Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Species Diversity and Herbal Medicine Utilization of Mangrove Plants: A Comparative Study among Coastal Communities in Lampung Duryat; Yuwono, Slamet Budi; Riniarti, Melya; Hidayat, Kuswanta Futas; Hidayat, Wahyu; Rodiani; Damai, Abdulah Aman; Prasetyo, Pangestu; Dani, Hafiz Ansori
Jurnal Sylva Lestari Vol. 12 No. 3 (2024): September
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v12i3.936

Abstract

Biodiversity and local wisdom in mangrove ethnopharmacology are essential to study as a basis for conservation and health development. The study objectives were determining mangroves’ diversity and distribution, their use as herbal medicine, and their trusted medical properties. Vegetation analysis was employed to study the mangrove diversity. An interview and observation were conducted to study mangrove utilization. Mangrove diversity was determined by examining the diversity index. Mangrove utilization was determined by descriptive comparative analysis and calculating species use value, plant part value, and fidelity level. Total 28 species of mangroves from 15 families in Lampung. The highest mangrove diversity is in Lampung Timur (22 species; Shannon Index (H') = 1.93), followed by Pesawaran (21 species; H' = 1.96), Tulang Bawang (12 species; H' = 1.24), and Lampung Selatan (11 species H' = 0.90). Surprisingly, a species was used for different purposes in different areas. S. caeseolaris has the highest species use value of 0.1591. Leaves have the highest plant part value of 58%. R. apiculata, as an antiseptic, and S. caseolaris, as an antioxidant, have the highest fidelity level, 14%. Eight mangrove species trusted by the community have ten medical properties. This finding could be the basis for scientific studies to find new sources of medicine. Keywords: biodiversity, costal area, ethnopharmacology, herbal medicine, mangrove
Pemanfaatan mangrove sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat (Studi kasus di Desa Bumi Dipasena Utama Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung) Prasetyo, Pangestu; Duryat, Duryat; Riniarti, Melya; Hidayat, Wahyu; Maryono, Tri
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i2.10443

Abstract

Pemanfaatan tanaman sebagai obat herbal belakangan ini semakin popular, karena memiliki berbagai kelebihan. Salah satu tanaman hutan yang digunakan sebagai obat dan diyakini oleh masyarakat memiliki banyak khasiat adalah mangrove. Identifikasi dan dokumentasi pemanfaatan tanaman obat di masyarakat khususnya dari jenis mangrove perlu dilakukan untuk mendukung pengembangan tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tanaman mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat herbal tradisional serta khasiat yang dimilikinya berdasarkan pengalaman empiris masyarakat. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode snowball sampling untuk menemukan pengguna tanaman obat. Hasil penelitian ini didapatkan 13 orang pengguna tanaman obat. Pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat meliputi tiga jenis mangrove yaitu Jeruju, Rhizophora stylosa, dan Sonneratia alba. Ketiga jenis tersebut digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti rematik, kolesterol, antioksidan, antiseptik, darah tinggi, demam, dan meningkatkan stamina. Penelitian lanjutan tentang kandungan bahan bioaktif tanaman mangrove perlu dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat.