Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efek Prisma pada Pemakai Kacamata Single Vision Husna, Hanna Nurul; Yulianti, Ai Meri; Milataka, Itmam
Jurnal Ilmu Fisika Vol 12, No 2 (2020): Published in September 2020
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.12.2.98-104.2020

Abstract

Desentrasi lensa pada kacamata dapat menyebabkan efek prisma, dan dapat menyebabkan berbagai keluhan penglihatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil efek prisma pada pemakai kacamata. Sebanyak 89 mahasiswa STIKes Bakti Tunas Husada penderita miopia dan menggunakan kacamata single vision berpartisipasi pada penelitian ini. Efek prisma ditentukan secara resultan (binokuler) dengan menggunakan persamaan Prentice Rule. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa efek prisma horizontal pada pemakai kacamata dengan besaran terbesar (0,0 - 2.0)  sebanyak 44 orang dan didominasi pada arah base in. Serta efek prisma vertikal dengan besaran terbesar 6  dominasi base up. Efek prisma ini dapat menjadi salah satu faktor timbulnya keluhan penglihatan pada pengguna kacamata.
Penggunaan Instagram Stories sebagai Media Promosi Kesehatan Mata Husna, Hanna Nurul; Milataka, Itmam; Fitriani, Nurul Zakiatul Jannah; Ardi, Andika Khalifah
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2021.v5i2.1891

Abstract

Instagram merupakan salah satu dari media sosial yang sering digunakan di Indonesia. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kesehatan mata dengan memanfaatkan media Instagram Stories. Subjek sasaran kegiatan adalah pengikut akun Instagram @optometry.bth. Materi yang akan disampaikan adalah fakta unik tentang mata, keluhan penglihatan, kelainan refraksi, dan penyakit mata. Materi disajikan dalam bentuk gambar, animasi, dan video. Penyampaian materi pun dilakukan secara langsung ataupun diselingi dengan interaksi seperti pengajuan respon dalam bentuk pertanyaan, cari gambar, dan tebak lagu. Dari hasil kegiatan, diketahui bahwa jumlah dan rata-rata view dan discovery paling besar diperoleh di hari pertama dengan menggunakan media video. Sedangkan yang paling rendah diperoleh di hari ketujuh dengan media gambar. Kesimpulan dari kegiatan ini yakni Instagram Stories dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan mata. Pengikut dari akun @optometry.bth merasakan kebermanfaatan informasi yang disampaikan melalui media ini. Meskipun demikian, banyaknya view dan discovery dari setiap unggahan stories sangat ditentukan oleh jumlah pengikut, konten yang menarik, serta waktu unggah.
STUDI PERBANDINGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN DENGAN SNELLEN CHART, LOGMAR CHART DAN APLIKASI SMART OPTOMETRY Nurpatonah, Cucu; Rahma, Aisyah Alfiah; Pratama, Azril; Yulianti, Ai Meri; Milataka, Itmam
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 25 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i2.1640

Abstract

ABSTRAK Ketajaman penglihatan (visual acuity) merupakan parameter utama dalam evaluasi kesehatan mata. Seiring berkembangnya teknologi, aplikasi digital seperti Smart Optometry mulai digunakan sebagai alat skrining alternatif, meskipun validitasnya masih perlu dibandingkan dengan metode konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil pengukuran ketajaman penglihatan menggunakan Snellen chart, LogMAR chart, dan aplikasi Smart Optometry pada mahasiswa S1 Farmasi berusia 19–21 tahun. Desain penelitian ini adalah cross-sectional non-intervensional dengan pendekatan komparatif terhadap 105 responden (210 mata). Pemeriksaan dilakukan secara monokular menggunakan Snellen chart pada jarak 5 meter, LogMAR chart pada jarak 4 meter, dan aplikasi Smart Optometry pada jarak 40 cm. Rerata hasil pengukuran ketajaman penglihatan secara keseluruhan menunjukkan bahwa aplikasi Smart Optometry memberikan nilai lebih tinggi (0,88) dibandingkan LogMAR (0,78) dan Snellen chart (0,79). Pada kelompok dengan visus normal (LogMAR = 1,0), rerata hasil aplikasi mencapai 0,98, sedikit lebih tinggi dibanding Snellen (1,0). Namun, pada kelompok dengan visus buruk (LogMAR > 1,0), hasil aplikasi menunjukkan perbedaan yang mencolok (rata-rata 0,73) dibanding Snellen (0,47) dan LogMAR (0,45). Analisis statistik menggunakan uji Friedman dan Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan antara aplikasi dan metode konvensional (p < 0,0001). Hasil ini menunjukkan bahwa aplikasi Smart Optometry cenderung menghasilkan nilai visus lebih tinggi dibandingkan Snellen chart dan LogMAR, terutama pada kelompok dengan visus kurang. Aplikasi ini berpotensi digunakan sebagai alat skrining awal, namun memerlukan kalibrasi lebih lanjut untuk kelompok visus rendah. Kata Kunci : aplikasi digital, ketajaman penglihatan, LogMAR, smart optometry, Snellen  
DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MYOPIA PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR DI SDN 1 CIKALANG KOTA TASIKMALAYA 2024 Milataka, Itmam; Badriah, Dewi Laelaatul; Nastiti Iswarawanti, Dwi; Mamlukah; Sugianto, Agus
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 25 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i2.1646

