Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Social Inclusion in Enhancing Political Participation of Marginalized Communities in Indonesia Burchanuddin, Andi; Sore, Udin B.
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 3 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i3.418

Abstract

This study explores the role of social inclusion in enhancing the political participation of marginalized communities in Indonesia. Marginalized groups such as ethnic minorities, indigenous religious communities, and individuals with socio-economic disadvantages often face significant barriers to political engagement. These barriers prevent their full participation in political affairs, limit their representation in decision-making processes, and affect their socio-political well-being. A qualitative approach is used in this research, with in-depth interviews and participatory observation to understand these barriers and their impact on political participation. The findings show that respondents' social inclusion scores vary, with some reporting positive experiences and feeling accepted in their communities, while others continue to experience discrimination and marginalization. Political participation scores also show significant variation, with respondents citing both positive and negative experiences. The study identifies structural and economic barriers, power imbalances, and lack of political representation as major obstacles to political participation. To address these barriers, a multifaceted approach integrating social, economic, and political dimensions of inclusion is needed. Recommendations include strengthening social inclusion programs, increasing access to information and education, enhancing political representation through affirmative policies and leadership training, addressing economic barriers through financial and logistical support, and building alliances and coalitions to advocate for inclusive political agendas. By implementing these strategies, it is hoped that social inclusion and political participation of marginalized communities in Indonesia can be improved. These measures will help create a more inclusive and democratic political environment, where all citizens have a fair opportunity to participate and influence decisions that affect their lives. Collaborative efforts between the government, civil society, and local communities are crucial to achieving this goal.
Kontribusi Tim Penggerak Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kelurahan Cambayya Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar Rahmi, Andi; Ismail, Imran; Sore, Udin B.
Paradigma Journal of Administration Vol. 1 No. 1 (2023): Paradigma Journal of Administration, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/pja.v1i1.2686

Abstract

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, disingkat PKK, adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan TP PKK kelurahan Cambayya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, menganalisis kinerja Tim penggerak PKK kelurahan Cambayya dalam memberikan motivasi terhadap perempuan untuk ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menganalisis implikasi SDM TP PKK terhadap potensi alam yang ada di kelurahan Cambayya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Lokasi Penelitian dilakukan di Instansi Pemerintah Kelurahan Cambayya Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Data diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan, dokumentasi, wawancara, informan. Teknik analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul. Data dianalisis dengan menggunakan beberapa langkah sesuai teori Miles & Huberman meliputi reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Peranan TP PKK Kelurahan Cambayya yaitu: Membangun dan memberdayakan masyarakat melalui peningkatan keterampilan, Membina kelompok masyarakat, Sebagai fasilitator atau penghubung dan pembimbing pengembangan, Membina kelompok masyarakat untuk menjadi masyarakat yang kreatif, produktif dan inofatif, 2) TP PKK kelurahan Cambayya telah melaksanakan 4 bidang program yang saat ini sudah direalisasikan yaitu Program pangan, Program sandang, Program kesehatan serta Program pendidikan dan keterampilan, 3) Dalam pemberdayaan SDM bagi masyarakat kelurahan Cambayya maka TP PKK berperan aktif dalam kegiatan pendidikan dan keterampilan dengan cara memberikan pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat. Empowerment and Family Welfare, abbreviated as PKK, is a social organization that empowers women to participate in Indonesia's development. This study aims to 1) analyze the role of TP PKK in Cambayya village in improving people's welfare; 2) Analyze the performance of the Cambayya village PKK driving team in providing motivation for women to participate in improving community welfare; 3) Analyze the implications of TP PKK human resources for the natural potential that exists in the Cambayya sub-district. The approach used is a qualitative approach. The method used is analytical descriptive. The location of the research was conducted at the Cambayya Village Government Agency, Ujung Tanah District, Makassar City. Data were obtained using data collection techniques by means of literature studies, documentation, interviews, informants. Data analysis techniques begin by examining all the data collected. The data were analyzed using several steps according to Miles & Huberman's theory including data reduction, data exposure and drawing conclusions and verification. The results showed that: The role of TP PKK in Cambayya Village, namely: Building and empowering communities through skills improvement, Fostering community groups, As facilitators or liaisons and development mentors, Fostering community groups to become creative, productive and innovative communities, 2) TP PKK kelurahan Cambayya has implemented 4 program areas which have now been realized, namely the food program, clothing program, health program and education and skills program, 3) In empowering human resources for the Cambayya sub-district community, the TP PKK plays an active role in education and skills activities by providing training and guidance to the community.
Collaborative Governance Dalam Penanganan Pemukiman Kumuh Melalui Program Kotaku Di Kabupaten Bulukumba Amiruddin, Nurazizah; Sore, udin B.; Zainal, Nining Haslinda
Publician: Journal of Public Service, Public Policy, and Administrastion Vol. 4 No. 2 (2025): PUBLICIAN: Journal of Public Service, Public Policy, and Administrastion, Juli
Publisher : Program Studi Administrasi Negara Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jp.v4i2.2369

