Desa Carul memiliki potensi lokal yang besar berupa tanaman lokal seperti daun jati, daun pepaya, dan daun singkong, namun potensi tersebut belum sepenuhnya dioptimalkan oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomian lokal. Minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan tanaman tersebut menjadi faktor penghambat utama dalam menciptakan produk bernilai ekonomis tinggi. Sebagai solusi terhadap permasalahan ini, dilaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan ecoprint dengan dua teknik utama, yaitu teknik pounding pada media kain totebag dan teknik kukus pada media gelas mug. Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), yang meliputi tahapan discovery, dream, design, define, dan destiny, serta didukung metode demonstrasi, diskusi interaktif, dan praktik langsung. Sebanyak 32 peserta dari kalangan PKK dan Karang Taruna Desa Carul terlibat aktif dalam pelatihan ini. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan pembuatan ecoprint, khususnya dalam menguasai teknik pounding dan kukus. Sebelumnya peserta belum mengenal konsep ecoprint, namun pasca-pelatihan, mereka mampu menghasilkan produk ecoprint yang kreatif, estetis, dan bernilai ekonomi. Faktor pendukung keberhasilan kegiatan ini adalah ketersediaan bahan baku alami yang melimpah dan antusiasme tinggi peserta pelatihan. Adapun faktor penghambat utamanya adalah kondisi musim kemarau yang menyebabkan sulitnya memperoleh bahan baku dedaunan muda. Oleh karena itu, disarankan agar pelatihan lanjutan dan pendampingan dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan pemanfaatan optimal sumber daya lokal dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis ecoprint.