Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Literasi Digital berbasis GeoGebra untuk Meningkatkan Kemampuan Spasial Siswa dalam Pembelajaran: Using GeoGebra Media to Improve Students' Spatial Abilities in Learning Uron Hurit, Roberta; Weking, Alfian Nara; Watomakin, Dominikus Boli; Kumanireng, Lusia Bince
Komatika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Informatika Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34148/komatika.v4i2.1129

Abstract

Tujuan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Spasial siswa SMP Satu Atap Riangpuho. Peningkatan kemampuan ini dilakukan dengan melaksanakan proses pembelajaran matematika mengunakan aplikasi Geogebra. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 50 siswa SMP Satu Atap Riangpuho. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam 3 Tahap, yaitu: 1) Tahap ceramah/presentasi, 2) Tahap Demostrasi, 3) Tahap Eksperimen dan Simulasi. Luaran dari PkM ini telah dibuat modul hasil Kegiatan Pembelajaran Matematika dengan Geogebra dan telah di serahkan ke sekolah. Hasil Kegiatan PkM ini menunjukkan bahwa kemampuan spasial siswa dalam membuat bangun ruang dan jaring-jaring bangun ruang belum Maksimal. Hal ini dapat dilihat pada pembahasan yang diperoleh menunjukkan beberapa peserta didik belum memenuhi indikator kemampuan spasial dalam membuat jaring-jaring bagun ruang.
Jejak matematis dalam wayang: eksplorasi etnomatematika pada simbol dan struktur permainan tradisional Kumanireng, Lusia Bince; Maran, Meliana Tere
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34032

Abstract

AbstrakTujuan pengabdian ini adalah untuk menemukan dan mengkaji unsur-unsur matematika yang terdapat dalam permainan tradisional wayang kertas, yang dibuat dari kertas berukuran pas foto, dengan menggunakan pendekatan etnomatematika. Kajian ini berpusat pada simbol-simbol visual dan struktur permainan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Sumber data dalam pengabdian ini adalah anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun yang aktif bermain wayang kertas. Pemilihan subjek dilakukan secara purposive sampling, yakni memilih aktif bermain wayang kertas. Pemilihan subjek dilakukan secara purposive sampling, yakni memilih anak-anak yang memiliki pengalaman langsung dan pemahaman mendalam tentang permainan wayang. Objek pengabdian ini mencakupi: wayang kertas (baik yang dibuat oleh anak-anak maupun wayang kertas lama yang masih tersimpan); struktur permainan wayang kertas (termasuk aturan main, pola interaksi, narasi, dan gerakan yang terjadi selama permainan); serta simbol dan motif pada wayang (seperti bentuk, pola, atau representasi visual lainnya pada wayang kertas maupun dalam konteks permainan). Instrumen yang digunakan meliputi pedoman observasi (berisi poin-poin yang perlu diamati selama proses permainan wayang), pedoman wawancara (berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada anak-anak), dokumentasi (mendokumentasi visual wayang kertas dan lingkungan permainan. Hasil dari pengabdian ini menunjukan bahwa jejak matematis yang terdapat pada permainan kartu wayang yakni Tanda positif (+) dan bentuk bela ketupat; Lingkaran berulang, Tanda negatif(-);Tanjakan segitiga/ tandah panah; Lingkaran, satuan pengukuran. Kata kunci: etnomatematika; kartu wayang; simbol dan struktur matematika. AbstractThe purpose of this community service is to find and study the mathematical elements contained in the traditional game of paper puppets, which are made from photo-sized paper, using an ethnomathematics approach. This study focuses on visual symbols and game structures. The research method used is qualitative with a case study design. The data sources in this community service are children aged 6 to 12 years who actively play paper puppets. The selection of subjects was carried out by purposive sampling, namely selecting those who actively play paper puppets. The selection of subjects was carried out by purposive sampling, namely selecting children who have direct experience and a deep understanding of the puppet game. The objects of this community service include: paper puppets (both those made by children and old paper puppets that are still stored); the structure of the paper puppet game (including the rules of the game, interaction patterns, narratives, and movements that occur during the game); and symbols and motifs on the puppets (such as shapes, patterns, or other visual representations on the paper puppets or in the context of the game). The instruments used include observation guidelines (containing points that need to be observed during the puppet game process), interview guidelines (containing a list of questions to be asked to children), documentation (documenting visuals of paper puppets and the game environment. The results of this service show that the mathematical traces found in the puppet card game are Positive signs (+) and the shape of the ketupat; Repeating circles, Negative signs (-); Triangular slopes/arrow signs; Circles, units of measurement. Keywords: ethnomathematics; puppet cards; mathematical symbols and structures.
Pembuatan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika di SDK Lewotala dalam Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa pada Topik Bangun Ruang Uron Hurit, Roberta; Kumanireng, Lusia Bince
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v1i2.181

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa SDK Lewotala. Peningkatan pemahaman ini dilakukan dengan pengenalan alat peraga matematika sehingga dapat membantu siswa dalam mengenal matematika dalam kehidupana sehari-hari. Tim PKM mengusung kegiatan Pembuatan Alat peraga dalam konsep bermain sambil belajar sehingga proses pembelajaran matematika lebih menyenangkan dan menjadi pembelajaran yang bermakna. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 60 siswa SDK Lewotala. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam 4 metode, yaitu: 1) Metode ceramah/presentasi, 2) Metode diskusi, 3) Metode eksperimen, dan 4) Metode demonstrasi. Luaran dari PkM ini telah dibuat media/alat peraga yang disimpan di Perpustakaan Sekolah. Hasil PkM ini menunjukkan bahwa ada beberapa indikator yang tidak tercapai yaitu para siswa belum bisa membedakan bangun ruang dengan benar. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan matematis siswa dalam mengenal perbedaan dan bentuk alat peraga masih minim.