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis dinamika collaborative governance dalam program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) di Kelurahan Kalumeme, Kabupaten Bulukumba. Meskipun program penanganan kumuh telah banyak dilakukan, proses relasional antar pemangku kepentingan seringkali menentukan keberhasilan atau kegagalannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan kunci dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan masyarakat (BKM), dan pihak swasta, yang didukung oleh observasi dan dokumentasi. Analisis data dipandu oleh kerangka collaborative governance dari Ansell dan Gash. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, proses kolaborasi terhambat oleh tantangan signifikan. Isu-isu utama meliputi partisipasi pemangku kepentingan yang tidak konsisten dalam dialog tatap muka yang menyebabkan kegagalan koordinasi; kesulitan dalam membangun kepercayaan yang kuat, terutama terkait transparansi finansial dan eksekusi proyek; serta konflik pembebasan lahan yang belum terselesaikan yang menggerus komitmen bersama. Studi ini menyimpulkan bahwa efektivitas program Kotaku sangat bergantung pada penguatan proses inti kolaborasi, bukan hanya pada hasil fisik. Penelitian ini berkontribusi pada literatur administrasi publik dengan menyajikan bukti empiris mengenai titik-titik gesekan spesifik dalam kolaborasi multi-stakeholder untuk pembangunan perkotaan dalam konteks daerah di Indonesia. This study analyzes the dynamics of collaborative governance in the Kotaku (City Without Slums) program in Kalumeme Village, Bulukumba Regency. While slum upgrading programs are common, the relational processes between stakeholders often determine their success or failure. This research adopts a descriptive qualitative approach, utilizing in-depth interviews with key stakeholders from local government agencies (OPD), community representatives (BKM), and the private sector, supplemented by observation and documentation. The data were analyzed using the collaborative governance framework by Ansell and Gash. Findings reveal that despite some progress, the collaboration process was hampered by significant challenges. Key issues included inconsistent stakeholder participation in face-to-face dialogues, leading to coordination failures; difficulties in building robust trust, particularly regarding financial transparency and project execution; and unresolved land acquisition conflicts that undermined shared commitment. The study concludes that the effectiveness of the Kotaku program is critically dependent on strengthening the core collaborative processes, not just on physical outputs. This research contributes to public administration literature by providing empirical evidence on the specific friction points within a multi-stakeholder collaboration for urban development in a regional Indonesian context.
Peran Pemerintah Daerah Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Melalui Upacara Rambu Solo’ Di Kabupaten Tana Toraja Achmad, Nur Aisyiyah; Sore, udin B.; Mustapa, Zainuddin
Publician: Journal of Public Service, Public Policy, and Administrastion Vol. 4 No. 2 (2025): PUBLICIAN: Journal of Public Service, Public Policy, and Administrastion, Juli
Publisher : Program Studi Administrasi Negara Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jp.v4i2.5246

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak dari peran pemerintah daerah dalam upayanya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan strategi pemerintah daerah sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Upacara Rambu Solo’. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sumber data informan menggunakan teknik purposive dan Teknik pengumpulan data dari responden diperoleh dengan menggunakan instrument pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan peran pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Strategi pemerintah dengan keterlibatannya pada kegiatan Rambu Solo’ sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengalokasian dana yang cukup dan memastikan penggunaannya yang efisien, perencanaan dan pengelolaan keuangan Rambu Solo’ berjalan dengan cukup baik. This research aims to determine the impact of the role of regional government in its efforts to increase Original Regional Income (PAD) and the regional government's strategy as an effort to increase Original Regional Income (PAD) through the Rambu Solo' Ceremony. This research uses a descriptive research type with a qualitative approach, the informant data source uses purposive techniques and data collection techniques from respondents are obtained using interview guide instruments, observation guidelines and documentation. The research results found that the government's role in increasing Original Regional Income (PAD) had a positive impact on Original Regional Income (PAD). The government's strategy with its involvement in Rambu Solo' activities is an effort to increase Regional Original Income (PAD) through allocating sufficient funds and ensuring their efficient use, planning and financial management of Rambu Solo' running quite well.