Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN PETANI ANGGOTA GAPOKTANHUT JAYA MAKMUR DESA CILIMUS, PROVINSI LAMPUNG TENTANG PEMELIHARAAN POHON INDRIYANTO, INDRIYANTO; SURNAYANTI, SURNAYANTI; ASMARAHMAN, CENG; TSANI, MACHYA KARTIKA; DURYAT, DURYAT; DAMAYANTI, INGGAR; SANTOSO, TRIO
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v4i1.2792

Abstract

The knowledge of forest farmers who are members of Gapoktanhut Jaya Makmur regarding tree maintenance is still low, so they have never carried out maintenance on the trees which planted at the cultivated area in the Wan Abdul Rachman Grand Forest Park. Community service was carried out to increase forest farmers' knowledge about aspects of tree maintenance. The methods used were lectures, discussions, as well as tree maintenance practices. Changes knowledge were evaluated through pre test and post test with questionnaires. The results showed that farmers' knowledge regarding the importance of tree maintenance increased by 12.4 value, farmers' knowledge regarding how to control weeds increased by 11.2 value, farmers' knowledge about how to fertilize trees increased by 12.2 value, farmers' knowledge about how to control pests and diseases increased by 13.0 value, and farmers' knowledge of how to control parasitic plants increased by 13.0 value. This increase in knowledge was experienced by each farmer participating in the community service with an average increase in value of 12.4 from an average pre test value of 58.5 to 70.9. It was concluded that the community service had been carried out succeeded in increasing forest farmers' knowledge about how to care for trees. With the increased knowledge of forest farmers, it is hoped that they will be willing and able to properly and continuously maintain trees that have been planted in their cultivated areas so that the trees can live healthy and productive lives. ABSTRAKPengetahuan petani hutan anggota Gapoktanhut Jaya Makmur tentang pemeliharaan pohon masih rendah sehingga mereka belum pernah melakukan pemeliharaan pohon yang ditanam di areal garapan dalam Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan petani hutan tentang aspek pemeliharaan pohon. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi, serta praktik pemeliharaan pohon. Perubahan pengetahuan petani dievaluasi menggunakan kuesioner pada awal dan akhir kegiatan pengabdian. Hasil pengabdian adalah pengetahuan petani mengenai pentingnya pemeliharaan pohon meningkat nilai sebesar 12,4, pengetahuan petani mengenai cara pengendalian gulma meningkat nilai sebesar 11,2, pengetahuan petani mengenai cara pemupukan pohon meningkat nilai sebesar 12,2, pengetahuan petani mengenai cara pengendalian hama dan penyakit meningkat nilai sebesar 13,0, dan pengetahuan petani mengenai cara pengendalian tumbuhan parasit meningkat nilai sebesar 13,0. Peningkatan pengetahuan tersebut dialami oleh setiap petani peserta pengabdian dengan rata-rata peningkatan nilai sebesar 12,4 dari rata-rata nilai evaluasi awal sebesar 58,5 menjadi 70,9. Disimpulkan bahwa pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan petani hutan mengenai cara pemeliharaan pohon. Meningkatnya pengetahuan petani hutan tersebut diharapkan mereka mau dan mampu melakukan pemeliharaan pohon yang telah ditanam di areal garapannya secara benar dan kontinu agar pohon-pohon bisa hidup sehat dan produktif.
PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM PEMBIBITAN MANGROVE UNTUK MENDUKUNG PERMUDAAN KAWASAN MANGROVE BERDASARKAN SISTEM SUKSESI ALAMINYA Qurniati, Rommy; Duryat, Duryat; Tsani, Machya Kartika; Firdasari, Firdasari
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i1.45840

Abstract

Kawasan mangrove Desa Margasari mengalami kerusakan akibat abrasi yang tinggi. Pada area ini telah dilakukan penanaman mangrove oleh pengelola. Akan tetapi karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan mengenai teknik penanaman dan pemilihan jenis tanaman mangrove berdasarkan kondisi tempat tumbuhnya, sehingga banyak permudaan yang gagal dan mati. Untuk itu tim pengabdian dari Universitas Lampung melakukan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat tentang pembuatan bibit mangrove dan cara permudaan kawasan mangrove berdasarkan sistem suksesi alaminya. Metode kegiatan ini meliputi ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktek melalui pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil pre dan post test yang menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta rata-rata sebesar 43% tentang dinamika vegetasi (suksesi) dan teknik pembibitan tanaman mangrove. Keinginan dan ketertarikan masyarakat dalam pembibitan mangrove juga menjadi hal penting yang tercapai pada kegiatan ini. Masyarakat telah siap dan mau melaksanakan kegiatan pembibitan yang ditujukan untuk rehabilitasi dan pelestarian kawasan mangrove. The mangrove area of Margasari Village is damaged due to high abrasion. In this area, mangrove planting has been carried out by the manager. However, many seedlings fail and die due to a lack of understanding and knowledge of planting techniques and the selection of mangrove plant species based on the conditions in which they grow. For this reason, the community service team from the University of Lampung conducted activities to increase community understanding and skills about making mangrove seedlings and how to propagate mangrove areas based on their natural succession system. The methods of this activity include lectures, discussions, demonstrations, and practices through community empowerment. This activity has been carried out well. It can be seen from the comparison of pre and post-test results, which showed an average increase in participant knowledge by 43% about vegetation dynamics (succession) and mangrove plant nursery techniques. The desire and interest of the community in mangrove nurseries is also an important thing achieved in this activity. The community is ready and willing to conduct nursery activities to rehabilitate and conserve mangrove areas.
Penyuluhan Pemanfaatan Pupuk Organik Lokal di Kecamatan Bandar Negeri Suoh Kabupaten Lampung Damayanti, Inggar; Asmarahman, Ceng; Indriyanto, Indriyanto; Bintoro, Afif; Duryat, Duryat; Santoso, Trio
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.9229

Abstract

Penggunaan pupuk anorganik yang tinggi di kalangan petani pedesaan, meskipun praktis dan murah, dapat mencemari tanah dan mengurangi kesuburannya. Sebagai alternatif, pupuk organik diperlukan karena lebih aman dan ramah lingkungan. Pupuk organik dapat memperbaiki kualitas tanah dan membuka peluang inovasi pertanian di pedesaan. Kegiatan pengabdian masyarakat di Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan pupuk organik lokal. Kegiatan ini meliputi penyuluhan dan pelatihan pembuatan kompos dari bahan organik lokal dengan metode Participation Rural Appraisal (PRA). Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat yang sebagian besar adalah petani. Evaluasi awal dan akhir menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang pupuk organik, jenis-jenisnya, manfaatnya, dan teknik pembuatannya. Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat serta mendorong praktik pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.
Environmentally Friendly Paving Block Based on Wood Waste: The Effect of Rubber Wood Waste Content on the Physical-Mechanical Properties of Paving Block Fauzi, Daffa Naufalian; Saputra, Bagus; Riniarti, Melya; Duryat, Duryat; Suri, Intan Fajar; Hidayat, Wahyu
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 4 (2024): December 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i4.997-1005

Abstract

The wood sawing industry generates significant waste, consisting of wood chips, wood scraps, and sawdust. This research aims to evaluate the effect of rubber wood sawdust addition on the moisture content, water absorption capacity, and compressive strength of paving blocks. The study was conducted in August–September 2023, starting with preparing raw materials, composition planning, and test specimen fabrication. The parameters in this study included density testing, moisture content, water absorption capacity, and compressive strength. The density test results for treatments P0 were 1.11 g/cm3, P1 1.09 g/cm3, P2 1.07 g/cm3, P3 1.08 g/cm3, and P4 1.09 g/cm3. The moisture content test yielded values of 11.38% for P0, 12.56% for P1, 12.94% for P2, 13.24% for P3, and 13.80% for P4. The water absorption capacity values obtained were, for P0, 5.17%; P1, 5.40%; P2, 6.36%; P3, 8.11%; and P4, 9.27%. Compressive strength tests produced values for P0 at 7.19 N/mm2, P1 at 5.67 N/mm2, P2 at 4.22 N/mm2, P3 at 3.48 N/mm2, and P4 at 3.07 N/mm2. The addition of rubber wood sawdust to paving blocks significantly influences density, moisture content, water absorption capacity, and compressive strength values. Keywords: Composition, Compressive strength, Paving block, Sawdust waste.
LAPORAN AWAL PENYAKIT BUSUK AKAR GANODERMA PADA AKASIA DI LAMPUNG Duryat, Duryat; Maryono, Tri; Vidyasari, Putu Arieska Putri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6060

Abstract

Akasia merupakan tanaman hutan industri utama di Indonesia. Pada hutan tanaman industri jenis akasia, serangan jamur Ganoderma merupakan masalah utama dan menimbulkan kerugian besar. Ada dua spesises Ganoderma yang menyerang tanaman akasia yaitu G. philipii dan G. steyaertanum. Jamur G. philipii menyerang akasia di Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan. Jamur G. steyaertanum menyerang akasia di Wonogiri dan Yogyakarta. Di Lampung, kedua jamur tersebut belum pernah di laporkan, namun tanaman akasia yang menunjukkan gejala penyakit busuk akar ganoderma telah ditemukan di Lampung, tepatnya pada akasia di Kampus Unila. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penyakit busuk akar ganoderma pada akasia di Kampus Unila. Kajian yang dilakukan meliputi karakterisasi gejala dan tanda penyakit berupa tubuh buah jamur Ganoderma pada tanaman akasia mati. Jamur diisolasi dari tubuh buah dan basidiospora diamati langsung dari tubuh buah. Hasil kajian menunjukkan bahwa penyakit busuk akar ganoderma pada akasia sudah ada di Lampung. Karakter morfologi jamur Ganoderma pada pohon akasia di Lampung berbeda dengan jamur G. philipii asal Riau, Sumatra Utara, dan Kalimantan, tetapi lebih mirip dengan G. steyaertanumasal Wonogiri dan Yogyakarta. Berdasar karakter morfologinya, jamur Ganoderma pada akasia di Lampung diduga adalah G. steyaertanum. Laporan ini merupakan laporan pertama penyakit busuk akar ganoderma pada akasia di Lampung dan juga laporan pertama jamur G. steyaertanum di Sumatera
Biochar Sebagai Pembenah Tanah Untuk Pertanian Regeneratif Pada Lahan Gapoktanhut Pujo Makmur Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Tanggamus Duryat, Duryat; Bintoro, Afif; Asmarahman, Ceng; Riniarti, Melya; Imron, Imron
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2024): November
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rdj.v3i2.9907

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian di lahan Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapoktanhut) Pujo Makmur melalui penerapan biochar sebagai teknologi pembenah tanah dalam praktik pertanian regeneratif. Pelaksanaan kegiatan meliputi ceramah, diskusi, dan demonstrasi praktik pembuatan serta aplikasi biochar. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani terkait biochar. Petani memahami definisi, manfaat biochar dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, serta teknik pembuatan dan aplikasinya. Pelatihan juga memberikan keterampilan praktis dalam memilih biomassa, membuat alat pirolisis, serta memproduksi biochar secara mandiri. Penggunaan biochar sebagai bagian dari pertanian regeneratif terbukti dapat memperbaiki kesuburan tanah secara berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan membantu mitigasi perubahan iklim. Masukan dari peserta mencerminkan kebutuhan untuk pendampingan berkelanjutan dan pelatihan lanjutan untuk memperdalam penerapan teknologi biochar di lahan mereka.
Pola zonasi mangrove di wilayah Rawajitu Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung Irawan, Sandy Erggi; Duryat, Duryat; Riniarti, Melya; Yuwono, Slamet Budi; Maryono, Tri; Rodiani, Rodiani
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i1.11860

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki keunikan yaitu adanya zonasi yang khas dan membedakannya dengan vegetasi terestrial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola zonasi mangrove di Rawajitu, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Penarikan sampel dilakukan dengan metode klaster sampling, hal ini didasari pada kenyataan bahwa kondisi mangrove pada lokasi penelitian memiliki keragaman dalam hal substrat, pasokan air tawar, dan kondisi arus laut. Pada masing-masing klaster diletakan plot contoh berbentuk garis berpetak yang diawali dari bagian terluar yang paling dekat dengan lautan sampai dengan daratan. Data ditabulasi dan dikelompokkan berdasarkan spesies penyusun vegetasi utama pada setiap zona. Analisis data dilakukan secara deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukan bahwa hutan mangrove di Rawajitu tergolong pola zonasi lengkap yaitu zona luar dengan vegetasi penyusun Avicennia marina, Sonneratia caseolaris, zona tengah dengan vegetasi penyusun Rhizophora mucronata, zona nipah dengan penyusun Nypa fruticans dan vegetasi penyusun zona darat (Excoecaria agallocha dan Hibiscus tiliaceus).
Kondisi sosial ekonomi dan pemanfaatan pekarangan oleh masyarakat kawasan hutan mangrove, Desa Bumi Dipasena Utama Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung Kambey, Kevin Kornelius; Duryat, Duryat; Maryono, Tri; Rodiani, Rodiani
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i1.11645