Abstract

ABSTRAK Kasus rabun jauh (myopia) pada anak usia sekolah terus mengalami peningkatan secara global. Di kawasan Asia Tenggara, prevalensi myopia pada tahun 2022 tercatat sekitar 30% pada anak-anak dan mencapai 80–90% pada orang dewasa. Di Indonesia sendiri, diperkirakan ada sekitar 18,9 juta anak di bawah usia 15 tahun yang mengalami gangguan penglihatan akibat myopia. Kondisi ini umumnya dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik) dan faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berperan dalam kejadian myopia pada siswa SDN 1 Cikalang di Kota Tasikmalaya. Penelitian dilakukan dengan desain observasional analitik menggunakan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, melibatkan 180 siswa kelas 4 dan 5, dan dilaksanakan selama bulan Februari 2024. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan Snellen Chart untuk pemeriksaan ketajaman penglihatan. Analisis data mencakup analisis univariat, bivariat dengan uji chi-square, serta analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status myopia pada orang tua (p<0,001) dan kebiasaan membaca dengan pencahayaan redup (p<0,001) terhadap kejadian myopia pada anak. Sementara itu, variabel seperti usia (p=0,221), jenis kelamin (p=0,454), pengetahuan tentang myopia (p=0,731), pekerjaan orang tua (p=0,521), dan kebiasaan menonton televisi (p=0,240) tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi terjadinya myopia adalah riwayat myopia pada orang tua, dengan nilai p<0,001 dan odds ratio sebesar 58,633 (CI 95%: 6,241 – 373,259). Penelitian ini merekomendasikan pentingnya peningkatan edukasi mengenai kelainan refraksi myopia serta pelaksanaan skrining penglihatan secara berkala sebagai upaya deteksi dini terhadap risiko myopia pada anak-anak. Kata Kunci : genetic, deteksi myopia, refraksi
Kolaborasi Perguruan Tinggi dan IROPIN Tasikmalaya dalam Skrining Kesehatan Mata Masyarakat Nurpatonah, Cucu; Milataka, Itmam; Yulianti, Ai Meri; Fitriani, Nurul Zakiatul Jannah; Purwanto, Totok; Jarnauziah, Faza Aulia; Jamil, Maretta Noorasyiah; Nursiswanti, Syifa; Rahmawati, Iis; Hidayat, Dian Taufik
Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Vol. 10 No. 2 (2025): In Progress
Publisher : Lembaga Dakwah dan Pembangunan Masyarakat Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (LDPM UCY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/jnajpm.v10i2.3169

Abstract

Eye health is an essential determinant of quality of life, particularly in rural communities where access to specialized medical services is often limited. This community service program was designed to provide early detection of refractive errors and cataracts through a comprehensive eye health screening conducted in Neglasari Village, Salawu District, Tasikmalaya Regency. The program involved structured coordination with the village government and IROPIN Tasikmalaya, clear task distribution among lecturers, students, and staff, followed by a series of activities including participant registration, anamnesis, refraction examinations, and cataract screening. Findings indicated that most participants presented refractive errors and presbyopia, while smaller proportions were suspected of having cataracts or other visual disorders. This program successfully enhanced community awareness, emphasizing the importance of routine examinations, sustained education, and collaborative health initiatives.