Nastiti Iswarawanti, Dwi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Impact Of Lavender Aromatherapy Techniques And Endorphin Massage On Anxiety During The First Active Phase Febriantini, Asri; Mamlukah, Mamlukah; Wahyuniar, Lely; Nastiti Iswarawanti, Dwi
Jurnal Medisci Vol 1 No 6 (2024): Vol 1 No 6 June 2024
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/medisci.v1i6.302

Abstract

Stress and an overabundance of catecholamine hormones released during labor can cause smooth muscle and uterine ischemia, which heightens pain impulses. A light touch or therapeutic massage stimulating the body to release endorphin compounds can relieve pain and comfort. This type of massage is known as endorphin massage. Linalool, a compound found in lavender aromatherapy, has calming and muscle-relaxing properties. This research project aims to ascertain "The Effectiveness of Lavender Aromatherapy and Endorphin Massage on Anxiety of Labor Pain in the First Active Phase in the Working Area UPTD Puskesmas Sukahaji." This study used a quasi-experimental design with pre-and post-test methods and a control group design carried out in the working area of UPTD Puskesmas Sukahaji. Purposive sampling was used to obtain samples. Purposive sampling was used to collect samples from 120 individuals. The Wilcoxon and Kruskal Wallis tests were used in the data analysis. The Wilcoxon test in bivariate analysis produced a p-value of less than 0.005 for every intervention group. The endorphin massage group's mean rank for the anxiety variable was 57.08; the control group's was 45.17; the lavender aromatherapy group's was 72.53; and the combination group's was 67.22. In conclusion, the anxiety associated with labor pain was impacted by endorphin massage, lavender aromatherapy, and the combination of the two. The best treatment for lowering anxiety was lavender aromatherapy, and the best way to lessen the severity of labor pain was to combine lavender aromatherapy with endorphin massage. Recommendation: It is believed that aromatherapy with lavender and endorphin massage can be used as alternative ways to reduce anxiety and the intensity of labor pain.
DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MYOPIA PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR DI SDN 1 CIKALANG KOTA TASIKMALAYA 2024 Milataka, Itmam; Badriah, Dewi Laelaatul; Nastiti Iswarawanti, Dwi; Mamlukah; Sugianto, Agus
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 25 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i2.1646

Abstract

ABSTRAK Kasus rabun jauh (myopia) pada anak usia sekolah terus mengalami peningkatan secara global. Di kawasan Asia Tenggara, prevalensi myopia pada tahun 2022 tercatat sekitar 30% pada anak-anak dan mencapai 80–90% pada orang dewasa. Di Indonesia sendiri, diperkirakan ada sekitar 18,9 juta anak di bawah usia 15 tahun yang mengalami gangguan penglihatan akibat myopia. Kondisi ini umumnya dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik) dan faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berperan dalam kejadian myopia pada siswa SDN 1 Cikalang di Kota Tasikmalaya. Penelitian dilakukan dengan desain observasional analitik menggunakan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, melibatkan 180 siswa kelas 4 dan 5, dan dilaksanakan selama bulan Februari 2024. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan Snellen Chart untuk pemeriksaan ketajaman penglihatan. Analisis data mencakup analisis univariat, bivariat dengan uji chi-square, serta analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status myopia pada orang tua (p<0,001) dan kebiasaan membaca dengan pencahayaan redup (p<0,001) terhadap kejadian myopia pada anak. Sementara itu, variabel seperti usia (p=0,221), jenis kelamin (p=0,454), pengetahuan tentang myopia (p=0,731), pekerjaan orang tua (p=0,521), dan kebiasaan menonton televisi (p=0,240) tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi terjadinya myopia adalah riwayat myopia pada orang tua, dengan nilai p<0,001 dan odds ratio sebesar 58,633 (CI 95%: 6,241 – 373,259). Penelitian ini merekomendasikan pentingnya peningkatan edukasi mengenai kelainan refraksi myopia serta pelaksanaan skrining penglihatan secara berkala sebagai upaya deteksi dini terhadap risiko myopia pada anak-anak. Kata Kunci : genetic, deteksi myopia, refraksi