrak: Leukosituria adalah terdapatnya leukosit di dalam urin. Bila terdapatnya leukosit dalam jumlah banyak dalam urin disebut pyuria. Leukosituria merupakan salah satu gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada anak. Leukosituria terjadi karena proses inflamasi di saluran kemih dan merupakan indikator kecurigaan infeksi saluran kemih (ISK). Bakteri gram negatif, khususnya Eschericia Coli, merupakan penyebab utama ISK (85-90%). Survei awal yang dilakukan di Kelurahan Karame Kecamatan Singkil Kota Manado menduga bahwa daerah aliran sungai di daerah tersebut tercemar E. coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan mandi di sungai dengan kejadian leukosituria pada anak. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan desain potong lintang. Sampel diperoleh dnegan metode consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Karame selama bulan November - Desember 2015. Hasil penelitian memperlihatkan sampel 60 anak yang berusia 5-12 tahun terbagi sama banyak atas yang memiliki kebiasaan mandi di sungai dan yang tidak, dan dilakukan pemeriksaan urinalisis. Sampel terdiri dari 50 anak laki – laki dan 10 anak perempuan. Hasil pemeriksaan positif leukosituria ditemukan pada 2 anak (6,7%) yang mandi di sungai dan 2 anak (6,7%) yang tidak mandi di sungai. Hasil uji Fisher exact menunjukkan nilai P = 0,694 (>0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara mandi di sungai dengan kejadian leukosituria pada anak. Kata kunci: kebiasaan mandi di sungai, leukosituria, urinalisis
HUBUNGAN HIPERKOLESTEROLEMIA DENGAN OBESITAS PADA SISWA SMP EBEN HAEZAR MANADO Rantung, Andrian Aldo; Umboh, Adrian; Mantik, Max F. J.
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5031

Abstract

Abstract: Hypercholesterolemia in children is a risk factor for cardiovascular disease. Obesity is one of the risk factors of hypercholesterolemia. Objective: This study aimed to determine the relation between hypercholesterolemia and obesity in Junior High School students. Methods: This study used an observational analytic designed with cross sectional approach by using consecutive sampling from November 2013 – January 2014. There were 50 Eben Haezar Junior High School students in this study, consisted of 30 students with BMI ≥ percentile-95 CDC Curve and 20 students with BMI < percentile-95 CDC Curve. Data were analyzed using fisher’s exact test. Result: Of the 30 samples with BMI ≥ percentile-95, there were 5 samples (17%) had hypercholesterolemia. Of the 20 samples with BMI < percentile-95, there were none of them had hypercholesterolemia. Statistically, there is no relation between hypercholesterolemia and obesity (p>0.05). Conclusion: There is no relation between hypercholesterolemia and obesity in Eben Haezar Junior High school students. Keywords: hypercholesterolemia, obese, children.   Abstrak: Hiperkolesterolemia pada anak merupakan faktor risiko dari penyakit kardiovaskular. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyebab hiperkolesterolemia. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara hiperkolesterolemia dengan obesitas pada siswa SMP. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang dilakukan dengan cara consecutive sampling dari bulan november 2013 – januari 2014. Sampel penelitian berjumlah 50 siswa SMP Eben Haezar manado yang terdiri dari 30 siswa dengan IMT ≥ persentile-95 kurva CDC dan 20 siswa dengan IMT < persentile-95 kurva CDC, dimana pada 50 sampel dilakukan pengukuran kadar kolesterol total. Data di analisa dengan fisher’s exact test Hasil penelitian: Dari 30 sampel dengan IMT ≥ persentile-95, didapatkan 5 sampel (17%) mengalami hiperkolesterolemia. Dari 20 sampel dengan IMT < persentile-95, tidak didapatkan hiperkolesterolemia. Secara statistik tidak ditemukan hubungan antara hiperkolesterolemia dengan obesitas (p>0.05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara hiperkolesterolemia dengan obesitas pada siswa SMP Eben Haezar Manado. Kata Kunci: hiperkolesterolemia, obesitas, anak.
Co-Authors Aaltje E. Manampiring Aaltje Ellen Manapiring Aaltje Manampiring Abram Babakal Adi Suryadinata Krisetya Alan J. Jufri Algi Reafanny Batara Amatus Yudi Ismanto Andi Dwi Bahagia Febriani Andrian Aldo Rantung Angelya Lumoindong Angie G. Roring, Angie G. Ango, Putri C. Ari L. Runtunuwu Ari Runtunuwu Astrid A. Malonda Baksh, Aida K. Bernadus, Janno Berty Bradly Chensilya Kusumanarwasti Christien Gloria Tutu David E Kaunang David Kaunang Drova Grano Manorek Eka Patandianan Elia A. P. Hutapea Erling D. Kaunang Frecillia Regina Herwanto Herwanto Hesti Lestari Hesti Lestari Hidayani, Agung R.E Hosang, Kevin H. Irawan Yusuf Iwan P. Wawointana, Iwan P. Jane A. Kalangi Jeanette I. Ch. Manoppo Jeanette I. Ch. Manoppo, Jeanette I.Ch. Manoppo Jenifer Andalangi Johannes Edwin Johnny Rompis Jose M. Mandei Jose M. Mandei Jully Kasie Kartini W. Adam Kristellina Tirtamulia Kurniawan Tan Lasidi, Oktifani Devi Lonto, Jesica S. Lydia Tendean Maki, Frindi Manopo, Berry R. Manoppo, Jeanette Irene Christiene Mantali, Rizqa Mantik, Keren E.K. Maria Fitricilia Marianne C. Jacobus, Marianne C. Matthew, Febriano Max F. J. Mantik Max F.J Mantik, Max F.J Natharina Yolanda, Natharina Nilawati, . Novie H. Rampengan Nurhayati Masloman Oktavin Yollah Umboh Paulina N. Gunawan Pinaria, Anthoneta S. Polii, Evan G. Praevilia M. Salendu Queen Mandang Reifanli M. Pai, Reifanli M. Robin Samuel Mamesah, Robin Samuel Rocky Wilar Rompies, Ronald Ronald Chandra Sabriani, Jehan Sanusi, Holly Sarah M. Warouw Sarah Warouw smanto, Yudi Stefanus Gunawan Stefanus Gunawan Stevanus Gunawan, Stevanus Suryani As’ad Suwontopo, Marvin Leonardo T. A. Sudjono Taliwongso, Fernando Ch. Tandiawan, Ledy Tatipang, Pirania Ch. Umboh, Indria M. Umboh, Valetine Valentine Umboh Valentine Umboh, Valentine Vicky M. Kalangie, Vicky M. Vini Maleke, Vini Vivekenanda Pateda Vivekenanda Pateda Waworuntu, David S. Yanni, Iloh Devi Yolanda B. Bataha