Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MERESOLUSI NILAI-NILAI KEBERSAMAAN PEMELUK AGAMA DI BANTEN MELALUI PENGUATAN MODERASI BERAGAMA Perwira, Reza
Journal of Religious Policy Vol. 1 No. 1 (2022): Januari-Juni 2022
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v1i1.6

Abstract

Tulisan ini bertujuan menganalisis kerukunan umat beragama di Provinsi Banten yang saat ini dihadapkan pada kondisi yang paradoks. Beberapa studi menunjukkan adanya praktik-praktik intoleran di provinsi itu yang mencederai kerukunan umat beragama. Di sisi lain, kebijakan mengenai kerukunan umat beragama menunjukkan hasil yang positif seperti ditunjukkan melalui indeks kerukunan umat beragama pada tahun 2022. Tulisan ini menggunakan hasil Survey Indeks Kerukunan Umat Beragama di wilayah Provinsi Banten sebagai sumber data primer. Berbagai hasil riset mengenai kerukunan umat beragama yang dilakukan oleh Balai Litbang Agama Jakarta dan wawancara dengan beberapa pemangku kebijakan di Banten digunakan sebagai data dukung. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat dua kebijakan yang saling berbeda arah. Kebijakan kerukunan umat beragama seolah terhalang oleh “dinding” paradigma etnosentris dengan menjunjung tinggi kearifan lokal bernuansa keagamaan. Sementara itu, kebijakan pemajuan kebudayaan terimplementasi melalui kekuatan keselarasan agama-budaya masyarakat Banten yang berkembang menjadi paradigma etnosentris dalam bentuk kearifan-kearifan lokal bernuansa agama yang terpelihara sebagai warisan leluhur. Tulisan ini dengan begitu merekomendasikan moderasi beragama dapat diimplementasikan dan dilaksanakan secara formal oleh pemerintah daerah dan Kementerian Agama dengan strategi pendekatan kultural terhadap semua individu masyarakat. Penguatan moderasi beragama harus diterapkan secara menyeluruh kepada setiap elemen bangsa, baik pemerintah ataupun masyarakat, baik orang dewasa maupun generasi muda yang telah memahami arti kebersamaan dan perbedaan.
A MODEL OF COLLABORATIVE GOVERNANCE FOR RELIGIOUS EDUCATION BOOK ASSESSMENT PROGRAM Perwira, Reza; Sri Rahayu, Neneng; Asropi, Asropi
International Journal of Business, Law, and Education Vol. 4 No. 2 (2023): International Journal of Business, Law, and Education
Publisher : IJBLE Scientific Publications Community Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56442/ijble.v4i2.182

Abstract

The religious education book assessment (REBA) program is one of the national book governances in Indonesia implemented by the Ministry of Religious Affairs collaboratively. However, this program is considered to have not divided the functions of stakeholders appropriately in accordance with the concept of collaborative governance and national book regulations which are the responsibility of the government, private sector and community. The results show: (1) stakeholder functions are based on variable indicators of collaboration by dividing responsibility among six program implementation teams (verifiers, IT teams, book assessors, supervisors, supervisors, and instrument developers). (2) The collaboration model of this program refers to the principles of collaboration dynamics: face-to-face, motivational sharing, attractive communication, knowledge, and high adaptability. (3) Macro collaboration between the government, private sector, and community needs to be optimized to support REBA programs that are oriented towards producing religious education books that are suitable for use by the community.