Abstract

Pekarangan memberi potensi untuk meningkatkan ekonomi, perbaikan kualitas lingkungan, dan sosial masyarakat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemanfaatan lahan pekarangan oleh petani tambak udang di Desa Bumi Dipasena Utama, Kabupaten Tulang Bawang.  Penentuan responden dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif analitik.  Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (64,3%) petani tambak di Bumi Dipasena berada pada usia dewasa madya (40—60 tahun).  Berdasarkan jenis kelamin, semua petani tambak berjenis kelamin laki-laki.  Petambak di bumi dipasena terdiri dari berbagai suku, yaitu suku Jawa, Lampung, Palembang, dan Melayu.  Sebagaian besar (92,9%) petani tambak memiliki tingkat pendidikan sekolah menengah.  Masyarakat bumi dipasena sebagian besar (78.6%) tidak memiliki pekerjaan sampingan.  Berdasarkan kriteria BPS (2021) sebagian besar (78,6%) masyarakat di Bumi Dipasena Utama tergolong berpendapatan sedang.  Seluruh petani tambak Bumi Dipasena memiliki lahan pekarangan seluas 1.000 m².  Sebagian besar (57,1%) lahan pekarangan di Desa Bumi Dipasena Utama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai kebun pekarangan, diikuti oleh pemanfaatan untuk kandang ternak, taman, dan kolam ikan, dengan persentase berturut-turut adalah 42,8%, 21,4%, dan 7,1%.  Tidak terdapat korelasi antara etnik dengan bentuk pemanfaatan lahan pekarangan oleh masyarakat.
SOCIO-ECONOMIC CONDITIONS AND HOME GARDEN UTILIZATION BY THE COMMUNITY IN THE CONSERVATION AREA OF WAN ABDUL RACHMAN GRAND FOREST PARK, SUNGAI LANGKA VILLAGE, PESAWARAN REGENCY, LAMPUNG PROVINCE Duryat, Duryat; Saragih, Yoppie Jordan; Rodiani, Rodiani
Jurnal Belantara Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbl.v8i1.1108

Abstract

Home gardens have significant potential to improve communities' economic, ecological, and social welfare. This study examines the socio-economic conditions and home garden utilization practices of the community in the Wan Abdul Rachman Grand Forest Park (Tahura WAR) conservation area, located in Sungai Langka Village, Pesawaran Regency, Lampung Province. Data was collected through direct interviews using structured questionnaires, with respondents selected via the Simple Random Sampling method. Descriptive analytical methods were employed for data analysis. The results reveal that 83.33% of farmers in Sungai Langka are adults aged 27–40 years, all male. The farmers belong to three ethnic groups: Javanese, Lampungese, and Sundanese, with Javanese being the majority. Most farmers (63.33%) have a secondary education level, and 83.33% engage in secondary occupations. According to the Indonesian Statistical Agency/BPS (2021) income classification, 74.5% of the population falls into the middle-income category. The average homegarden size is approximately 100 m². The majority of homegardens (90.33%) are utilized as yard gardens, followed by livestock shelters (66.33%), ornamental gardens (40.66%), and fishponds (20.55%). These findings highlight the pivotal role of homegardens in supporting the livelihoods of communities near conservation areas. This study underscores the importance of optimizing homegarden management to enhance community welfare while mitigating pressures on conservation forests.
Ethnobotanical Analysis of Mangroves as Food Resources in East Lampung Mustika Wati, Devi; Duryat, Duryat; Riniarti, Melya
Jurnal Wasian Vol. 11 No. 1 (2024): June
Publisher : Forestry Department, University of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62142/t1hm0x58

Abstract

The world is experiencing a food crisis due to climate change, and mangroves as a blue ecosystem have a significant potential to mitigate this crisis. This research seeks to record the ethnobotanical practices of utilising mangroves, as a food source in East Lampung. We employed the snowball sampling method in Margasari village, Purwerejo village, and Karya Makmur village. In addition, we gathered data on mangrove species, parts of used, processing methods, products, and their properties, through interviews and observations. Also, we analysed the data using descriptive analysis to provide a comprehensive overview of the varieties of mangroves, their processing, and the resulting products. This research revealed that the communities employs five distinct varieties of mangroves as sustenance sources. Mangroves produce various food products from their four components: fruit, juvenile leaves, old leaves, and propagules. Notably, processed products, including pidada fruit (Sonneratia caseolaris), are anti-hypertensive, canker sores, and heartburn treatments. Jeruju leaves (Acanthus ilicifolius) are known to improve stamina, and seeds without the root of Rhizophora mucronata propagules act as anti-gastritis agents, improve blood circulation, and prevent anaemia. Although there are ten processed mangrove products, they are still considered traditional and are not as popular among the newer generation.